Musim Kemarau, DKI Kebut Normalisasi dan Perbaikan Kali
A
A
A
JAKARTA - Memanfaatkan musim kemarau, Pemprov DKI mengebut sejumlah proyek normalisasi dan perbaikan saluran. Pengerukan dilakukan di sejumlah titik kali yang mendangkal.
Hal tersebut terlihat di beberapa titik, seperti Kali Mati, Kali Jelangkeng, dan Banjir Kanal Barat, hingga Kali Grogol. Dalam pengerukan itu, Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta mengerahkan sejumlah alat berat melakukan pengerukan.
Pengerukan sendiri dilakukan dengan membuang sedimen lumpur di beberapa kali, sebelum akhirnya di bawa menggunakan mobil besar.
Seperti di Kali Mati, samping Jalan Tubagus Angke, pengerukan dilakukan dekat pospol Tambora di Pekojan.
Alat berat warna biru asik melakukan pengerukan di kali yang terlihat mendangkal. Sejumlah truk truk besar terlihat mengangkut lumpur.
Beberapa PHL Tata Air tampak terlihat berjaga di kawasan itu. Mereka membantu memindahkan lumpur ke truk.
Ketua RT setempah, Munir (28), mengatakan, sudah cukup lama kalinya tak mengalami pengerukan.“Jadi keliatan dangkal. Tapi sekarang, sudah kelihatan dalam kok Bang,” katanya di lokasi, Kamis (30/8/2018).
Meski pendangkalan tidak menyebabkan banjir, namun Munir mengakui, sedimen lumpur kerap kali menghambat aliran air. Kondisi itu membuat air meninggi dan berbahaya bagi warga yang melintas.
Tak hanya melakukan pengerukan kali. Pembenahan saluran lingkungan perumahan juga dilakukan di 15 titik di wilayah Jakarta Barat, di antaranya Kompleks Sandang, Palmerah dan Rawa Buaya, Cengkareng.
Pengerjaan di Kompleks Sandang sempat membuat jalanan di kawasan itu macet. Pekerjaan yang dilakukan dan truk yang terparkir, membuat lalu lintas terpaksa ditutup. Arus jalan kemudian dialihkan menggunakan lajur lain.
Kasudin Tata Air Jakarta Barat, Imron mengakui kondisi kali di Jakarta Barat mengalami pendangkalan. Karena itu dirinya telah meminta dinas untuk mengeruk dan realisasi baru terjadi.
Meski telah dikeruk, namun Imron mengakui kondisi banjir tetap terjadi bila saluran air tak mengalami perubahan. Karena itu pihaknya melakukan pembangunan di beberapa saluran yang rusak.
“Nah kami usulkan tahun ini. Alhamdulillah terealisasi dan kini tengah dikerjakan,” ucap Imron mengatakan pengerjaan ditargetkan rampung Desember 2018 mendatang.
Dalam pengerjaan di beberapa titik, Imron mengandalkan betul petugasnya, beton beton saluran di pasang menggantikan saluran air tradisional. Nantinya saluran air ini akan ditutup beton.
Sheet Pile Dipasang
Tak hanya melakukan revitalisasi saluran, pembangunan juga dilakukan dibeberapa kali besar. Seperti anak Kali Ciliwung dan Kali Duri, Tambora, Jakarta Barat. Pembangunan di dua lokasi itu dilakukan sejak 26 Juni 2018 lalu dan ditargetkan rampung 20 Desember 2018.
"Anggaran sebesar Rp56 miliar dikucurkan untuk membangun tanggul dengan kedalaman 12 meter,” lanjut Imron. Dia menuturkan, untuk anak Kali Ciliwung merupakan permintaan dari warga.
Setiap hujan, memang di wilayah Mangga Besar kerap terjadi genangan. Terutama saat pintu air dekat Istana dibuka saat hujan. Disamping itu untuk antisipasi terjadinya banjir. Pembangunan sheet pile di Ciluwung mencapai 5%. Imron berharap dengan semua pembangunan ini, Jakarta Barat akan bebas banjir saat hujan besar melanda kawasan itu pada awal tahun 2019 mendatang.
