Pasangan Anies-Sandi Ingin Bangun Jakarta Bersama Masyarakat
A
A
A
JAKARTA - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Koalisi Partai Gerindra-PKS, Anis Baswedan-Sandiaga Uno ingin menjadikan Jakarta milik bersama bukan milik pribadi. Sehingga, masyarakat Ibu Kota akan sama-sama dalam membangun DKI Jakarta.
Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, dia dan Sandi merupakan sahabat yang telah lama saling mengenal. Bahkan, kedua orangtua meraka sudah bersahabat sejak masih duduk di bangku kuliah. Sehingga, saat dirinya diminta untuk bersanding dengan Sandiaga Uno untuk maju di Pilgub DKI Jakarta Anis tak menolaknya.
"Ini sebuah kehormatan, ikut bertanggung jawab. Saya berdialog dan berdiskusi dengan Sandi. Sandi ini bukan orang lain, kami sahabat lama dan bersahabatnya sudah dua generasi. Maka itu, kami menghadiri undangan ini (Gerindra dan PKS)," kata Anies di Jakarta, Jumat (23/9/2016).
Sejak awal, Anies mengaku siap jika diamanahkan untuk ikut di dalam perebutan kursi DKI 1. Apalagi, menurut dia, Jakarta tidak hanya membutuhkan pembangunan secara fisik. Tapi sumber daya manusia yang ada di Jakarta juga harus diperhatikan.
"Kami tawarkan meneruskan pembangunan fisik, pembangunan manusia, dan pembangunan masyarakatnya. Bukan hanya soal macet dan banjir. Masalah harga bahan pokok, masalah kesempatan kerja pula itu penting," tuturnya.
Maka itu, Anies bersedia mengikuti pesta demokrasi lima tahunan ini. "Jadi, bukan hanya mengolah kotanya, tapi mengolah manusianya pula," imbuhnya.
Sementara itu, Sandiaga Uno mengaku, sudah melakukan komunikasi secara intens soal Jakarta dengan Anies sebelum sebelum ramai soal Pilgub DKI.
"Kami duduk dan bertukar pikiran. Mas Anies saya tanya, apakah saya punya kemampuan untuk membangun Jakarta, beliau jawab go for head," katanya.
Meski menjadi Cawagub, dirinya mengaku ikhlas dan siap bekerja secara profesional demi mengangkat kesejahteraan masyarakat Jakarta.
"Pak Anies pengalamannya sudah mumpuni, saya memilik background di bidang ekonomi, infrastruktur, dan bagaimana membangun ekonomi yang lebih baik. Maka itu, kami komit menuntaskan pembangunan Jakarta lima tahun ke depan," katanya.
Meski begitu, dia mengakui, pembangunan Jakarta tidak akan terjadi tanpa ada dukungan masyarakat. "Kami ingin menggerakan semua masyarakat Jakarta, dan mari bekerja bersama. Bukan hanya milik satu-dua orang saja dan kalau pemimpinnya bekerja sama, rakyat pun akan demikian," harapannya.
Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, dia dan Sandi merupakan sahabat yang telah lama saling mengenal. Bahkan, kedua orangtua meraka sudah bersahabat sejak masih duduk di bangku kuliah. Sehingga, saat dirinya diminta untuk bersanding dengan Sandiaga Uno untuk maju di Pilgub DKI Jakarta Anis tak menolaknya.
"Ini sebuah kehormatan, ikut bertanggung jawab. Saya berdialog dan berdiskusi dengan Sandi. Sandi ini bukan orang lain, kami sahabat lama dan bersahabatnya sudah dua generasi. Maka itu, kami menghadiri undangan ini (Gerindra dan PKS)," kata Anies di Jakarta, Jumat (23/9/2016).
Sejak awal, Anies mengaku siap jika diamanahkan untuk ikut di dalam perebutan kursi DKI 1. Apalagi, menurut dia, Jakarta tidak hanya membutuhkan pembangunan secara fisik. Tapi sumber daya manusia yang ada di Jakarta juga harus diperhatikan.
"Kami tawarkan meneruskan pembangunan fisik, pembangunan manusia, dan pembangunan masyarakatnya. Bukan hanya soal macet dan banjir. Masalah harga bahan pokok, masalah kesempatan kerja pula itu penting," tuturnya.
Maka itu, Anies bersedia mengikuti pesta demokrasi lima tahunan ini. "Jadi, bukan hanya mengolah kotanya, tapi mengolah manusianya pula," imbuhnya.
Sementara itu, Sandiaga Uno mengaku, sudah melakukan komunikasi secara intens soal Jakarta dengan Anies sebelum sebelum ramai soal Pilgub DKI.
"Kami duduk dan bertukar pikiran. Mas Anies saya tanya, apakah saya punya kemampuan untuk membangun Jakarta, beliau jawab go for head," katanya.
Meski menjadi Cawagub, dirinya mengaku ikhlas dan siap bekerja secara profesional demi mengangkat kesejahteraan masyarakat Jakarta.
"Pak Anies pengalamannya sudah mumpuni, saya memilik background di bidang ekonomi, infrastruktur, dan bagaimana membangun ekonomi yang lebih baik. Maka itu, kami komit menuntaskan pembangunan Jakarta lima tahun ke depan," katanya.
Meski begitu, dia mengakui, pembangunan Jakarta tidak akan terjadi tanpa ada dukungan masyarakat. "Kami ingin menggerakan semua masyarakat Jakarta, dan mari bekerja bersama. Bukan hanya milik satu-dua orang saja dan kalau pemimpinnya bekerja sama, rakyat pun akan demikian," harapannya.
(mhd)