Rekrut Pelajar Gabung Gank Motor Gabores, Tompel Tewas Didor Polisi

Senin, 18 Maret 2019 - 22:31 WIB
Rekrut Pelajar Gabung...
Rekrut Pelajar Gabung Gank Motor Gabores, Tompel Tewas Didor Polisi
A A A
JAKARTA - Hukuman penjara bertahun-tahun tak membuat MM alias Tompel (27), jera. Memanfaatkan sisa kejayaan saat muda, Tompel kembali mengaktifkan Gank Motor Gabores (Gabungan Bocah Rese) dan merekrut sejumlah pelajar.

Geng ini kemudian menyisir jalanan Jakarta mencari korban. Beberapa diantara korbannya ada yang terluka hingga meninggal dunia. Namun aksi MM kini terhenti setelah tubuhnya roboh seusai timah panas polisi menembus dadanya. Meski polisi mencoba membawanya ke rumah sakit, namun nyawanya tak diselamatkan. Jenazahnya kemudian dibawa ke RS Polri Kramat Djati.

“Saat diamankan dia mencoba melukai petugas. Kami sempat melakukan tembakan peringatan, tapi diacuhkan. Kami kemudian melakukan tindak tegas terukur,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Edi Suranta Sitepu, Senin (18/3/2019).

Sebelumnya, pejalan kaki, Ivan Surya Saputra (230 tewas dibacok pembegal saat melintas di bawah Flyover Pesing, Jalan Daan Mogot, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (4/3/2019) lalu. Saat ditemukan warga, jenazah Iwan terluka di bagian dada. (Baca juga: Duel dengan Begal yang Gentayangan di Jakbar, Iwan Meregang Nyawa)

Dari kejadian itu polisi mengamankan tiga orang yakni DO (17), AD (16), dan RO (17) di beberapa tempat terpisah. Sepekan setelah penangkapan ketiganya, satu pelaku, AI alias KI (20) dilumpuhkan dengan timah panas polisi yang menembus betis kaki kirinya.

Edi melanjutkan, sepak terjang MM kian santer di sejumlah kelompok gang motor. Hasil dipenjara membuat dirinya cukup ditakuti, termasuk disegani sejumlah pelajar yang kemudian ikut bergabung menjadi anggota geng. (Baca juga: Tiga Pelaku Begal Sadis yang Duel dengan Warga Jakbar Dibekuk Polisi)

Di bawah kendali MM, kelompok ini kemudian menyasar sejumlah korban. Dalam sehari dua masyarakat tumbang setelah diserang para pelaku. Luka bacok ditemukan di tubuh para korbannya. “Jadi setelah melakukan begal di Daan Mogot, pelaku kembali jalan dan melakukan aksinya di Kalideres. Korbannya memilih enggan melapor meskipun dada terbacok,” ucap Edi.

Kanit Krimum Polres Metro Jakarta Barat, Iptu Dimitri Mahendra menambahkan, keberanian yang muncul oleh para pelaku, khususnya anak-anak, tak lepas dari peran MM. Kekerasan kerap dilakukan MM terhadap korbannya hingga membuat pelajar menjadi berani. “Jadi pelajar ini dipukul setiap hari. Supaya mereka menjadi berani,” kata Dimitri.

Tak hanya itu, bila salah satu anggota enggak berani maka MM akan membully anak buahnya itu. Mereka kemudian dikucilkan hingga akhirnya para anak buahnya ketakutan. Ditambah dengan mengkonsumsi narkoba, seperti ganja, obat daftar G (Benzo dan Tramadol), membuat sejumlah anak menjadi antipati. Mereka kemudian kian sadis dan tega membunuh sejumlah korbannya.

“Ini yang kita catat, pelaku kian sadis melakukan pembunuhan. Mereka tanpa ragu melukai korbannya,” timpal Dimitri.

Termasuk saat melakukan perekrutan, geng motor ini telah terbentuk hingga 7 tahun. Selama beberapa minggu mereka kemudian mencari sejumlah korban dan menyisir tanpa ampun. “Kami catat sejauh ini ada enam TKP di Jakarta Barat. Termasuk pembunuhan di kawasan kembangan beberapa bulan lalu,” tegas Dimitri yang menyakini hampir di Jabodetabek dilakukan oleh pelaku MM.

Dari hasil pemeriksaan sementara, diketahui ada sembilan orang yang tergabung dari geng motor ini. Polisi masih menyisir satu pelaku lain yang diduga membunuh remaja di Kembangan.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4813 seconds (0.1#10.140)