Anies Rencanakan Bus Listrik, Saraswati: Polusi Udara Berkurang
A
A
A
JAKARTA - Rahayu Saraswati mendukung rencana penggunaan bus bertenaga listrik di DKI Jakarta. Politikus Partai Gerindra ini menilai, kebijakan itu langkah maju mengurangi emisi gas buang yang mengotori udara Jakarta.
"Langkah yang tepat mengingat polusi di kota Jakarta cukup tinggi. Buat saya, indikator kota sehat dan ramah lingkungan salah satunya dilihat dari tingkat polusi udara," ujar keponakan Capres Prabowo Subianto itu di Jakarta, Rabu (10/4/2019).
Saraswati menjelaskan, penggunaan bus listrik juga mengurangi polusi suara dari kendaraan bermotor. Jakarta saat ini menempati puncak daftar kota paling berpolusi udara di Asia Tenggara pada tahun 2018 menurut hasil studi oleh Greenpeace dan IQ AirVisual yang dipublikasikan pada Selasa 5 Maret 2019.
Greenpace juga menempatkan Jakarta diurutan 161 untuk kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Rata-rata harian kualitas udara di Jakarta lebih buruk 4,5 kali lipat dari batas aman dan batas sehat yang ditetapkan oleh WHO.
Greenpace menyebutkan polusi udara di Jakarta disebabkan emisi kendaraan bermotor. Saraswati menilai, penggunaan tenaga listrik untuk transportasi perlu dimaksimalkan untuk mengurangi polusi udara tersebut.
Pengunaan bus listrik sudah lazim dimanfaatkan di negara-negara maju seperti China, Eropa dan Amerika. Karena itu dia berharap, ke depan pengunaan listrik tidak hanya pada transportasi publik. Tapi juga untuk kendaraan operasional pemerintah dan pribadi.
Menurutnya, menilai pemerintah pusat perlu membantu mendorong pengunaan listrik lebih maksimal dalam hal kebijakan.
"Membantu pendanaan, penyediaan pusat charge listrik dan bisa juga opsi pengurangan pajak untuk kendaraan listrik. Segala upaya untuk mengurangi polusi udara di Jakarta sudah harus dilakukan dan salah satunya bisa dengan pengunaan bus listrik," ujar caleg DPR Dapil 3 DKI Jakarta ini.
Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, akan membuat rancangan kota ramah lingkungan untuk Jakarta dengan berpatokan dari rancangan C40 Cities Climate Leadership Group.
Menurut Anies rancangan C40 sukses menghilangkan gelar kota terpolusi di Beijing, China.
Salah satu cara mengurangi tingkat polusi udara di Jakarta dengan mencontoh Beijing adalah dengan mengganti moda transportasi umum
dengan yang berbahan bakar listrik.
Pemerintah harus menjadi pihak utama yang melakukan konversi dari kendaraan tenaga berbasis fosil menjadi tenaga yang ramah lingkungan. Itu yang ingin kita lakukan. Yang mulai harus pemerintah. Dan Jakarta komitmen untuk memulai itu," tutur Anies di Balai Kota, Jakarta, Jumat 29 Maret 2019.
Anies mengatakan, akan memulai konversi itu dengan menguji coba bus listrik tahun ini. PT Transjakarta akan melakukan uji coba bus listrik di rute Bundaran Senayan-Monas di jalur feeder atau non-bus rapid transit (BRT).
Uji coba ini akan dilakukan mulai Mei 2019. Rencananya, uji coba dilakukan selama enam bulan dengan mengoperasikan 10 bus listrik.
"Nanti setelah uji coba kita akan tahu bagaimana secara ekonomisnya, penghitungannya, dari situ baru tahu konversinya. Karena kalau konversi artinya ada unsur investasi, ada perhitungan keuangannya, dan dari sana kita tahu waktunya berapa lama kita bisa melakukan," kata Anies.
"Langkah yang tepat mengingat polusi di kota Jakarta cukup tinggi. Buat saya, indikator kota sehat dan ramah lingkungan salah satunya dilihat dari tingkat polusi udara," ujar keponakan Capres Prabowo Subianto itu di Jakarta, Rabu (10/4/2019).
Saraswati menjelaskan, penggunaan bus listrik juga mengurangi polusi suara dari kendaraan bermotor. Jakarta saat ini menempati puncak daftar kota paling berpolusi udara di Asia Tenggara pada tahun 2018 menurut hasil studi oleh Greenpeace dan IQ AirVisual yang dipublikasikan pada Selasa 5 Maret 2019.
Greenpace juga menempatkan Jakarta diurutan 161 untuk kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Rata-rata harian kualitas udara di Jakarta lebih buruk 4,5 kali lipat dari batas aman dan batas sehat yang ditetapkan oleh WHO.
Greenpace menyebutkan polusi udara di Jakarta disebabkan emisi kendaraan bermotor. Saraswati menilai, penggunaan tenaga listrik untuk transportasi perlu dimaksimalkan untuk mengurangi polusi udara tersebut.
Pengunaan bus listrik sudah lazim dimanfaatkan di negara-negara maju seperti China, Eropa dan Amerika. Karena itu dia berharap, ke depan pengunaan listrik tidak hanya pada transportasi publik. Tapi juga untuk kendaraan operasional pemerintah dan pribadi.
Menurutnya, menilai pemerintah pusat perlu membantu mendorong pengunaan listrik lebih maksimal dalam hal kebijakan.
"Membantu pendanaan, penyediaan pusat charge listrik dan bisa juga opsi pengurangan pajak untuk kendaraan listrik. Segala upaya untuk mengurangi polusi udara di Jakarta sudah harus dilakukan dan salah satunya bisa dengan pengunaan bus listrik," ujar caleg DPR Dapil 3 DKI Jakarta ini.
Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, akan membuat rancangan kota ramah lingkungan untuk Jakarta dengan berpatokan dari rancangan C40 Cities Climate Leadership Group.
Menurut Anies rancangan C40 sukses menghilangkan gelar kota terpolusi di Beijing, China.
Salah satu cara mengurangi tingkat polusi udara di Jakarta dengan mencontoh Beijing adalah dengan mengganti moda transportasi umum
dengan yang berbahan bakar listrik.
Pemerintah harus menjadi pihak utama yang melakukan konversi dari kendaraan tenaga berbasis fosil menjadi tenaga yang ramah lingkungan. Itu yang ingin kita lakukan. Yang mulai harus pemerintah. Dan Jakarta komitmen untuk memulai itu," tutur Anies di Balai Kota, Jakarta, Jumat 29 Maret 2019.
Anies mengatakan, akan memulai konversi itu dengan menguji coba bus listrik tahun ini. PT Transjakarta akan melakukan uji coba bus listrik di rute Bundaran Senayan-Monas di jalur feeder atau non-bus rapid transit (BRT).
Uji coba ini akan dilakukan mulai Mei 2019. Rencananya, uji coba dilakukan selama enam bulan dengan mengoperasikan 10 bus listrik.
"Nanti setelah uji coba kita akan tahu bagaimana secara ekonomisnya, penghitungannya, dari situ baru tahu konversinya. Karena kalau konversi artinya ada unsur investasi, ada perhitungan keuangannya, dan dari sana kita tahu waktunya berapa lama kita bisa melakukan," kata Anies.
(mhd)