Stasiun Jadi Sentral Transportasi

Kamis, 18 Juni 2020 - 06:15 WIB
loading...
A A A
“Kita ingin memastikan bahwa progres berlanjut, momentum harus dijaga. Saat suatu rencana telah selesai, kita mulai dengan rencana berikutnya,” ucapnya. (Baca juga: Pemprov DKI Pastikan Keluarga Miskin Dapat Pendidikan Berkualitas)

Mantan Mendikbud itu menjelaskan, perbaikan pengelolaan stasiun tersebut merupakan bagian kecil dari rencana besar untuk mengintegrasikan transportasi publik di Jabodetabek. PT MITJ (Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek) perusahaan patungan antara PT MRT dan PT KAI akan mewujudkan rencana tersebut.

"Saat ini, PT MITJ sedang menyusun konsep integrasi tersebut, dibantu konsultan kelas dunia, yang akan siap diimplementasikan awal tahun depan," tambahnya.

Karena itu, Anies sangat yakin kelak Jakarta bukan hanya menyamai kota-kota maju di dunia, namun dapat melampauinya. ”Kita memiliki kelebihan, yaitu belajar dari kekurangan dan sukses mereka," katanya.

Dia kemudian menuturkan, Pemprov DKI Jakarta sedang dalam proses menata transportasi di Ibu Kota agar saling terintegrasi. Sebab, ketika kendaraan umum itu tersedia, tetapi tidak terintegrasi, masyarakat tidak akan menggunakannya dengan optimal.

"Perbaikan ini menjadi bagian dari ikhtiar kita untuk nantinya seluruh wilayah Jabodetabek bisa menjadi satu kawasan yang penataan ruangnya terpadu, penataan transportasi umumnya juga terpadu," harapnya.

Menteri BUMN Erick Tohir mengatakan, penataan stasiun terpadu tersebut punya proses panjang yang harus diapresiasi. Di sisi lain, dia melihat peresmian stasiun terpadu ini menunjukkan telah terbangunnya ekosistem yang sehat antara BUMN, BUMD, dan pihak swasta dalam memberikan layanan transportasi terintegrasi bagi masyarakat. ”Hal ini juga merupakan keinginan dari Presiden Jokowi agar Jakarta sebagai ibu kota memiliki sistem pengelolaan transportasi terpadu yang saling terhubung," ujarnya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga menegaskan beroperasinya stasiun terpadu ini sebagai wujud sinergi dan kolaborasi dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan semua kalangan.

“Kami menyambut baik peresmian stasiun terpadu ini yang akan semakin mempermudah akses pengguna jasa transportasi untuk berganti moda. Perjalanan menjadi lebih efisien karena lebih hemat waktu dan biaya,” ungkapnya.

Budi kemudian menuturkan, sebelumnya stasiun terintegrasi lain sudah terwujud melalui integrasi antarmoda. Dia menyebut keberadaan stasiun integrasi antar moda misalnya Stasiun KA Bandara Kualanamu Medan, Stasiun KA BIM, stasiun LRT Sumsel di Bandara SMB ll, Stasiun KA Bandara Soekarno-Hatta, dan terakhir stasiun KA Adi Soemarmo Solo. "Ke depan stasiun integrasi semacam ini akan semakin kita perbanyak dan tingkatkan," ujarnya. (Baca juga: Mendagri Sebut Pilkada Bagian dari Program Padat Karya)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1850 seconds (0.1#10.140)