Hal tersebut terlihat di beberapa titik, seperti Kali Mati, Kali Jelangkeng, dan Banjir Kanal Barat, hingga Kali Grogol. Dalam pengerukan itu, Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta mengerahkan sejumlah alat berat melakukan pengerukan.
Pengerukan sendiri dilakukan dengan membuang sedimen lumpur di beberapa kali, sebelum akhirnya di bawa menggunakan mobil besar.
Seperti di Kali Mati, samping Jalan Tubagus Angke, pengerukan dilakukan dekat pospol Tambora di Pekojan.
Alat berat warna biru asik melakukan pengerukan di kali yang terlihat mendangkal. Sejumlah truk truk besar terlihat mengangkut lumpur.
Beberapa PHL Tata Air tampak terlihat berjaga di kawasan itu. Mereka membantu memindahkan lumpur ke truk.
Ketua RT setempah, Munir (28), mengatakan, sudah cukup lama kalinya tak mengalami pengerukan.“Jadi keliatan dangkal. Tapi sekarang, sudah kelihatan dalam kok Bang,” katanya di lokasi, Kamis (30/8/2018).
Meski pendangkalan tidak menyebabkan banjir, namun Munir mengakui, sedimen lumpur kerap kali menghambat aliran air. Kondisi itu membuat air meninggi dan berbahaya bagi warga yang melintas.
Tak hanya melakukan pengerukan kali. Pembenahan saluran lingkungan perumahan juga dilakukan di 15 titik di wilayah Jakarta Barat, di antaranya Kompleks Sandang, Palmerah dan Rawa Buaya, Cengkareng.
Pengerjaan di Kompleks Sandang sempat membuat jalanan di kawasan itu macet. Pekerjaan yang dilakukan dan truk yang terparkir, membuat lalu lintas terpaksa ditutup. Arus jalan kemudian dialihkan menggunakan lajur lain.
Kasudin Tata Air Jakarta Barat, Imron mengakui kondisi kali di Jakarta Barat mengalami pendangkalan. Karena itu dirinya telah meminta dinas untuk mengeruk dan realisasi baru terjadi.
Meski telah dikeruk, namun Imron mengakui kondisi banjir tetap terjadi bila saluran air tak mengalami perubahan. Karena itu pihaknya melakukan pembangunan di beberapa saluran yang rusak.
“Nah kami usulkan tahun ini. Alhamdulillah terealisasi dan kini tengah dikerjakan,” ucap Imron mengatakan pengerjaan ditargetkan rampung Desember 2018 mendatang.
Dalam pengerjaan di beberapa titik, Imron mengandalkan betul petugasnya, beton beton saluran di pasang menggantikan saluran air tradisional. Nantinya saluran air ini akan ditutup beton.
Sheet Pile Dipasang
Tak hanya melakukan revitalisasi saluran, pembangunan juga dilakukan dibeberapa kali besar. Seperti anak Kali Ciliwung dan Kali Duri, Tambora, Jakarta Barat. Pembangunan di dua lokasi itu dilakukan sejak 26 Juni 2018 lalu dan ditargetkan rampung 20 Desember 2018.
"Anggaran sebesar Rp56 miliar dikucurkan untuk membangun tanggul dengan kedalaman 12 meter,” lanjut Imron. Dia menuturkan, untuk anak Kali Ciliwung merupakan permintaan dari warga.
Setiap hujan, memang di wilayah Mangga Besar kerap terjadi genangan. Terutama saat pintu air dekat Istana dibuka saat hujan. Disamping itu untuk antisipasi terjadinya banjir. Pembangunan sheet pile di Ciluwung mencapai 5%. Imron berharap dengan semua pembangunan ini, Jakarta Barat akan bebas banjir saat hujan besar melanda kawasan itu pada awal tahun 2019 mendatang.
(whb)