PT Transjakarta Bakal Uji Coba Bus Listrik Senayan-Monas

Kamis, 21 Maret 2019 - 23:08 WIB
PT Transjakarta Bakal...
PT Transjakarta Bakal Uji Coba Bus Listrik Senayan-Monas
A A A
JAKARTA - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) akhirnya mewujudkan angkutan umum ramah lingkungan dengan keberadaan bus listrik untuk melayani masyarakat. Sebanyak 10 unit bus listrik akan diujicobakan selama enam bulan mulai Mei 2019 dengan rute Bundaran Senayan-Monas.

Direktur Utama PT Transjakarta Agung Wicaksono mengatakan, pada Januari lalu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menginstruksikan PT Transjakarta untuk mengkaji bus listrik. Bahkan menyiapkan uji coba di 2019. Untuk itu, sesuai arahan tersebut, Transjakarta mengkaji berdasarkan instruksi Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan uji coba bus listrik melalui komitmen dengan para penyedia yang bersedia diseleksi dan tertuang dalam nota kesepahaman (Memorandum of Understanding atau MoU) bersama.

"Untuk mempersiapkan uji coba, kami menandatangani MOU dengan tiga perusahaan, yakni BYD, MAB dan RAC-Danfoss, serta satu lembaga pendidikan, Institut Teknologi Bandung (ITB), yang akan menyiapkan bus listrik untuk diuji coba," kata Agung Wicaksono di kawasan Jiexpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2019).

Agung menjelaskan, kelebihan dari bus listrik yakni zero emisi, ramah lingkungan serta biaya perawatan dan operasional lebih rendah, sehingga dalam jangka panjang biaya pengelolaan lebih rendah, walaupun harga awal lebih tinggi.

Saat ini, kata Agung, pihaknya baru menyediakan tiga unit bus type low entry yang tersedia. Dimana, ketiganya Akan diujicobakan pada Mei mendatang dengan rute Bundaran Senayan-Monas sesuai arahan Gubernur Anies agar dilakukan di kawasan yang menjadi kesadaran publik. Dirinya berharap ke depan penyedia juga menyiapkan bus reguler, sehingga bisa digunakan dikoridor transjakarta.

"Tahap awal, pak Gubernur menginginkan 10 armada bus listrik, tetapi kami ingin semua bus memenuhi syarat," ungkapnya.

Adapun pengisian baterai listrik, lanjut Agung, berada di dua lokasi yakni Kelapa Gading dan Pulogadung. Untuk mengisi baterai bus dibutuhkan waktu empat jam dengan daya jarak 200 kilometer yang ditempuh. Dia juga meminta kepada penyedia untuk bekerja sama dengan operator serta agen tunggal pemegang merk (ATPM) untuk perawatan dan pemeliharaan.

"Kami tetap terbuka untuk penyedia bus listrik yang uji coba selama memenuhi syarat untuk kondisi operasional Transjakarta. Bekerja sama dengan para operator dan memiliki kesiapan kemitraan dengan APM untuk penyiapan infrastruktur dan pemeliharaan," pungkasnya.

Pengamat perkotaan Universitas Trisakti, Nirwono Joga mengapresiasi terobosan yang dilakukan pemerintah perihal penggunaan bus listrik di Jakarta. Namun tentunya masih banyak pekerjaan rumah yang harus disiapkan terlebih dahulu.

Di antaranya yaitu, waktu penggunaan bus harus lebih lama daripada waktu pengisian, idealnya 12 jam operasional; Waktu pengisian yang 4 jam harus lebih diperpendek. Menurutnya, terlalu lama pengisian tentunya akan menjadi tidak efektif; lokasi pengisian listrikharus didukunh dengan ketersediaan lahan parkir bus dan tempat pengisian ulang baterai.

"Apakah Jakarta sudah memiliki rencana induk pengembangan transportasi umum dan pribadi bertenaga listrik?, itu semua harus disiapkan terlebih dahulu," pungkasnya

Sementara itu, Kepala Bidang pengelolaan energi Listrik, Minyak dan Gas Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta, Edward Napitupulu mengatakan, pada 2017 lalu, Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah membangun 1143 SPLU yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta.
Menurutnya, SPLU yang mayoritas berada di lokasi ramai pinggir jalan seperti tempat pedagang berjualan, taman dan sebagainya itu sudah bisa digunakan.

Namun, kata Edward, untuk kendaraan roda empat atau lebih yang ingin melakukan pengisian di SPLU membutuhkan minimal sekitar 4-5 jam. Itu pun hanya dilakukan di tempat yang setidaknya tidak menggangu mobilitas masyarakat lainnya. Seperti di Gedung PLN Gambir, Monas dan di Kementrian Energi Sumber Daya Manusia (ESDM).

"Pada tahun ini rencananya PLN juga membangun 1.000 SPLU di Jakarta. Karena tahun ini PLN akan mengeluarkan sepeda motor listrik. Kalau mobil kan aki atau daya cukup besar. Jadi kalau yang punya mobil mau nunggu lama untuk ngisi bisa saja," pungkasnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0783 seconds (0.1#10.140)