Rusak Parah, Jalanan di Citayam Mirip Jalur Offroad
A
A
A
CIBINONG - Beberapa ruas jalan desa di wilayah Citayam, Bojonggede, Kabupaten Bogor, rusak parah. Kerusakan jalan yang telah berlangsung lebih dari setahun tersebut membuat aktivitas warga terganggu. Warga menginginkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) segera memperbaikinya.
Berdasarkan pantauan SINDOnews di lapangan, kerusakan terjadi salah satunya di ruas jalan Duren Baru yang menghubungkan Desa Susukan dan Desa Ragajaya. Jalan kini berupa tanah dan batu lantaran aspal telah hilang. Kendaraan yang melintas harus hati-hati karena banyak lubang di jalan. Kondisi akan lebih parah ketika hujan turun. Lubang-lubang jalanan berubah menjadi kubangan air berwarna coklat.
"Setiap hari kami melintasi jalan yang mirip jalur offroad seperti ini," kata warga Susukan yang mengaku bernama Muh kepada SINDOnews, Selasa (6/3/2018).
Keluhan yang sama juga disampaikan warga lain, Suyanti. Dia setiap hari melewati Jalan Duren Baru yang rusak parah karena harus mengantarkan dua anaknya ke sekolah. Menurutnya, kerusakan jalan mulai terjadi pada 2013, tapi paling parah dua tahun terakhir. "Lubangnya tambah dalam, dari pertigaan SD Surakarya (Susukan) sampai arah Tugu Macan (Ragajaya)," kata warga Perumahan Royal Citayem Residence ini.
Selama ini tidak ada perbaikan dari Pemkab Bogor. Perbaikan jalan hanya dilakukan warga seadanya. Batu-batu kali dan tanah disebar begitu saja. Akibatnya banyak pengendara sepeda motor jatuh ketika hujan turun karena licin. "Saya salah satu korban yang pernah jatuh gara-gara roda slip," tuturnya.
Hal yang sama juga dirasakan Euis, warga Perumahan Royal Citayem Residence lainnya. Dia mengaku sangat terganggu karena setiap hari harus melewati jalan yang berlubang cukup dalam. "Cuma dijanji-janjiin aja, katanya sebelum Lebaran kemarin mau diaspal," katanya.
Kondisi jalan rusak yang tak kunjung diperbaiki ini membuat warga Susukan bergerak sendiri. Akhir pekan lalu mereka melakukan pengurukan sejumlah titik Jalan Duren Baru rusak yang rawan terjadi genangan. "Sebelumnya kami telah bermusyawarah turun untuk melakukan perbaikan jalan rusak secara mandiri. Tidak ada bantuan dari pemerintah, dari swadaya masyarakat terkumpul dana Rp18 juta. Lambatnya respons Pemkab Bogor sangat kami sayangkan," kata Ketua RW 06 Desa Susukan, Asmat Samsudin yang ikut turun langsung melakukan pengurukan lubang jalan.
Pengurukan jalan berlubang dilakukan serentak di 4 RT se-RW 6. Meskipun menurut informasi rencananya Jalan Duren Baru akan dibeton tapi warga berharap Pemkab Bogor melakukan perbaikan sementara jalan rusak sehingga memudahkan aktivitas warga.
Selain Jalan Duren Baru, beberapa titik di Jalan Raya Pabuaran yang menghubungkan Citayam dan Bojonggede juga rusak parah. Paling parah ruas jalan antara jembatan gantung hingga Gang Langgar dan Gang Merpati. Hujan deras yang mengguyur dalam beberapa bulan terakhir membuat aspal mengelupas. Ribuan kendaraan yang melintas setiap hari menyebabkan jalan ambles sehingga memunculkan kubangan-kubangan ketika hujan turun.
"Karena jalan rusak, kendaraan jadi berjalan pelan-pelan agar tidak terperosok. Akibatnya sering terjadi antrean kendaraan yang cukup panjang," kata Erni, warga Perumahan Pesona Citayam.
Kerusakan Jalan Raya Pabuaran cukup ironis. Pasalnya jalan ini termasuk jalan utama menuju kantor Pemkab Bogor. Lokasinya juga tidak begitu jauh dari pusat pemerintahan, hanya sekitar 3-4 km. Informasi yang beredar jalanan tersebut akan dibeton, tapi hingga saat ini belum ada keterangan pasti dari Pemkab Bogor.
