GMNI Ajak Komponen Bangsa Dukung Pilgub DKI Aman dan Damai

Senin, 17 April 2017 - 14:54 WIB
GMNI Ajak Komponen Bangsa...
GMNI Ajak Komponen Bangsa Dukung Pilgub DKI Aman dan Damai
A A A
JAKARTA - Presidium Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) mendukung terselenggaranya Pilgub DKI Jakarta yang aman dan damai. Pasalnya, bila kegaduhan politik di Pilgub DKI Jakarta tidak akan pernah berhenti, maka tidak menutup kemungkinan akan berlanjut dan melebar ke daerah-daerah lain.

Ketua Presidium GMNI Chrisman Damanik berpandangan, kegaduhan politik di Pilgub DKI Jakarta tidak akan pernah berhenti, dan tidak menutup kemungkinan akan berlanjut dan melebar ke daerah-daerah jika seluruh elite masyarakat dan elite politik sudah tidak lagi committed dengan konsensus dasar negara Indonesia sebagai negara kebangsaan yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia

"Oleh karena itu, Presidium GMNI menyerukan agar seluruh komponen bangsa bersatu padu dalam semangat persaudaraan kebangsaan dan mempertahankan serta mengawal cita-cita negara Proklamasi 17 Agustus 1945. Mari kita dukung terselenggaranya Pilgub DKI yang aman dan damai," kata Chrisman Damanik di Jakarta, Senin (17/4/2017).

Menurut Damanik, pesta demokrasi pilkada serentak 2017 telah dilaksanakan di 100 daerah lainnya dan telah berjalan dengan baik dan relatif tidak ada gangguan yang berarti apalagi yang dilatarbelakangi dan mengeksploitasi isu SARA. Sayangnya, justru dalam Pilgub DKI yang merupakan Ibu Kota Negara di mana pusat peradaban bangsa dibangun oleh seluruh elite bangsa yang bermukim di Jakarta terjadi pelanggaran-pelanggaran aturan main pilkada dengan mengeksploitasi isu SARA sebagai alat politiknya.

Dia juga menyayangkan sikap pimpinan-pimpinan parpol yang platformnya nasionalis atau berazaskan Pancasila tetapi membiarkan terjadinya kampanye hitam yang mengobarkan semangat dan kebencian yang berlatar belakang SARA.

Damanik menilai, justru aksi kelompok-kelompok radikal tersebut telah memecah belah masyarakat dan merusak persaudaraan kebangsaan Indonesia.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0762 seconds (0.1#10.140)