Sylvi Bakal Jadikan Jakarta Ramah Anak dan Perempuan
A
A
A
JAKARTA - Bakal Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Slyviana Murni berjanji menjadikan DKI Jakarta sebagai provinsi yang ramah terhadap anak dan perempuan.
Saat menghadiri diskusi 'Jakarta Menuju Ibu Kota Ramah Perempuan dan Anak' di Graha Gus Dur, DPP PKB, Jakarta, Jumat (14/10/2016), Sylvi mengajak perempuan muda PKB untuk membantu dan mendoakan dirinya sebagai pemimpin masa depan. Ia berjanji, di bawah kepemimpinannya, Jakarta ramah terhadap anak dan perempuan.
"Saat inilah perempuan diberi kesempatan. Karena itu saya berharap mari kita berjuang bersama," kata Sylvi sembari menegaskan banyak hak-hak perempuan yang terabaikan di Jakarta.
Puluhan tahun berprofesi sebagai PNS, Slyvi mengklaim dirinya banyak melakukan terobosan, seperti membuat ruang menyusui di Balai Kota DKI saat menjabat kepala Dinas Sosial. Namun, saat dirinya lengser, ruang menyusui itu diubah menjadi gudang, perpustakaan, hingga smoking room. "Di sini saya merasa miris, Jakarta tak nyaman buat ibu menyusui," ujarnya.
Slyvi juga menyebut program yang dilakukan pada kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), telah ada sejak gubernur terdahulu. Misal, pembuatan RPTRA (Ruang Pelayanan Terpadu Ramah Anak). Dahulu, taman ini dikenal dengan taman interaktif.
Lalu, aplikasi pengaduan Qlue dalam merancang program Jakarta Kota Pintar, ternyata aplikasi ini telah dibuat di tahun 2009 dengan nama Jakarta We Go.
Sementara, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menegaskan kehidupan masyarakat Jakarta akan lebih baik bila Basuki Tjahaja Purnama tak lagi menjadi gubernur. "Dia (Ahok) membuat gaduh, satu-satunya menyelamatkan Jakarta, menggantikan Ahok dengan Agus," kata Muhaimin.
Saat ini, lanjut Muhaimin, kondisi lingkungan Jakarta mengkhawatirkan. Banyak taman penuh sesak dan tak menampung masyarakat sekitar. "Anak kehilangan tempat bermain, perempuan menjadi tak nyaman, ini berbahaya."
Saat menghadiri diskusi 'Jakarta Menuju Ibu Kota Ramah Perempuan dan Anak' di Graha Gus Dur, DPP PKB, Jakarta, Jumat (14/10/2016), Sylvi mengajak perempuan muda PKB untuk membantu dan mendoakan dirinya sebagai pemimpin masa depan. Ia berjanji, di bawah kepemimpinannya, Jakarta ramah terhadap anak dan perempuan.
"Saat inilah perempuan diberi kesempatan. Karena itu saya berharap mari kita berjuang bersama," kata Sylvi sembari menegaskan banyak hak-hak perempuan yang terabaikan di Jakarta.
Puluhan tahun berprofesi sebagai PNS, Slyvi mengklaim dirinya banyak melakukan terobosan, seperti membuat ruang menyusui di Balai Kota DKI saat menjabat kepala Dinas Sosial. Namun, saat dirinya lengser, ruang menyusui itu diubah menjadi gudang, perpustakaan, hingga smoking room. "Di sini saya merasa miris, Jakarta tak nyaman buat ibu menyusui," ujarnya.
Slyvi juga menyebut program yang dilakukan pada kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), telah ada sejak gubernur terdahulu. Misal, pembuatan RPTRA (Ruang Pelayanan Terpadu Ramah Anak). Dahulu, taman ini dikenal dengan taman interaktif.
Lalu, aplikasi pengaduan Qlue dalam merancang program Jakarta Kota Pintar, ternyata aplikasi ini telah dibuat di tahun 2009 dengan nama Jakarta We Go.
Sementara, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menegaskan kehidupan masyarakat Jakarta akan lebih baik bila Basuki Tjahaja Purnama tak lagi menjadi gubernur. "Dia (Ahok) membuat gaduh, satu-satunya menyelamatkan Jakarta, menggantikan Ahok dengan Agus," kata Muhaimin.
Saat ini, lanjut Muhaimin, kondisi lingkungan Jakarta mengkhawatirkan. Banyak taman penuh sesak dan tak menampung masyarakat sekitar. "Anak kehilangan tempat bermain, perempuan menjadi tak nyaman, ini berbahaya."
(zik)