Anies Baswedan Resmikan Uji Coba Bus Listrik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meresmikan pelepasan uji coba bus listrik berpelanggan secara virtual pada Jumat (10/9/2021). Bus listrik ini merupakan hasil konversi dari bus berbahan bakar minyak (BBM) yang dilakukan PT Transjakarta.
Anies Baswedan mengungkapkan, PT Transjakarta memiliki cita-cita mendukung program Pemprov DKI mewujudkan transportasi aman, nyaman, dan ramah lingkungan.“Bersama kota-kota yang tergabung dalam C40 cities, kami di Jakarta berkomitmen untuk perbaiki kualitas udara Kota Jakarta dan menjadikan sebagian besar wilayah di Jakarta bebas emisi pada tahun 2030,” kata Anies dalam peresmian pelepasan uji coba bus listrik berpelanggan secara virtual Jumat (10/9/2021).
Plt Dirut TransJakarta, Yoga Adiwinarto menambahkan, terdapat beberapa kelebihan bus listrik ini. Di antaranya, bus sangat ramah lingkungan karena suara yang ditimbulkan juga tidak bising.
“Bukan hanya lebih bersih pada saat beroperasi, bus listrik juga berjalan lebih halus minim getaran dan lebih tenang. Kami yakin dengan menggunakan bus listrik warga Jakarta nyaman dan bahagia dalam bertransportasi,” kata Yoga.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mendorong agar masyarakat menggunakan transportasi umum. Dampak penggunaan bus listrik sejalan dengan berkurangnya kendaraan pribadi, sehingga kualitas udara di Jakarta semakin baik.
“Kami berkomitmen untuk memastikan sebagian besar area Jakarta bebas polusi pada tahun 2030. Sehingga Jakarta menjadi kota yang lebih sehat dan bahagia,” kata Syafrin.
Syafrin mengungkapkan akan lebih banyak manfaat yang diperoleh apabila bus BBM beralih ke bus listrik. Dengan demikian, kerugian negara untuk biaya kesehatan setiap tahunnya akan berkurang.
Dampak buruk lainnya dari penggunaan moda pribadi, kata dia, akan menimbulkan kerugian ekonomi.“Apabila kita terus mengganti bus konvensional dengan e-bus kita dapat mencegah 100 kematian per tahun menghindari kerugian Rp800 juta pembelanjaan biaya kesehatan setiap tahunnya,” ujar Syafrin.
Syafrin berharap sebanyak 80% armada TransJakarta sudah beralih ke listrik pada tahun 2030.“Dalam upaya mendukung komitmen kota Jakarta untuk udara bersih kami berencana untuk mulai beralih ke bus listrik armada bus listrik juga akan terus kami tingkatkan pada tahun 2030 diharapkan 80% armada Transjakarta sudah menggunakan listrik,” ucap Syafrin.
Anies Baswedan mengungkapkan, PT Transjakarta memiliki cita-cita mendukung program Pemprov DKI mewujudkan transportasi aman, nyaman, dan ramah lingkungan.“Bersama kota-kota yang tergabung dalam C40 cities, kami di Jakarta berkomitmen untuk perbaiki kualitas udara Kota Jakarta dan menjadikan sebagian besar wilayah di Jakarta bebas emisi pada tahun 2030,” kata Anies dalam peresmian pelepasan uji coba bus listrik berpelanggan secara virtual Jumat (10/9/2021).
Plt Dirut TransJakarta, Yoga Adiwinarto menambahkan, terdapat beberapa kelebihan bus listrik ini. Di antaranya, bus sangat ramah lingkungan karena suara yang ditimbulkan juga tidak bising.
“Bukan hanya lebih bersih pada saat beroperasi, bus listrik juga berjalan lebih halus minim getaran dan lebih tenang. Kami yakin dengan menggunakan bus listrik warga Jakarta nyaman dan bahagia dalam bertransportasi,” kata Yoga.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mendorong agar masyarakat menggunakan transportasi umum. Dampak penggunaan bus listrik sejalan dengan berkurangnya kendaraan pribadi, sehingga kualitas udara di Jakarta semakin baik.
“Kami berkomitmen untuk memastikan sebagian besar area Jakarta bebas polusi pada tahun 2030. Sehingga Jakarta menjadi kota yang lebih sehat dan bahagia,” kata Syafrin.
Syafrin mengungkapkan akan lebih banyak manfaat yang diperoleh apabila bus BBM beralih ke bus listrik. Dengan demikian, kerugian negara untuk biaya kesehatan setiap tahunnya akan berkurang.
Dampak buruk lainnya dari penggunaan moda pribadi, kata dia, akan menimbulkan kerugian ekonomi.“Apabila kita terus mengganti bus konvensional dengan e-bus kita dapat mencegah 100 kematian per tahun menghindari kerugian Rp800 juta pembelanjaan biaya kesehatan setiap tahunnya,” ujar Syafrin.
Syafrin berharap sebanyak 80% armada TransJakarta sudah beralih ke listrik pada tahun 2030.“Dalam upaya mendukung komitmen kota Jakarta untuk udara bersih kami berencana untuk mulai beralih ke bus listrik armada bus listrik juga akan terus kami tingkatkan pada tahun 2030 diharapkan 80% armada Transjakarta sudah menggunakan listrik,” ucap Syafrin.
(hab)