Wali Kota Kecewa Banyak GOR Hanya Jadi Tempat Parkir Kendaraan
A
A
A
TANGERANG - Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengaku kecewa dengan banyaknya gelanggang olahraga yang tidak digunakan sesuai peruntukannya oleh warga.
Seperti terlihat di GOR Pedurenan, Karang Tengah, misalkan. Saat kunjungannya, Arief melihat sendiri, GOR yang dibangun sebagai sarana olahraga dan ruang publik itu, dijadikan tempat parkir mobil masyarakat.
Tidak hanya itu, gedung juga tampak kotor dan tidak terawat, seperti jarang sekali dibersihkan. Hal ini menandakan, bahwa gedung olahraga itu jarang dipakai warga.
"GOR sudah bangun, manfaatkan lah buat olahraga, jangan malah dibuat parkir mobil begini. Coba penjaganya mana? Bapak THL di sini bukan? Coba itu dindingnya bersihin," kata Arief, di lokasi, Rabu (2/12/2018).
Sambil mengambil ember berisikan air dan sikat, Arief lalu mencontohkan THL itu membersihkan dinding gedung yang kusam dan jarang dibersihkan dengan tangannya.
"Tinggal disikat, terus dielapin, jadi bersih. Sayang, pemkot sudah bangun GOR, sudah dibagusin, dirapihin, tapi kepedulian masyarakatnya kurang. Kita bangun fasilitas GOR atau futsal dipakainya jarang," tuturnya.
Saat ini, kata Arief, Pemkot Tangerang lagi berupaya mengoptimalkan ruang publik yang ada untuk kepentingan masyarakat. Namun, langkah itu tidak akan maksimal jika tidak mendapat dukungan masyarakat.
"Semua perlu dukungan masyarakat, jangan manfaatkan ruang publik untuk kepentingan pribadi, buat parkir kendaraan atau jualan. Gunakan sesuai peruntukannya," jelasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kota Tangerang Dedi Suhada mengatakan, pihaknya akan meningkatkan kebersihan di sekitar GOR, agar masyarakat menjadi lebih nyaman.
"Sebenarnya masalah kebersihannya saja yang perlu diperhatikan oleh para petugas kebersihan dan penjaga GOR. Karena kedepan, Pak Wali berencana untuk merevitalisasi seluruh GOR," sambungnya.
Dilanjutkan dia, GOR nantinya tidak hanya untuk kegiatan olahraga futsal, badminton, dan basket saja. Tetapi juga akan dibuat jogging track untuk warga olahraga lari.
"Jadi penataannya agar GOR dan stadion bisa lebih nyaman tidak hanya untuk olahraga saja. Misalnya dengan dibuatkan jogging track. Total GOR dan stadion yang dikelola Dispora ada 19," ungkap Dedi.
Selain 19 GOR, Dispora juga mengelola sedikitnya enam stadion. Semua, diklaimnya dalam kondisi yang terawat, dan masih layak digunakan untuk olahraga. "Semuanya dalam keadaan cukup terawat. Silahkan kita cek bersama-sama, kondisinya masih cukup terawat," jelasnya.
Terpisah, Irfan, warga sekitar mengaku, dia bersama rekan-rekannya enggan melakukan kegiatan olahraga di GOR, karena harus menunggu slot atau jatah dengan yang lain.
"Kalau di GOR itu, warga sekitar dapat jatah bermain gratis. Tetapi banyak yang tidak bisa main. Mungkin karena gak dapat jatah. Kalau mau bayar bisa. Biasanya, kalau warga sekitar lebih murah," sambungnya.
Meski begitu, Irfan mengaku, dia dan para temannya lebih memilih melakukan kegiatan olahraga di luar, ketimbang di GOR. Walau agak mahal, namun fasilitasnya cukup lengkap, dan terasa lebih bebas.
