CSW-Sisingamangaraja Jadi Titik Pertemuan Transjakarta-MRT
A
A
A
JAKARTA - The Institute For Transportasi and Development Policy (ITDP) Indonesia menyatakan ada enam titik tersibuk terkait transportasi massal di Jakarta. Salah satu titik yakni CSW-Sisingamangaraja karena merupakan pertemuan antara bus Transjakarta Koridor 1 dan 13 serta MRT south-north line.
"Rencana integrasi bus Transjakarta dengan MRT itu salah satunya di simpang CSW. Integrasinya antara halte Transjakarta Koridor 13 di atas Halte CSW dengan stasiun MRT baru Sisingamaraja," kata Associate Transport ITDP Indonesia Gandrie Ramdhan saat dihubungi SINDOnews pada Senin (21/8/2017).
Menurut Gandrie, di titik ini sangat potensional karena mengintegrasikan Koridor 1 dan 13 Transjakarta dengan MRT. Saat ini Transjakarta memiliki desain untuk membuat integrasi antara dua moda tersebut.
Dalam hal ini ITDP membantu alur penumpangnya agar terkoneksi langsung dengan Koridor 1 dan 13 Transjakarta ke MRT. "Jadi ada tiga line yang bakal terkoneksikan di titik ini," ujarnya.
Berdasarkan desain yang saat ini tengah digodok, lanjut Gandrie, di titik ini nanti ada dua elevator yang bakal menghubungkan penumpang dari MRT di bawah jalan layang ke Koridor 13 1 Transjakarta, serta Stasiun Sisingamangaraja.
Meski MRT baru akan beroperasi 2019, namun titik ini sempat pernah heboh di media sosial, hal tersebut lantaran tingginya halte Koridor 13 dengan ketinggian mencapai sampai 23 meter. "Kebayang kan orang biasa saja kalau naik pasti capai apalagi yang difabel. Dan saat ini belum ada elevator. Makanya Pemprov Jakarta ingin kedua moda ini nanti ada elevatornya," ucapnya.
Saat ini, desain intergrasi kedua moda transportasi massal tersebut dalam tahap proses desain dan penggodokan. "Semoga saja tahun ini dibangunnya. Harus ada elevator biar penumpang enggak capai naik tangga," jelasnya.
"Rencana integrasi bus Transjakarta dengan MRT itu salah satunya di simpang CSW. Integrasinya antara halte Transjakarta Koridor 13 di atas Halte CSW dengan stasiun MRT baru Sisingamaraja," kata Associate Transport ITDP Indonesia Gandrie Ramdhan saat dihubungi SINDOnews pada Senin (21/8/2017).
Menurut Gandrie, di titik ini sangat potensional karena mengintegrasikan Koridor 1 dan 13 Transjakarta dengan MRT. Saat ini Transjakarta memiliki desain untuk membuat integrasi antara dua moda tersebut.
Dalam hal ini ITDP membantu alur penumpangnya agar terkoneksi langsung dengan Koridor 1 dan 13 Transjakarta ke MRT. "Jadi ada tiga line yang bakal terkoneksikan di titik ini," ujarnya.
Berdasarkan desain yang saat ini tengah digodok, lanjut Gandrie, di titik ini nanti ada dua elevator yang bakal menghubungkan penumpang dari MRT di bawah jalan layang ke Koridor 13 1 Transjakarta, serta Stasiun Sisingamangaraja.
Meski MRT baru akan beroperasi 2019, namun titik ini sempat pernah heboh di media sosial, hal tersebut lantaran tingginya halte Koridor 13 dengan ketinggian mencapai sampai 23 meter. "Kebayang kan orang biasa saja kalau naik pasti capai apalagi yang difabel. Dan saat ini belum ada elevator. Makanya Pemprov Jakarta ingin kedua moda ini nanti ada elevatornya," ucapnya.
Saat ini, desain intergrasi kedua moda transportasi massal tersebut dalam tahap proses desain dan penggodokan. "Semoga saja tahun ini dibangunnya. Harus ada elevator biar penumpang enggak capai naik tangga," jelasnya.
(whb)