Begini Alasan Anies Pilih Tong Sampah Beroda asal Jerman
A
A
A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta memilih membeli tong sampah beroda atau garbage bin 660 liter asal Jerman karena tahun sebelumnya sudah membeli truk sampah jenis compactor. Hal ini disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Anies menuturkan, alasan pemilihan tong sampah beroda karena pada 2016 lalu sudah membeli truk sampah jenis compactor. Maka itu, tahun ini tong sampah itu dipilih agar sesuai dengan truk tersebut.
"Truknyakan compactor sehingga sampah dimasukkan dan dipress disitu. Saat menggunakan alat ini, petugas membawa ke depan truknya lalu diangkat masuk dan dipadatkan, jadi itu yang unik," tutur Anies pada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Selasa (5/6/2018).
Menurut Anies, pembelian tong sampah asal Jerman itu dianggarkan tahun 2016 untuk pengadaan barang 2017 sesuai yang tertera di e-katalog milik Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). DKI Jakarta bukan satu-satunya kota yang menggunakan tong sampah asal Jerman tersebut.
"Mengapa barangnya itu, di LKPP ada jadi prosesnya di situ. Dan ini bukan ada di tahun 2018, ini sudah ada sejak tahun lalu dan Jakarta bukan satu-satunya," ujarnya.( Baca: Tong Sampah Beroda Asal Jerman Dibeli Melalui e-Katalog LKPP )
Dia mengungkapkan, sejumlah kota-kota besar lainnya sudah lama menggunakan tong sampah asal Jerman tersebut karena simpel dan meringankan petugas kebersihan yang bekerja. "Surabaya sudah mulai menggunakan ini sejak 2013. Kemudian daerah lain yang menggunakan ada, Probolinggo, Bandung, Medan, Palembang, Malang, ini banyak daftarnya," katanya.
Sekedar diketahui, Pemprov DKI berencana mendatangkan tong sampah asal Jerman. Setidaknya ada sebanyak 2.640 tempat sampah yang dibeli manggunakan kas daerah senilai kurang lebih Rp9,5 miliar karena dianggap berbeda dengan tong sampah pada umumnya.
Anies menuturkan, alasan pemilihan tong sampah beroda karena pada 2016 lalu sudah membeli truk sampah jenis compactor. Maka itu, tahun ini tong sampah itu dipilih agar sesuai dengan truk tersebut.
"Truknyakan compactor sehingga sampah dimasukkan dan dipress disitu. Saat menggunakan alat ini, petugas membawa ke depan truknya lalu diangkat masuk dan dipadatkan, jadi itu yang unik," tutur Anies pada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Selasa (5/6/2018).
Menurut Anies, pembelian tong sampah asal Jerman itu dianggarkan tahun 2016 untuk pengadaan barang 2017 sesuai yang tertera di e-katalog milik Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). DKI Jakarta bukan satu-satunya kota yang menggunakan tong sampah asal Jerman tersebut.
"Mengapa barangnya itu, di LKPP ada jadi prosesnya di situ. Dan ini bukan ada di tahun 2018, ini sudah ada sejak tahun lalu dan Jakarta bukan satu-satunya," ujarnya.( Baca: Tong Sampah Beroda Asal Jerman Dibeli Melalui e-Katalog LKPP )
Dia mengungkapkan, sejumlah kota-kota besar lainnya sudah lama menggunakan tong sampah asal Jerman tersebut karena simpel dan meringankan petugas kebersihan yang bekerja. "Surabaya sudah mulai menggunakan ini sejak 2013. Kemudian daerah lain yang menggunakan ada, Probolinggo, Bandung, Medan, Palembang, Malang, ini banyak daftarnya," katanya.
Sekedar diketahui, Pemprov DKI berencana mendatangkan tong sampah asal Jerman. Setidaknya ada sebanyak 2.640 tempat sampah yang dibeli manggunakan kas daerah senilai kurang lebih Rp9,5 miliar karena dianggap berbeda dengan tong sampah pada umumnya.
(whb)