Serapan APBD Rendah, SDA DKI: Target Kami di Atas 80%
A
A
A
JAKARTA - Realisasi belanja daerah atau serapan anggaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta hingga Juni 2018 masih sangat rendah. Serapan anggaran hingga bulan Juni 2018, baru terealisasi 28,52%.
Rendahnya serapan anggaran ini termasuk salah satunya di Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta. Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta Teguh Hendrawan mengatakan, serapan anggaran di Dinas SDA sampai bulan September 2018 baru mencapai di atas 25%. Jumlah itu belum mencapai setengah dari total anggaran untuk Dinas SDA DKI Jakarta.
"Sampai dengan per akhir September kemarin mencapai di atas 25%. Ya kan, dari total Rp4,3 triliun setelah APBDP," kata Teguh di Jakarta, Kamis 3 Oktober 2018 .
Dia menambahkan, salah satu kendala yang membuat serapan angaran rendah yakni masih banyak proyek kontruksi dan infrastruktur di Dinas SDA yang sedang proses pengerjaan. Proyek tersebut, kata dia, memerlukan jangka waktu untuk pembayaran kepada pihak ketiga sehingga menyebabkan pengerjaannya sedikit tertunda.
"Semuanya memang melibatkan pihak ketiga yang memang butuh waktu termin untuk proses penagihannya. Tapi kami optimis bahwa di akhir tahun anggaran dinas SDA ya, mudah-mudahan maksimal lah pencapaiannya," kata Teguh.
Meskipun begitu, Teguh optimistis serapan anggaran untuk di Dinas SDA bisa mencapai sesuai target hingga akhir tahun 2018 ini. Teguh mengatakan, target serapan anggaran untuk tahun 2018 ini yakni di atas 80%.
"Target kami paling tidak di atas 80% untuk penyerapan tahun 2018 ini," ucap Teguh.
Sekadar informasi, realisasi belanja daerah DKI hingga Juni 2018 baru terealisasi sebesar Rp20,29 triliun atau 28,52% dan rencana belanja daerah sebesar Rp71,16 triliun.
Serapan anggaran sebesar Rp20,29 triliun itu terdiri dari belanja tidak langsung dan belanja langsung. Belanja tidak langsung, sebesar Rp12,25 triliun atau 39,54% dari rencana sebesar Rp30,99 triliun. Sedangkan belanja langsung terealisasi sebesar Rp8,04 Triliun atau 20,01% dari rencana sebesar Rp40,17 triliun.
Rendahnya serapan anggaran ini termasuk salah satunya di Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta. Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta Teguh Hendrawan mengatakan, serapan anggaran di Dinas SDA sampai bulan September 2018 baru mencapai di atas 25%. Jumlah itu belum mencapai setengah dari total anggaran untuk Dinas SDA DKI Jakarta.
"Sampai dengan per akhir September kemarin mencapai di atas 25%. Ya kan, dari total Rp4,3 triliun setelah APBDP," kata Teguh di Jakarta, Kamis 3 Oktober 2018 .
Dia menambahkan, salah satu kendala yang membuat serapan angaran rendah yakni masih banyak proyek kontruksi dan infrastruktur di Dinas SDA yang sedang proses pengerjaan. Proyek tersebut, kata dia, memerlukan jangka waktu untuk pembayaran kepada pihak ketiga sehingga menyebabkan pengerjaannya sedikit tertunda.
"Semuanya memang melibatkan pihak ketiga yang memang butuh waktu termin untuk proses penagihannya. Tapi kami optimis bahwa di akhir tahun anggaran dinas SDA ya, mudah-mudahan maksimal lah pencapaiannya," kata Teguh.
Meskipun begitu, Teguh optimistis serapan anggaran untuk di Dinas SDA bisa mencapai sesuai target hingga akhir tahun 2018 ini. Teguh mengatakan, target serapan anggaran untuk tahun 2018 ini yakni di atas 80%.
"Target kami paling tidak di atas 80% untuk penyerapan tahun 2018 ini," ucap Teguh.
Sekadar informasi, realisasi belanja daerah DKI hingga Juni 2018 baru terealisasi sebesar Rp20,29 triliun atau 28,52% dan rencana belanja daerah sebesar Rp71,16 triliun.
Serapan anggaran sebesar Rp20,29 triliun itu terdiri dari belanja tidak langsung dan belanja langsung. Belanja tidak langsung, sebesar Rp12,25 triliun atau 39,54% dari rencana sebesar Rp30,99 triliun. Sedangkan belanja langsung terealisasi sebesar Rp8,04 Triliun atau 20,01% dari rencana sebesar Rp40,17 triliun.
(mhd)