Pemprov DKI Akan Bangun Skybridge Tanah Abang Habis Lebaran
A
A
A
JAKARTA - Pembangunan skybridge atau jembatan layang penghubung stasiun Tanah Abang ke Pasar Blok G segera dibangun usai Lebaran mendatang. Skybridge yang ditargetkan rampung dalam dua bulan itu bisa digunakan untuk pejalan kaki dan pedagang kaki lima (PKL).
Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya, Yoory Pinontoan mengatakan, sesuai penugasan Pemprov DKI kepada Perusahaan Daerah (PD) Pembangunan Sarana Jaya dalam membangun skybridge, pihaknya saat ini sedang proses perencanaan. Dalam waktu dekat ini, kata Dian proses tender akan segera dilakukan.
"Habis Lebaran setelah pemenang tender diketahui dapat langsung dikerjakan," kata Yoory saat dihubungi pada Rabu (30/5/2018).
Yoory percaya diri dapat membangun skybridge lantaran sudah ada jaminan pembiayaan oleh Pemprov DKI melalui penyertaan modal daerah (PMD) yang dialokasikan dalam APBD Perubahan DKI 2018 yang kemungkinan baru selesai dibahas Oktober mendatang.
Namun, Yoory enggan menjelaskan lebih detail terkait konsep pembangunan skybridge. Termasuk strategi pembiayaan talangan. Menurutnya, skybridge nanti akan menghubungkan stasiun dengan Pasar Blok G yang bisa menampung PKL dan pejalan kaki.
"Lebar skybridge itu ya satu jalur di atas Jalan Jati Baru Raya yang digunakan pedagang saat ini," ungkapnya.
Direktur PD Pasar Jaya, Arif Nasution menuturkan, dalam proses pembangunan skybridge, para PKL di Jalan Jati baru Raya akan direlokasi terlebih dahulu oleh Dinas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). PD Pasar Jaya, hanya merelokasi pedagang Pasar Blok G ke pelataran pasar Blok G yang jumlahnya sekitar 500-an.
"Kami hanya bertugas merelokasi PKL di Blok G. Pembangunan skybridge dan revitalisasi gedung Blok G leadernya Sarana Jaya. Relokasi PKL Jalan Jati baru Raya ada di Dinas UMKM," tegasnya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengatakan, skybridge merupakan penataan Tanah Abang jangka menengah. Dia menginginkan penataan Tanah Abang seperti Grand Bazzar di Istanbul, Turki. Dia mengapresiasi kesiapan PD Sarana Jaya yang siap membangun skybridge usai Lebaran.
Sebab, sesuai hasil rapat, PD Sarana Jaya akan diberikan anggaan skybridge sekitar Rp50 miliar melalui PMD APBD Perubahan 2018.
"Sudah dapat kepastian uangnya dari APBD Perubahan. Ya memang harusnya bisa dikerjakan, pakai apa gitu kan bisa. Kan bisa kerja sama dengan kontraktor, penyedia dana dan sebagainya," ucapnya.
Berdasarkan informasi dari Dinas UMKM, lanjut Sandi, relokasi PKL di Jalan Jati Baru Raya selama pembangunan skybridge akan dilakukan di lahan kosong sekitar lokasi meski lahan yang ada terbatas. Jumlah PKL yang ada dikatakannya terus mengalami penambahan mengingat keuntungan PKL di Jalan Jati baru meningkat signifikan 30-40% dalam satu minggu terakhir.
Sandi memohon kesadaran semua pihak untuk terbuka dalam konsep penataan tanah abang agar dapat menghadirkan keberadilan, kesetaraan kepada pedagang semua disana. "Jangan bilang enggak dulu. Kita lihat nanti dan coba dalam tryout sistemnya seperti pilot project itu. Nanti akan kami tata, kalau tidak pasti akan semrawut," ujarnya.
Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya, Yoory Pinontoan mengatakan, sesuai penugasan Pemprov DKI kepada Perusahaan Daerah (PD) Pembangunan Sarana Jaya dalam membangun skybridge, pihaknya saat ini sedang proses perencanaan. Dalam waktu dekat ini, kata Dian proses tender akan segera dilakukan.
"Habis Lebaran setelah pemenang tender diketahui dapat langsung dikerjakan," kata Yoory saat dihubungi pada Rabu (30/5/2018).
Yoory percaya diri dapat membangun skybridge lantaran sudah ada jaminan pembiayaan oleh Pemprov DKI melalui penyertaan modal daerah (PMD) yang dialokasikan dalam APBD Perubahan DKI 2018 yang kemungkinan baru selesai dibahas Oktober mendatang.
Namun, Yoory enggan menjelaskan lebih detail terkait konsep pembangunan skybridge. Termasuk strategi pembiayaan talangan. Menurutnya, skybridge nanti akan menghubungkan stasiun dengan Pasar Blok G yang bisa menampung PKL dan pejalan kaki.
"Lebar skybridge itu ya satu jalur di atas Jalan Jati Baru Raya yang digunakan pedagang saat ini," ungkapnya.
Direktur PD Pasar Jaya, Arif Nasution menuturkan, dalam proses pembangunan skybridge, para PKL di Jalan Jati baru Raya akan direlokasi terlebih dahulu oleh Dinas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). PD Pasar Jaya, hanya merelokasi pedagang Pasar Blok G ke pelataran pasar Blok G yang jumlahnya sekitar 500-an.
"Kami hanya bertugas merelokasi PKL di Blok G. Pembangunan skybridge dan revitalisasi gedung Blok G leadernya Sarana Jaya. Relokasi PKL Jalan Jati baru Raya ada di Dinas UMKM," tegasnya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengatakan, skybridge merupakan penataan Tanah Abang jangka menengah. Dia menginginkan penataan Tanah Abang seperti Grand Bazzar di Istanbul, Turki. Dia mengapresiasi kesiapan PD Sarana Jaya yang siap membangun skybridge usai Lebaran.
Sebab, sesuai hasil rapat, PD Sarana Jaya akan diberikan anggaan skybridge sekitar Rp50 miliar melalui PMD APBD Perubahan 2018.
"Sudah dapat kepastian uangnya dari APBD Perubahan. Ya memang harusnya bisa dikerjakan, pakai apa gitu kan bisa. Kan bisa kerja sama dengan kontraktor, penyedia dana dan sebagainya," ucapnya.
Berdasarkan informasi dari Dinas UMKM, lanjut Sandi, relokasi PKL di Jalan Jati Baru Raya selama pembangunan skybridge akan dilakukan di lahan kosong sekitar lokasi meski lahan yang ada terbatas. Jumlah PKL yang ada dikatakannya terus mengalami penambahan mengingat keuntungan PKL di Jalan Jati baru meningkat signifikan 30-40% dalam satu minggu terakhir.
Sandi memohon kesadaran semua pihak untuk terbuka dalam konsep penataan tanah abang agar dapat menghadirkan keberadilan, kesetaraan kepada pedagang semua disana. "Jangan bilang enggak dulu. Kita lihat nanti dan coba dalam tryout sistemnya seperti pilot project itu. Nanti akan kami tata, kalau tidak pasti akan semrawut," ujarnya.
(whb)