Sandiaga Pastikan Lahan Pemakaman Cukup Sampai Tahun 2035

Sabtu, 16 Desember 2017 - 16:01 WIB
Sandiaga Pastikan Lahan Pemakaman Cukup Sampai Tahun 2035
Sandiaga Pastikan Lahan Pemakaman Cukup Sampai Tahun 2035
A A A
JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menegaskan bahwa tidak akan ada krisis lahan untuk pemakaman di Jakarta. Sandi memastikan bahwa mengenai lahan pemakaman yang ada di ibu kota akan mencukupi sampai tahun 2035.

"Kami ingin melaporkan bahwa ternyata posisi lahan pemakaman kita Alhamdulillah mencukupi dari lahan yang kita miliki secara totalitas bisa menampung kebutuhan sampai tahun 2035," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat 15 Desember 2017.

Akan tetapi, politikus partai Gerindra ini mengatakan bahwa hingga saat ini lahan yang siap pakai hanya bisa sampai pada tahun 2029.

"Kita harus mematangkan lahan yang belum siap pakai, 208 hektare, itu antara 2018-2029. Dan yang belum dibebaskan sekitar 183 hektare antara 2029-2035. Dengan itu mudah-mudahan proyeksi kebutuhan lahan pemakaman sampe 2035 bisa dipenuh," papar Anies.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemakaman Djafar Muchlisin menyebut bahwa bukan ketersediaan yang jadi masalah adalah tempat makam yang kurang strategis. Sehingga pemakaman banyak menumpuk di beberapa tempat saja seperti dibKaret Bivak, Menteng Pulo, dan Tanah Kusir.

"Ini adalah lokasi yang sangat startegis dan pihak keluarga itu lebih banyak berminat memakamkan keluarganya di tempat-tempat strategis seperti ini. Jadi tidak ada keseimbangan antara ketersediaan lahan di tempat tertentu dengan permintaan," tutur Djafar.

Djafar menjelaskan bahwa saat ini total TPU milik pemda yang tersedia sendiri ada 82. Akan tetapi, TPU seperti Pondok Rangon dan Tegal Alur kurang diminati karena jauh dari tempat tinggal.

"Total keseluruhan kita mempunyai TPU yang dikelola pemda itu ada 82. Yang saat ini kondisi siap pakai dan masih tersedia iti Pondok Rangon, Tegal Alur, saat ini juga sudah kita lakukan pembebasan lagi lahan di Tanah Kusir. Masalahnya ketika ditawarkan di sana, itu lokasinya terlalu jauh," jelas Djafar.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9011 seconds (0.1#10.140)