Jelang Ramadhan, Kawasan Tanah Abang Penuh Sesak dan Macet Parah
A
A
A
JAKARTA - Jelang bulan puasa Ramadhan, kawasan Tanah Abang , Jakarta Pusat, terlihat kembali penuh sesak. Banyak masyarakat yang memenuhi sentra perbelanjaan terbesar di Indonesia itu sehingga membuat arus lalu lintas lumpuh total.
Pantauan SINDOnews di lokasi Jumat (3/5/2019), kemacetan lalu lintas terlihat mengular hingga kawasan Petamburan. Keberadaan petugas Satpol PP dan Dinas Perhubungan di lokasi seakan tidak bisa berbuat banyak. Kontan, kesemrawutan tak terkendali dan bunyi klakson kendaraan tak henti-hentinya terdengar di sepanjang jalan. (Baca juga: Jelang Ramadhan, Satpol PP Terus Awasi Tanah Abang dari Serbuan PKL)
Situasi ini terlihat hampir di sepanjang Jalan KS Tubun, Thamrin, hingga Jatibaru. Sejumlah kendaraan penuh sesak di kawasan ini. Masyarakat juga hilir mudik memenuhi sejumlah ruas jalan, sehingga membuat arus lalu lintas terganggu.
Kondisi ini diperburuk dengan banyaknya angkutan umum yang berhenti dan ngetem sembarangan. Ditambah lagi sejumlah bus besar yang menaikkan dan menurunkan penumpang sembarangan. Akibatnya kondisi kawasan Tanah Abang kain semrawut.
Kepadatan jalan kian parah dengan banyaknya kurir barang yang hilir mudik. Mereka umumnya menggunakan gerobak sepanjang 2 meter. (Baca juga: Anies Perang Mulut dengan Prasetio soal Tanah Abang, Kenapa?)
Djoko (36), salah satu pengendara, mengaku, kondisi Tanah Abang semacam ini sudah terjadi sejak sepekan lalu.
“Ini kalau ditambah PKL yang berjualan di pinggir jalan, pasti makin parah. Bahkan saya yakin kendaraan enggak bisa melintas,” ucap Djoko di lokasi.
Djoko yang hampir setiap hari melintasi kawasan Tanah Abang juga menyebutkan, jika sebelumnya kemacetan hanya kerap terjadi di dekat Blok G dan Blok A, sepekan terakhir kemacetan meluas hingga ke Jalan Jatibaru. (Baca juga: Skybridge Tanah Abang Rampung, Jalan Jatibaru Kembali Difungsikan)
Terlebih kepadatan yang terjadi hingga ke Jalan KS Tubun. Keberadaan sejumlah ojek online yang mangkal di bawah flyover dekat Stasiun Tanah Abang, membuat arus lalu lintas kian terhambat. “Coba kalau pagi bisa sampai 30 menit lewatin fly over aja. Macetnya parah,” ucap Djoko.
SINDOnews kemudian menjajal jalanan yang disebut Djoko kerap macet parah. Awalnya melewati Jalan KS Tubun, kemudian ke Jalan Kebon Jati, dan belok ke Blok A, lalu kembali ke Jalan Jatibaru saat siang hari.
Dari rentan waktu itu, SINDOnews mencatat menempuh perjalanan sepanjang 2 kilometer dengan waktu tempuh 2 jam. Kemacetan terparah terjadi di Jalan Jatibaru dan Jalan Kebon Jati. Saking padatnya, tampak banyak pengendara sepeda motor yang kelelahan karena ditambah panas terik matahari.
Pantauan SINDOnews di lokasi Jumat (3/5/2019), kemacetan lalu lintas terlihat mengular hingga kawasan Petamburan. Keberadaan petugas Satpol PP dan Dinas Perhubungan di lokasi seakan tidak bisa berbuat banyak. Kontan, kesemrawutan tak terkendali dan bunyi klakson kendaraan tak henti-hentinya terdengar di sepanjang jalan. (Baca juga: Jelang Ramadhan, Satpol PP Terus Awasi Tanah Abang dari Serbuan PKL)
Situasi ini terlihat hampir di sepanjang Jalan KS Tubun, Thamrin, hingga Jatibaru. Sejumlah kendaraan penuh sesak di kawasan ini. Masyarakat juga hilir mudik memenuhi sejumlah ruas jalan, sehingga membuat arus lalu lintas terganggu.
Kondisi ini diperburuk dengan banyaknya angkutan umum yang berhenti dan ngetem sembarangan. Ditambah lagi sejumlah bus besar yang menaikkan dan menurunkan penumpang sembarangan. Akibatnya kondisi kawasan Tanah Abang kain semrawut.
Kepadatan jalan kian parah dengan banyaknya kurir barang yang hilir mudik. Mereka umumnya menggunakan gerobak sepanjang 2 meter. (Baca juga: Anies Perang Mulut dengan Prasetio soal Tanah Abang, Kenapa?)
Djoko (36), salah satu pengendara, mengaku, kondisi Tanah Abang semacam ini sudah terjadi sejak sepekan lalu.
“Ini kalau ditambah PKL yang berjualan di pinggir jalan, pasti makin parah. Bahkan saya yakin kendaraan enggak bisa melintas,” ucap Djoko di lokasi.
Djoko yang hampir setiap hari melintasi kawasan Tanah Abang juga menyebutkan, jika sebelumnya kemacetan hanya kerap terjadi di dekat Blok G dan Blok A, sepekan terakhir kemacetan meluas hingga ke Jalan Jatibaru. (Baca juga: Skybridge Tanah Abang Rampung, Jalan Jatibaru Kembali Difungsikan)
Terlebih kepadatan yang terjadi hingga ke Jalan KS Tubun. Keberadaan sejumlah ojek online yang mangkal di bawah flyover dekat Stasiun Tanah Abang, membuat arus lalu lintas kian terhambat. “Coba kalau pagi bisa sampai 30 menit lewatin fly over aja. Macetnya parah,” ucap Djoko.
SINDOnews kemudian menjajal jalanan yang disebut Djoko kerap macet parah. Awalnya melewati Jalan KS Tubun, kemudian ke Jalan Kebon Jati, dan belok ke Blok A, lalu kembali ke Jalan Jatibaru saat siang hari.
Dari rentan waktu itu, SINDOnews mencatat menempuh perjalanan sepanjang 2 kilometer dengan waktu tempuh 2 jam. Kemacetan terparah terjadi di Jalan Jatibaru dan Jalan Kebon Jati. Saking padatnya, tampak banyak pengendara sepeda motor yang kelelahan karena ditambah panas terik matahari.
(thm)