Sarana Jaya Luruskan Kabar Gesekan dengan KAI Terkait Skybridge
A
A
A
JAKARTA - Dirut PD Pembangunan Sarana Jaya, Yoory C Pinontoan meluruskan kabar gesekan antara pihaknya dengan PT KAI soal pembangunan jembatan penyeberangan multifungsi (JPM) atau skybridge di Tanah Abang, Jakarta Pusat.
"Enggak ada sengketa dengan PT KAI. Gini biar teman-teman tahu semua, sejak awal kita bangun JPM, PT KAI selalu kita undang, dan libatkan.Secara prinsip mereka sudah mengatakan sangat mendukung pembangunan JPM ini. Hanya masalah sekarang ini memang belum ada akses langsung ke JPM itu tinggal menunggu penyelesaian dari kita saja," ungkap Yoory kepada wartawan, Rabu (14/11/2018).
Yoory menambahkan, PT KAI meminta Sarana Jaya menyiapkan toilet untuk para pedagang di JPM. Alasannya agar tidak mengganggu para penumpang kereta di Stasiun Tanah Abang.
"Salah satunya adalah toilet supaya jangan sampai dengan adanya JPM ini penumpangnya orang-orang yang tidak berkepentingan masuk stasiun untuk bisa menggunakan toilet, jadi kita harus menyiapkan toilet sendiri," lanjutnya.
Dia pun memyanggupi pembuatan toilet yang titiknya tak jauh dari halte."Nanti kita lihat. Secara teknis bisa kok. Masih ada area di halte. Sementara ini di halte permanen," ucapnya.
Selain toilet, Yoory menuturkan pihak KAI pun meminta adanya petugas pengamanan."Merekaminta pengamanan. Kita kan begitu udah jadi baru kita lihat kondisi dilapangan. Apa sih yang dibutuhkan? itu kelihatan oleh PT KAI, toilet, terus itu pengamanannya juga, harus ada kita siapkan. Memang kita ada pengamanan di sana," jelasnya.
Yoory melanjutkan, nantinya ada iuran bulanan yang ditujukan kepada para pedagang di JMP tersebut. Iuran tersebut digunakan untuk membayar fasilitas yang ada."Nanti kita belum tahu persis jumlah (personel) berapa. Tapi itu kan ada iuran perdagangan Rp500.000 per bulan itu untuk kebersihan, perawatan dan keamanan," ucapnya.
"Enggak ada sengketa dengan PT KAI. Gini biar teman-teman tahu semua, sejak awal kita bangun JPM, PT KAI selalu kita undang, dan libatkan.Secara prinsip mereka sudah mengatakan sangat mendukung pembangunan JPM ini. Hanya masalah sekarang ini memang belum ada akses langsung ke JPM itu tinggal menunggu penyelesaian dari kita saja," ungkap Yoory kepada wartawan, Rabu (14/11/2018).
Yoory menambahkan, PT KAI meminta Sarana Jaya menyiapkan toilet untuk para pedagang di JPM. Alasannya agar tidak mengganggu para penumpang kereta di Stasiun Tanah Abang.
"Salah satunya adalah toilet supaya jangan sampai dengan adanya JPM ini penumpangnya orang-orang yang tidak berkepentingan masuk stasiun untuk bisa menggunakan toilet, jadi kita harus menyiapkan toilet sendiri," lanjutnya.
Dia pun memyanggupi pembuatan toilet yang titiknya tak jauh dari halte."Nanti kita lihat. Secara teknis bisa kok. Masih ada area di halte. Sementara ini di halte permanen," ucapnya.
Selain toilet, Yoory menuturkan pihak KAI pun meminta adanya petugas pengamanan."Merekaminta pengamanan. Kita kan begitu udah jadi baru kita lihat kondisi dilapangan. Apa sih yang dibutuhkan? itu kelihatan oleh PT KAI, toilet, terus itu pengamanannya juga, harus ada kita siapkan. Memang kita ada pengamanan di sana," jelasnya.
Yoory melanjutkan, nantinya ada iuran bulanan yang ditujukan kepada para pedagang di JMP tersebut. Iuran tersebut digunakan untuk membayar fasilitas yang ada."Nanti kita belum tahu persis jumlah (personel) berapa. Tapi itu kan ada iuran perdagangan Rp500.000 per bulan itu untuk kebersihan, perawatan dan keamanan," ucapnya.
(whb)