HUT ke-44, Perawat Jakarta Utara Gelar Aksi Donor Darah
A
A
A
JAKARTA - Dalam rangka HUT ke 44, DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jakarta Utara menggelar apel akbar perawat dengan tema gerakan perawat dalam mendukung praktik keperawatan mandiri di halaman barat kantor Wali Kota Jakarta Utara.
Ketua DPD PPNI Jakarta Utara, Maryanto mengatakan, apel akbar perawat dilakukan sebagai ajang silaturahmi sekaligus konsolidasi antara pengurus, anggota, dan pemerintah. DPD PPNI Jakarta Utara, lanjut Maryono, merupakan mitra Pemkot Jakarta Utara dan sudah sepatutnya saling sinergi untuk sama-sama bergerak demi solusi kesehatan bagi masyarakat.
Selama ini DPD PPNI Jakarta Utara selalu siap memberikan kontribusi nyata apabila Pemkot Jakarta Utarameminta bantuan."Pada saat banjir nasional kami hadir, pada saat program pekan imunisasi nasional, Measles Rubella, dan ORI (difteri) kami pun hadir," ujar Maryanto di lokasi, Selasa (27/3/2018).
Maryanto menambahkan, apel akbar perawat ini merupakan kegiatan pertama dan satu-satunya di DKI Jakarta."Kami berharap kepada pemerintah mendukung sehingga menjadi kegiatan rutin setiap tahunnya dalam peringatan HUT PPNI," lanjutnya.
Setelah apel akbar perawat dilanjutkan dengan kegiatan donor darah dengan tema darah perawat untuk rakyat. "Harapannya adalah memberikan manfaat bagi warga yang memerlukan donor darah, kami meyakini darah perawat adalah darah yang sehat dikarenakan memahami pola hidup sehat," ujar pria mantan anggota HMI ini.
PPNI, lanjut Maryanto, mengaku siap memfasilitasi para perawat untuk praktik mandiri atau memperlancar dalam mendukung dan mendampingi pengurusan perizinannya. Praktik keperawatan mandiri ini sejalan dengan program pemerintah, di mana Presiden Joko Widodo sudah merumuskan sembilan agenda prioritas dalam Nawa Cita pembangunan nasional.
"Bisa dibayangkan jika seluruh perawat diberi kesempatan praktik mandiri selain bertugas di rumah sakit, puskesmas, di klinik atau dirumahnya, maka akan banyak cakupan-cakupan program kesehatan yang bisa diberikan, dititik tertentu pada perawat itu, dan diharapkan hal ini bisa dapat membantu dalam berkontribusi terhadap pencapaian target-target pemerintah di bidang kesehatan," urainya.
"Apalagi bila setiap RW ada 1 perawat yang mendapat dukungan dari pemerintah melalui APBD," sambung Maryanto. Di HUT ke-44 ini pihaknya berharap secara konsisten memperjuangkan terwujudnya kesejahteraan anggotanya.
Kesejahteraan itu, kata Maryanto, pengertiannya sangat luas, di antaranya adalah mencakup tata kehidupan dan penghidupan baik materiil maupun spritual yang diliputi dengan rasa keselamatan, kesusilaan, dan ketentraman, sehingga memungkinkan setiap Perawat dapat memenuhi kebutuhan jasmani, rohani dan sosialnya secara baik, untuk diri dan keluarganya.
Ketua DPD PPNI Jakarta Utara, Maryanto mengatakan, apel akbar perawat dilakukan sebagai ajang silaturahmi sekaligus konsolidasi antara pengurus, anggota, dan pemerintah. DPD PPNI Jakarta Utara, lanjut Maryono, merupakan mitra Pemkot Jakarta Utara dan sudah sepatutnya saling sinergi untuk sama-sama bergerak demi solusi kesehatan bagi masyarakat.
Selama ini DPD PPNI Jakarta Utara selalu siap memberikan kontribusi nyata apabila Pemkot Jakarta Utarameminta bantuan."Pada saat banjir nasional kami hadir, pada saat program pekan imunisasi nasional, Measles Rubella, dan ORI (difteri) kami pun hadir," ujar Maryanto di lokasi, Selasa (27/3/2018).
Maryanto menambahkan, apel akbar perawat ini merupakan kegiatan pertama dan satu-satunya di DKI Jakarta."Kami berharap kepada pemerintah mendukung sehingga menjadi kegiatan rutin setiap tahunnya dalam peringatan HUT PPNI," lanjutnya.
Setelah apel akbar perawat dilanjutkan dengan kegiatan donor darah dengan tema darah perawat untuk rakyat. "Harapannya adalah memberikan manfaat bagi warga yang memerlukan donor darah, kami meyakini darah perawat adalah darah yang sehat dikarenakan memahami pola hidup sehat," ujar pria mantan anggota HMI ini.
PPNI, lanjut Maryanto, mengaku siap memfasilitasi para perawat untuk praktik mandiri atau memperlancar dalam mendukung dan mendampingi pengurusan perizinannya. Praktik keperawatan mandiri ini sejalan dengan program pemerintah, di mana Presiden Joko Widodo sudah merumuskan sembilan agenda prioritas dalam Nawa Cita pembangunan nasional.
"Bisa dibayangkan jika seluruh perawat diberi kesempatan praktik mandiri selain bertugas di rumah sakit, puskesmas, di klinik atau dirumahnya, maka akan banyak cakupan-cakupan program kesehatan yang bisa diberikan, dititik tertentu pada perawat itu, dan diharapkan hal ini bisa dapat membantu dalam berkontribusi terhadap pencapaian target-target pemerintah di bidang kesehatan," urainya.
"Apalagi bila setiap RW ada 1 perawat yang mendapat dukungan dari pemerintah melalui APBD," sambung Maryanto. Di HUT ke-44 ini pihaknya berharap secara konsisten memperjuangkan terwujudnya kesejahteraan anggotanya.
Kesejahteraan itu, kata Maryanto, pengertiannya sangat luas, di antaranya adalah mencakup tata kehidupan dan penghidupan baik materiil maupun spritual yang diliputi dengan rasa keselamatan, kesusilaan, dan ketentraman, sehingga memungkinkan setiap Perawat dapat memenuhi kebutuhan jasmani, rohani dan sosialnya secara baik, untuk diri dan keluarganya.
(whb)