Berdasarkan pantauan SINDOnews di lapangan, kerusakan terjadi salah satunya di ruas jalan Duren Baru yang menghubungkan Desa Susukan dan Desa Ragajaya. Jalan kini berupa tanah dan batu lantaran aspal telah hilang. Kendaraan yang melintas harus hati-hati karena banyak lubang di jalan. Kondisi akan lebih parah ketika hujan turun. Lubang-lubang jalanan berubah menjadi kubangan air berwarna coklat.
"Setiap hari kami melintasi jalan yang mirip jalur offroad seperti ini," kata warga Susukan yang mengaku bernama Muh kepada SINDOnews, Selasa (6/3/2018).
Keluhan yang sama juga disampaikan warga lain, Suyanti. Dia setiap hari melewati Jalan Duren Baru yang rusak parah karena harus mengantarkan dua anaknya ke sekolah. Menurutnya, kerusakan jalan mulai terjadi pada 2013, tapi paling parah dua tahun terakhir. "Lubangnya tambah dalam, dari pertigaan SD Surakarya (Susukan) sampai arah Tugu Macan (Ragajaya)," kata warga Perumahan Royal Citayem Residence ini.
Selama ini tidak ada perbaikan dari Pemkab Bogor. Perbaikan jalan hanya dilakukan warga seadanya. Batu-batu kali dan tanah disebar begitu saja. Akibatnya banyak pengendara sepeda motor jatuh ketika hujan turun karena licin. "Saya salah satu korban yang pernah jatuh gara-gara roda slip," tuturnya.
Hal yang sama juga dirasakan Euis, warga Perumahan Royal Citayem Residence lainnya. Dia mengaku sangat terganggu karena setiap hari harus melewati jalan yang berlubang cukup dalam. "Cuma dijanji-janjiin aja, katanya sebelum Lebaran kemarin mau diaspal," katanya.
Kondisi jalan rusak yang tak kunjung diperbaiki ini membuat warga Susukan bergerak sendiri. Akhir pekan lalu mereka melakukan pengurukan sejumlah titik Jalan Duren Baru rusak yang rawan terjadi genangan. "Sebelumnya kami telah bermusyawarah turun untuk melakukan perbaikan jalan rusak secara mandiri. Tidak ada bantuan dari pemerintah, dari swadaya masyarakat terkumpul dana Rp18 juta. Lambatnya respons Pemkab Bogor sangat kami sayangkan," kata Ketua RW 06 Desa Susukan, Asmat Samsudin yang ikut turun langsung melakukan pengurukan lubang jalan.
Pengurukan jalan berlubang dilakukan serentak di 4 RT se-RW 6. Meskipun menurut informasi rencananya Jalan Duren Baru akan dibeton tapi warga berharap Pemkab Bogor melakukan perbaikan sementara jalan rusak sehingga memudahkan aktivitas warga.
Selain Jalan Duren Baru, beberapa titik di Jalan Raya Pabuaran yang menghubungkan Citayam dan Bojonggede juga rusak parah. Paling parah ruas jalan antara jembatan gantung hingga Gang Langgar dan Gang Merpati. Hujan deras yang mengguyur dalam beberapa bulan terakhir membuat aspal mengelupas. Ribuan kendaraan yang melintas setiap hari menyebabkan jalan ambles sehingga memunculkan kubangan-kubangan ketika hujan turun.
"Karena jalan rusak, kendaraan jadi berjalan pelan-pelan agar tidak terperosok. Akibatnya sering terjadi antrean kendaraan yang cukup panjang," kata Erni, warga Perumahan Pesona Citayam.
Kerusakan Jalan Raya Pabuaran cukup ironis. Pasalnya jalan ini termasuk jalan utama menuju kantor Pemkab Bogor. Lokasinya juga tidak begitu jauh dari pusat pemerintahan, hanya sekitar 3-4 km. Informasi yang beredar jalanan tersebut akan dibeton, tapi hingga saat ini belum ada keterangan pasti dari Pemkab Bogor.
(amm)