Tahun Ini, Inflasi di Kota Bekasi Tertinggi di Jawa Barat

Selasa, 11 Desember 2018 - 00:04 WIB
Tahun Ini, Inflasi di Kota Bekasi Tertinggi di Jawa Barat
Tahun Ini, Inflasi di Kota Bekasi Tertinggi di Jawa Barat
A A A
BEKASI - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi menyebutkan nilai inflasi di wilayahnya saat ini tertinggi di Jawa Barat. Bahkan sejak lima bulan terakhir dari Juli sampai November, nilai inflasi Kota Bekasi melebihi skala nasional, dengan berada dikisaran angka 3.

Angka yang diungkapkan oleh Pemkot Bekasi berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bekasi. Sehingga, laju inflasi Kota Bekasi cenderung dinamis.

Pada bulan Juli 2018 nilai inflasi mencapai 3,46; pada Agustus turun menjadi 3,30; September kembali turun menjadi 3,23; lalu Oktober merangkak naik menjadi 3,39 dan November kembali naik jadi 3,61. "Tahun ini lebih tinggi daripada tahun lalu," kata Kadis Perdagangan dan Perindustrian Kota Bekasi, Makbullah kepada wartawan di Plaza Pemkot Bekasi, Senin (10/12/2018).

Sebagai contoh, kata dia, nilai inflasi pada Oktober 2017 lalu sebesar 2,2 poin, sedangkan pada Oktober 2018 naik menjadi 3,39 poin. Menurut dia, nilai inflasi yang terjadi di Kota Bekasi cukup tinggi bahkan terbesar di Provinsi Jawa Barat bila mengacu data dari BPS. Berdasarkan kajian BPS Jawa Barat, kata dia, ada beberapa indikator yang menyebabkan terjadinya inflasi di Kota Bekasi.

Salah satunya adalah sektor pendidikan. Orang tua cenderung mengalokasikan keuangannya untuk pendidikan non formal sang anak, seperti bimbingan belajar atau les di luar sekolah, sehingga daya beli kebutuhan pokok masyarakat menurun. Sementara untuk kebutuhan pangan, mereka cenderung membeli makanan siap saji.

Fenomena ini juga ditambah dengan beban biaya distribusi barang di setiap pasar, sehingga harga kebutuhan pokok naik. "Harga kebutuhan pokok sejak beberapa hari sudah naik seperti beras premium yang biasanya Rp9.000 per kilogram, sekarang jadi Rp9.600 per kilogram," katanya.

Atas fenomena ini, kata dia, Provinsi Jawa Barat kemudian menggelar operasi pasar murah di Kota Bekasi di delapan kantor kecamatan. Delapan kecamatan itu di antaranya Kecamatan Medansatria, Jatisampurna, Bekasi Utara, Rawalumbu, Bekasi Barat, Bekasi Timur, Pondokgede dan Pondokmelati. Lokasi di kecamatan karena mudah dijangkau masyarakat dan lahannya luas.

Selain itu, sebagai tempat pelayanan kantor kecamatan juga selalu didatangi masyarakat. Sebetulnya Pemerintah Kota Bekasi mengusulkan 12 titik sesuai dengan jumlah kecamatan untuk diadakan pasar murah, namun jatah yang diperoleh dari Jawa Barat hanya delapan titik. "Jadi hanya delapan titik tersebut yang menjadi fokus ditahun ini," tegasnya.

Kabid Perdagangan pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bekasi, Mochamad Hambali menambahkan, pasar murah ini sudah diadakan sejak pertengahan November lalu, dengan jadwal dua hari setiap pekan dari pagi hingga siang hari. Pada hari Kamis (15/11) dan Jumat (16/11) pasar murah diadakan di Kantor Kecamatan Medansatria dan Jatisampurna.

Lalu pada Jumat (26/11) dan Selasa (27/11) diadakan di Kantor Kecamatan Bekasi Utara dan Rawalumbu. Kemudian pada Senin (10/12) dan Selasa (11/12) pasar murah diselenggarakan di Kecamatan Bekasi Barat dan Bekasi Timur. Terakhir pada Senin (17/12) dan Selasa (18/12) diadakan di Pondokgede dan Pondokmelati.

"Pasar murah ini berlaku untuk masyarakat umum, sehingga mereka yang ingin membeli sembako murah bisa datang ke sana," katanya.

Menurut dia, harga kebutuhan pokok yang yang dijual di pasar ini lebih murah sekitar 20-30 persen dari harga pasaran. Misal harga telur ayam dari Rp24.000 menjadi Rp20.000 per kilogram, lalu gula pasir dari Rp15.000 menjadi Rp11.000 per kilogram.

Kemudian minyak goreng 2 liter dari Rp25.000 menjadi Rp22.000, daging beku dari Rp85.000 menjadi Rp78.000 per kilogram dan sebagainya. Dengan adanya pasar murah ini, diharapkan tingkat inflasi Kota Bekasi menurun. Dengan demikian, masyarakat yang membeli kebutuhan pokok di pasar tidak lagi menjerit karena kemahalan.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6871 seconds (0.1#10.140)