Tolak Reklamasi, Kantor Luhut Disatroni Nelayan dan Mahasiswa
A
A
A
JAKARTA - Menolak rencana dilanjutkannya reklamasi Pulau G, puluhan mahasiswa dan nelayan menyatroni Kantor Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di Gedung Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BPPT). Para pendemo berasal dari 24 kampus di Jakarta, Walhi, dan nelayan dari Teluk Jakarta.
Salah seorang pendemo yang melakukan orasi meminta mantan Menko bidang Politik Hukum dan Keamanan itu untuk mengurungkan keputusan melanjutkan proyek reklamasi di Teluk Jakarta. Pasalnya, kegiatan tersebut dinilai sangat merusak lingkungan hidup di sekitar lokasi.
"Disana masih banyak ikan, Jakarta tidak ada ikan itu bohong. Itu hanya akal-akalan saja. Reklamasi itu artinya pembunuhan massal bagi nelayan. Tolong dihentikan," katanya di Gedung BPPT, Jakarta, Senin (19/9/2016).
Seperti diberitakan sebelumnya, Luhut memutuskan untuk melanjutkan kegiatan reklamasi yang ada di Pulau G, Pantai Utara Jakarta. Hal ini berbanding terbalik dengan keputusan Menko pendahulunya, Rizal Ramli.
Luhut mengatakan, dirinya telah meninjau langsung lokasi reklamasi di Pulau G. Menurutnya, hal-hal yang ditakutkan selama ini tidak terbukti sehingga kegiatan reklamasi di Pulau G tetap dilanjutkan.
"Kami sudah putuskan, kami putuskan ya kami lanjuti. Semua yang kami lihat soal dampak yang ditakutkan dari aspek hukum, aspek lingkungan, PLN, tidak ada masalah," katanya di Jakarta, Jumat 9 September 2016.
Salah seorang pendemo yang melakukan orasi meminta mantan Menko bidang Politik Hukum dan Keamanan itu untuk mengurungkan keputusan melanjutkan proyek reklamasi di Teluk Jakarta. Pasalnya, kegiatan tersebut dinilai sangat merusak lingkungan hidup di sekitar lokasi.
"Disana masih banyak ikan, Jakarta tidak ada ikan itu bohong. Itu hanya akal-akalan saja. Reklamasi itu artinya pembunuhan massal bagi nelayan. Tolong dihentikan," katanya di Gedung BPPT, Jakarta, Senin (19/9/2016).
Seperti diberitakan sebelumnya, Luhut memutuskan untuk melanjutkan kegiatan reklamasi yang ada di Pulau G, Pantai Utara Jakarta. Hal ini berbanding terbalik dengan keputusan Menko pendahulunya, Rizal Ramli.
Luhut mengatakan, dirinya telah meninjau langsung lokasi reklamasi di Pulau G. Menurutnya, hal-hal yang ditakutkan selama ini tidak terbukti sehingga kegiatan reklamasi di Pulau G tetap dilanjutkan.
"Kami sudah putuskan, kami putuskan ya kami lanjuti. Semua yang kami lihat soal dampak yang ditakutkan dari aspek hukum, aspek lingkungan, PLN, tidak ada masalah," katanya di Jakarta, Jumat 9 September 2016.
(ysw)