Transjakarta Terminal Pulo Gebang menuju Stasiun Bekasi Kurang Sosialisasi
A
A
A
BEKASI - Operator Bus PT Transjakarta membuka jalur baru Terminal Pulo Gebang – Stasiun Bekasi sejak 28 Desember 2016. Sayangnya, rute baru tersebut masih sepi peminat karena belum disosialisasikan ke publik.
”Sudah di uji coba sejak pekan lalu, belum banyak masyarakat Bekasi dan DKI Jakarta yang berada sebelah timur mengetahui rute baru ini,” ujar Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Bekasi, Yayan Yuliana, Rabu (4/1/2017). Selama uji coba, ada tiga armada yang diturunkan.
Yayan mengatakan, rute baru tersebut merupakan inisiatif dari perusahaan plat merah DKI sendiri. Hanya saja, pemerintah daerah menginginkan rute baru tidak di Stasiun Bekasi. Alasannya, jalurnya sempit, serta jalur tersebut rawan terjadi kemacetan dijalur akses Bekasi ke DKI Jakarta tersebut.
”Tapi, surat izin dari Kementrian Perhubungan terlanjur turun,” katanya.
Rute baru tersebut menggunakan rute Terminal Pulogebang-Jalan Sejajar Tol-Jalan Raya Bekasi-Jalan Sultan Agung-Jalan Sudirman-Stasiun Bekasi lalu berputar di bundaran Bulan-Bulan kembali ke Terminal Pulogebang melewati jalur semula.
Lantaran di rute baru tersebut tak ada halte, maka naik turun penumpang di pinggir jalan. Bahkan, kata dia, pemerintah daerah merekomendasikan pembangunan halte Transjakarta jika uji coba tersebut dianggap sukses. Dan Pemkot Bekasi bisa membangun sendiri atau dikerjasamakan dengan operator.
Yayan mengaku, hingga kini masyarakat belum banyak yang tahu mengenai rute baru tersebut. Sehingga, kata dia, antusiasme penumpang masih cukup minim. Untuk itu, Transjakarta rute baru tersebut setiap harinya hanya mengangkut beberapa penumpang saja.
”Sudah di uji coba sejak pekan lalu, belum banyak masyarakat Bekasi dan DKI Jakarta yang berada sebelah timur mengetahui rute baru ini,” ujar Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Bekasi, Yayan Yuliana, Rabu (4/1/2017). Selama uji coba, ada tiga armada yang diturunkan.
Yayan mengatakan, rute baru tersebut merupakan inisiatif dari perusahaan plat merah DKI sendiri. Hanya saja, pemerintah daerah menginginkan rute baru tidak di Stasiun Bekasi. Alasannya, jalurnya sempit, serta jalur tersebut rawan terjadi kemacetan dijalur akses Bekasi ke DKI Jakarta tersebut.
”Tapi, surat izin dari Kementrian Perhubungan terlanjur turun,” katanya.
Rute baru tersebut menggunakan rute Terminal Pulogebang-Jalan Sejajar Tol-Jalan Raya Bekasi-Jalan Sultan Agung-Jalan Sudirman-Stasiun Bekasi lalu berputar di bundaran Bulan-Bulan kembali ke Terminal Pulogebang melewati jalur semula.
Lantaran di rute baru tersebut tak ada halte, maka naik turun penumpang di pinggir jalan. Bahkan, kata dia, pemerintah daerah merekomendasikan pembangunan halte Transjakarta jika uji coba tersebut dianggap sukses. Dan Pemkot Bekasi bisa membangun sendiri atau dikerjasamakan dengan operator.
Yayan mengaku, hingga kini masyarakat belum banyak yang tahu mengenai rute baru tersebut. Sehingga, kata dia, antusiasme penumpang masih cukup minim. Untuk itu, Transjakarta rute baru tersebut setiap harinya hanya mengangkut beberapa penumpang saja.
(pur)