"Kalau anak sekarang kan sukanya futsal. Memang di GOR bisa main futsal. Tapi anak-anak lebih suka main di luar, dari pada main di GOR. Karena fasilitasnya lebih lengkap, dan lebih enak," katanya.
Seperti terlihat di GOR Pedurenan, Karang Tengah, misalkan. Saat kunjungannya, Arief melihat sendiri, GOR yang dibangun sebagai sarana olahraga dan ruang publik itu, dijadikan tempat parkir mobil masyarakat.
Tidak hanya itu, gedung juga tampak kotor dan tidak terawat, seperti jarang sekali dibersihkan. Hal ini menandakan, bahwa gedung olahraga itu jarang dipakai warga.
"GOR sudah bangun, manfaatkan lah buat olahraga, jangan malah dibuat parkir mobil begini. Coba penjaganya mana? Bapak THL di sini bukan? Coba itu dindingnya bersihin," kata Arief, di lokasi, Rabu (2/12/2018).
Sambil mengambil ember berisikan air dan sikat, Arief lalu mencontohkan THL itu membersihkan dinding gedung yang kusam dan jarang dibersihkan dengan tangannya.
"Tinggal disikat, terus dielapin, jadi bersih. Sayang, pemkot sudah bangun GOR, sudah dibagusin, dirapihin, tapi kepedulian masyarakatnya kurang. Kita bangun fasilitas GOR atau futsal dipakainya jarang," tuturnya.
Saat ini, kata Arief, Pemkot Tangerang lagi berupaya mengoptimalkan ruang publik yang ada untuk kepentingan masyarakat. Namun, langkah itu tidak akan maksimal jika tidak mendapat dukungan masyarakat.
"Semua perlu dukungan masyarakat, jangan manfaatkan ruang publik untuk kepentingan pribadi, buat parkir kendaraan atau jualan. Gunakan sesuai peruntukannya," jelasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kota Tangerang Dedi Suhada mengatakan, pihaknya akan meningkatkan kebersihan di sekitar GOR, agar masyarakat menjadi lebih nyaman.
"Sebenarnya masalah kebersihannya saja yang perlu diperhatikan oleh para petugas kebersihan dan penjaga GOR. Karena kedepan, Pak Wali berencana untuk merevitalisasi seluruh GOR," sambungnya.
Dilanjutkan dia, GOR nantinya tidak hanya untuk kegiatan olahraga futsal, badminton, dan basket saja. Tetapi juga akan dibuat jogging track untuk warga olahraga lari.
"Jadi penataannya agar GOR dan stadion bisa lebih nyaman tidak hanya untuk olahraga saja. Misalnya dengan dibuatkan jogging track. Total GOR dan stadion yang dikelola Dispora ada 19," ungkap Dedi.
Selain 19 GOR, Dispora juga mengelola sedikitnya enam stadion. Semua, diklaimnya dalam kondisi yang terawat, dan masih layak digunakan untuk olahraga. "Semuanya dalam keadaan cukup terawat. Silahkan kita cek bersama-sama, kondisinya masih cukup terawat," jelasnya.
Terpisah, Irfan, warga sekitar mengaku, dia bersama rekan-rekannya enggan melakukan kegiatan olahraga di GOR, karena harus menunggu slot atau jatah dengan yang lain.
"Kalau di GOR itu, warga sekitar dapat jatah bermain gratis. Tetapi banyak yang tidak bisa main. Mungkin karena gak dapat jatah. Kalau mau bayar bisa. Biasanya, kalau warga sekitar lebih murah," sambungnya.
Meski begitu, Irfan mengaku, dia dan para temannya lebih memilih melakukan kegiatan olahraga di luar, ketimbang di GOR. Walau agak mahal, namun fasilitasnya cukup lengkap, dan terasa lebih bebas.
"Kalau anak sekarang kan sukanya futsal. Memang di GOR bisa main futsal. Tapi anak-anak lebih suka main di luar, dari pada main di GOR. Karena fasilitasnya lebih lengkap, dan lebih enak," katanya.
(ysw)