Anies: Mulai 1 April 2019 MRT Jakarta Tak Lagi Gratis
A
A
A
JAKARTA - Polemik mengenai tarif Moda Raya Terpadu (MRT) belum juga selesai. Meskipun akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 24 Maret 2019 mendatang, DPRD DKI baru akan menetapkan pada Senin 25 Maret 2019.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, rencana DPRD untuk menetapkan tarif MRT bukan menjadi masalah, meskipun angkutan massal tersebut akan diresmikan pada 24 Maret 2019 mendatang. Pasalnya, operasional komersial MRT baru dimulai pada awal April 2019.
"Kan seperti yang sampaikan kemarin, kita MRT operasional terus jalan tapi secara komersial baru 1 April. Jadi hingga 31 Maret 2019 warga masih bisa menaiki MRT secara cuma-cuma," kata Anies di Jakarta, Jumat (22/3/2019).
Anies menegaskan, para anggota dewan akan memutuskan tarif pada Senin mendatang. "Untuk harga yang menjadi pertimbangan, pihak DPRD DKI dan Pemprov berencana memberikan harga Rp.1.000/kilometer," ujarnya.
Anies melanjutkan, karena tarifnya itu per kilometer, tentu nanti harganya per stasiun sudah ada tabelnya. "Tapi nanti diketok sama dewan dari stasiun A ke stasiun B berapa, dari stasiun C ke stasiun D berapa jadi harganya itu berdasakan dari titik satu ke titik mana jadi bukan satu harga untuk semua tapi bila itu dihitung rata-rata maka keluar rata-ratanya kira-kira Rp1.000/kilometer atau Rp10.000 kalau diratakan keseluruhannya," ucapnya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, rencana DPRD untuk menetapkan tarif MRT bukan menjadi masalah, meskipun angkutan massal tersebut akan diresmikan pada 24 Maret 2019 mendatang. Pasalnya, operasional komersial MRT baru dimulai pada awal April 2019.
"Kan seperti yang sampaikan kemarin, kita MRT operasional terus jalan tapi secara komersial baru 1 April. Jadi hingga 31 Maret 2019 warga masih bisa menaiki MRT secara cuma-cuma," kata Anies di Jakarta, Jumat (22/3/2019).
Anies menegaskan, para anggota dewan akan memutuskan tarif pada Senin mendatang. "Untuk harga yang menjadi pertimbangan, pihak DPRD DKI dan Pemprov berencana memberikan harga Rp.1.000/kilometer," ujarnya.
Anies melanjutkan, karena tarifnya itu per kilometer, tentu nanti harganya per stasiun sudah ada tabelnya. "Tapi nanti diketok sama dewan dari stasiun A ke stasiun B berapa, dari stasiun C ke stasiun D berapa jadi harganya itu berdasakan dari titik satu ke titik mana jadi bukan satu harga untuk semua tapi bila itu dihitung rata-rata maka keluar rata-ratanya kira-kira Rp1.000/kilometer atau Rp10.000 kalau diratakan keseluruhannya," ucapnya.
(whb)