Minta Diangkat Jadi Karyawan Tetap, Pegawai Transjakarta Gelar Aksi
A
A
A
JAKARTA - Ratusan karyawan PT Transjakarta, menggelar aksi unjuk rasa di kantornya, di Jl Mayjen Sutoyo, Kebon Pala, Makasar, Jakarta Timur, Senin siang. Mereka meminta diangkat menjadi karyawan karena bekerja sudah lebih dari 3 tahun. Sejauh ini belum ada keterangan resmi dari pihak terkait.
Dalam aksinya, para pendemo yang berjumlah sekitar 200 orang ini berkumpul dan meneriakkan yel-yel di depan pintu utama Gedung PT Transjakarta. Mereka yang melakukan aksi adalah para pramudi, kondektur, dan pegawai unit lainnya. Ada yang mengenakan kemeja putih dan seragam biru-biru berlogo PT Transjakarta.
"Hapus sistem kontrak dan karena sudah 3 tahun bekerja harusnya diangkat jadi karyawan. Rata-rata yang bekerja di sini sudah lebih dari 3 tahun," ujar sang orator.
Para pendemo ini enggan diwawancarai sejumlah awak media. Alasannya, mereka takut dipecat jika namanya muncul di media massa dalam pemberitaan demo tersebut. Namun, yang pasti mereka menuntut agar status pegawai kontrak diangkat menjadi pegawai tetap atau karyawan.
Tuntutan lainnya adalah agar gaji mereka dikembalikan seperti semula, Rp9 juta per bulan. Sebab saat Basuki Tjahaja Purnama masih aktif menjabat gubernur, gaji mereka mencapai Rp9 juta. Namun sejak tiga bulan terakhir mereka hanya mendapatkan gaji pokok Rp3,2 juta per bulan.
Aksi demo ini mendapatkan pengawalan ketat dari aparat kepolisian sektor setempat dan petugas keamanan internal. Aksi demo berjalan kondusif dan tidak sampai terjadi tindakan anarkis. Usai berdemo, massa masih berkumpul namun hanya duduk-duduk di pelataran parkir dan halaman teras depan kantor.
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak PT Transjakarta. Dirut PT Transjakarta, Budi Kaliwono dan Manajer Humas PT Transjakarta, Budi Prasetyo belum dapat dikonfirmasi. Beberapa kali dihubungi ponselnya tidak memberikan jawaban. Demikian halnya saat dikirimi pesan singkat melalui WhatsApp tak memberikan tanggapan.
Dalam aksinya, para pendemo yang berjumlah sekitar 200 orang ini berkumpul dan meneriakkan yel-yel di depan pintu utama Gedung PT Transjakarta. Mereka yang melakukan aksi adalah para pramudi, kondektur, dan pegawai unit lainnya. Ada yang mengenakan kemeja putih dan seragam biru-biru berlogo PT Transjakarta.
"Hapus sistem kontrak dan karena sudah 3 tahun bekerja harusnya diangkat jadi karyawan. Rata-rata yang bekerja di sini sudah lebih dari 3 tahun," ujar sang orator.
Para pendemo ini enggan diwawancarai sejumlah awak media. Alasannya, mereka takut dipecat jika namanya muncul di media massa dalam pemberitaan demo tersebut. Namun, yang pasti mereka menuntut agar status pegawai kontrak diangkat menjadi pegawai tetap atau karyawan.
Tuntutan lainnya adalah agar gaji mereka dikembalikan seperti semula, Rp9 juta per bulan. Sebab saat Basuki Tjahaja Purnama masih aktif menjabat gubernur, gaji mereka mencapai Rp9 juta. Namun sejak tiga bulan terakhir mereka hanya mendapatkan gaji pokok Rp3,2 juta per bulan.
Aksi demo ini mendapatkan pengawalan ketat dari aparat kepolisian sektor setempat dan petugas keamanan internal. Aksi demo berjalan kondusif dan tidak sampai terjadi tindakan anarkis. Usai berdemo, massa masih berkumpul namun hanya duduk-duduk di pelataran parkir dan halaman teras depan kantor.
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak PT Transjakarta. Dirut PT Transjakarta, Budi Kaliwono dan Manajer Humas PT Transjakarta, Budi Prasetyo belum dapat dikonfirmasi. Beberapa kali dihubungi ponselnya tidak memberikan jawaban. Demikian halnya saat dikirimi pesan singkat melalui WhatsApp tak memberikan tanggapan.
(pur)