KPU Akui Website Mereka Diserang Hacker
A
A
A
JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengakui ada pihak yang ingin mencoba mengganggu akses informasi hasil pemilihan kepala daerah (pilkada) melalui sistem informasi yang dimiliki penyelenggara. Meski begitu, KPU bisa mengantisipasi gangguan tersebut dan memastikan apa yang ditampilkan sesuai dengan hasil yang didapat di lapangan.
”Jadi memang ada upaya untuk mengganggu tapi tidak (sampai) terganggu. Artinya bahwa mereka berupaya tapi tidak (sampai) mengganggu,” kata Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay di kantornya, Kamis (16/2/2017).
Hadar mengatakan dampak yang ditimbulkan dari gangguan tersebut memang menyebabkan lalu lintas (traffic) menuju laman (website) milik KPU menjadi lebih rendah. Namun tidak sampai menyebabkan server down. ”Iya memperlambat,” tutur Hadar.
Hadar juga tidak merinci lebih jauh tentang asal dari pihak yang hendak mengganggu server milik KPU tersebut. Termasuk indikasi yang beredar bahwa ancaman berasal dari luar negeri. ”Kebetulan akses masyarakat yang mau lihat (hasil pilkada) juga sangat tinggi,” tambahnya.
Sebelumnya muncul informasi di media sosial tentang ancaman peretas (hacker) yang menyerang laman milik KPU. Dalam informasi itu disebutkan bahwa serangan dilakukan dengan mengirimkan jutaan traffic dalam hitungan menit sehingga menyebabkan server KPU down.
”Jadi memang ada upaya untuk mengganggu tapi tidak (sampai) terganggu. Artinya bahwa mereka berupaya tapi tidak (sampai) mengganggu,” kata Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay di kantornya, Kamis (16/2/2017).
Hadar mengatakan dampak yang ditimbulkan dari gangguan tersebut memang menyebabkan lalu lintas (traffic) menuju laman (website) milik KPU menjadi lebih rendah. Namun tidak sampai menyebabkan server down. ”Iya memperlambat,” tutur Hadar.
Hadar juga tidak merinci lebih jauh tentang asal dari pihak yang hendak mengganggu server milik KPU tersebut. Termasuk indikasi yang beredar bahwa ancaman berasal dari luar negeri. ”Kebetulan akses masyarakat yang mau lihat (hasil pilkada) juga sangat tinggi,” tambahnya.
Sebelumnya muncul informasi di media sosial tentang ancaman peretas (hacker) yang menyerang laman milik KPU. Dalam informasi itu disebutkan bahwa serangan dilakukan dengan mengirimkan jutaan traffic dalam hitungan menit sehingga menyebabkan server KPU down.
(poe)