Stasiun Jadi Sentral Transportasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Stasiun di DKI Jakarta menjadi sentral pergerakan transportasi di Ibu Kota. Langkah ini terwujud setelah kemarin Pemprov DKI bersama pemerintah pusat meresmikan sistem transit oriented development (ToD).
Transformasi stasiun yang merupakan kolaborasi antara BUMD DKI PT MRT Jakarta (Perseroda) dan BUMN PT Kereta Api Indonesia (Persero) tersebut diawali di empat stasiun, yakni Stasiun Juanda, Stasiun Pasar Senen, Stasiun Tanah Abang, dan Stasiun Sudirman. Rencananya, transformasi yang sama dilakukan di lima stasiun lain, yakni Stasiun Manggarai, Tebet, Gondangdia, Palmerah, dan Stasiun Kota.
Dengan ToD, moda transportasi kereta api (KA) atau CommuterLine di stasiun tersebut akan terintegrasikan dengan berbagai moda pilihan seperti Transjakarta, angkot Jak Lingko, bajaj, ojek pangkalan, hingga ojek online.
Keberadaan stasiun sebagai sentral transportasi juga dilengkapi sejumlah fasilitas yang mempermudah dan mempernyaman pergerakan penumpang seperti halte, prasarana di dalam stasiun seperti signage dan way finding, kanopi, dan lainnya, termasuk fasilitas untuk pengguna berkebutuhan khusus. (Baca: Anies: Penataan 4 Stasiun Terintegrasi Hasil Kolaborasi Pengelola)
Gubernur Anies Baswedan mengungkapkan rasa bahagiannya bisa mentransformasikan stasiun. Selain terwujudnya fungsi yang memudahkan berganti angkutan, perubahan juga bisa mewujudkan kenyamanan.
“Saya yakin sebenarnya upaya transformasi pengelolaan stasiun sudah digagas sejak lama, tetapi selalu gagal karena modal utama sukses belum dimiliki, yaitu semangat kerja sama di antara stakeholder,” ujar Anies dalam peresmian yang digelar di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, kemarin.
Selain Anies, peresmian dihadiri Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo, Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, dan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah. Dalam acara itu pula ditandatangani nota kerja sama antara PT MRT Jakarta, PT KAI, dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
Anies mengucapkan rasa terima kasih kepada Presiden Joko Widodo. Langkah ini terwujud berawal dari rapat terbatas di awal 2018 yang dipimpin Presiden. Pada momen itu mantan wali kota Solo itu secara tegas memberikan instruksi agar mengintegrasikan transportasi di Jabodetabek.
Anies memastikan bahwa program integrasi stasiun akan berlangsung di lima stasiun lain. Bahkan, kemarin ditandatangani perjanjian kerja sama terkait kelanjutan transformasi stasiun lain.
Dia menegaskan bahwa keinginannya mewujudkan konektivitas antarmoda angkutan umum di Jabodetabek tersambung secara sempurna sehingga warga akan sangat dimudahkan dalam berpindah tempat, memilih moda transportasi publik yang diinginkan dengan cepat dan nyaman.
Transformasi stasiun yang merupakan kolaborasi antara BUMD DKI PT MRT Jakarta (Perseroda) dan BUMN PT Kereta Api Indonesia (Persero) tersebut diawali di empat stasiun, yakni Stasiun Juanda, Stasiun Pasar Senen, Stasiun Tanah Abang, dan Stasiun Sudirman. Rencananya, transformasi yang sama dilakukan di lima stasiun lain, yakni Stasiun Manggarai, Tebet, Gondangdia, Palmerah, dan Stasiun Kota.
Dengan ToD, moda transportasi kereta api (KA) atau CommuterLine di stasiun tersebut akan terintegrasikan dengan berbagai moda pilihan seperti Transjakarta, angkot Jak Lingko, bajaj, ojek pangkalan, hingga ojek online.
Keberadaan stasiun sebagai sentral transportasi juga dilengkapi sejumlah fasilitas yang mempermudah dan mempernyaman pergerakan penumpang seperti halte, prasarana di dalam stasiun seperti signage dan way finding, kanopi, dan lainnya, termasuk fasilitas untuk pengguna berkebutuhan khusus. (Baca: Anies: Penataan 4 Stasiun Terintegrasi Hasil Kolaborasi Pengelola)
Gubernur Anies Baswedan mengungkapkan rasa bahagiannya bisa mentransformasikan stasiun. Selain terwujudnya fungsi yang memudahkan berganti angkutan, perubahan juga bisa mewujudkan kenyamanan.
“Saya yakin sebenarnya upaya transformasi pengelolaan stasiun sudah digagas sejak lama, tetapi selalu gagal karena modal utama sukses belum dimiliki, yaitu semangat kerja sama di antara stakeholder,” ujar Anies dalam peresmian yang digelar di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, kemarin.
Selain Anies, peresmian dihadiri Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo, Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, dan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah. Dalam acara itu pula ditandatangani nota kerja sama antara PT MRT Jakarta, PT KAI, dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
Anies mengucapkan rasa terima kasih kepada Presiden Joko Widodo. Langkah ini terwujud berawal dari rapat terbatas di awal 2018 yang dipimpin Presiden. Pada momen itu mantan wali kota Solo itu secara tegas memberikan instruksi agar mengintegrasikan transportasi di Jabodetabek.
Anies memastikan bahwa program integrasi stasiun akan berlangsung di lima stasiun lain. Bahkan, kemarin ditandatangani perjanjian kerja sama terkait kelanjutan transformasi stasiun lain.
Dia menegaskan bahwa keinginannya mewujudkan konektivitas antarmoda angkutan umum di Jabodetabek tersambung secara sempurna sehingga warga akan sangat dimudahkan dalam berpindah tempat, memilih moda transportasi publik yang diinginkan dengan cepat dan nyaman.