Sekjen PDIP: Kami Tidak Kenal Mahar Politik untuk Pilkada
A
A
A
DEPOK - PDIP menyatatakan tidak mengenal mahar politik bagi calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang akan diusung untuk Pilkada. PDIP menerapkan sistem gotong royong.
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, PDIP menerapkan sistem gotong royong bukan mahar politik. "Partai bergotong royong menggunakan strategi terbaik dengan kekuatan kolektif mesin partai untuk mendukung calon yang kami rekomendasikan," kata Hasto di acara Sekolah Partai Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, Pilkada Serentak Tahun 2017 angkatan kedua di Wisma Kinasih, Tapos, Depok dengan tema Berjuang Untuk Kesejaterahan Rakyat, Rabu (7/9/2016).
Hasto menceritakan, pada 2012 lalu PDIP bekerja keras dengan relawan untuk memenangkan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama untuk Pilgub DKI . Saat itu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumpulkan semua kepala daerah dan anggota DPR untuk memberikan sistem kerja.
"Mereka dibagi habis tiap kecamatan. Untuk konsumsi saksi yang jumlahnya lebih dari 16.000 orang langsung dikordinir oleh Ibu Mega. Itu bentuk gotong royong PDIP," ujarnya.
Pada pilkada serentak pun, lanjut Hasto, PDIP juga akan menerapkan sistem yang sama agar keutuhan partai tetap terjaga. "PDIP tidak pernah mengenal mahar politik," tegasnya.
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, PDIP menerapkan sistem gotong royong bukan mahar politik. "Partai bergotong royong menggunakan strategi terbaik dengan kekuatan kolektif mesin partai untuk mendukung calon yang kami rekomendasikan," kata Hasto di acara Sekolah Partai Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, Pilkada Serentak Tahun 2017 angkatan kedua di Wisma Kinasih, Tapos, Depok dengan tema Berjuang Untuk Kesejaterahan Rakyat, Rabu (7/9/2016).
Hasto menceritakan, pada 2012 lalu PDIP bekerja keras dengan relawan untuk memenangkan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama untuk Pilgub DKI . Saat itu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumpulkan semua kepala daerah dan anggota DPR untuk memberikan sistem kerja.
"Mereka dibagi habis tiap kecamatan. Untuk konsumsi saksi yang jumlahnya lebih dari 16.000 orang langsung dikordinir oleh Ibu Mega. Itu bentuk gotong royong PDIP," ujarnya.
Pada pilkada serentak pun, lanjut Hasto, PDIP juga akan menerapkan sistem yang sama agar keutuhan partai tetap terjaga. "PDIP tidak pernah mengenal mahar politik," tegasnya.
(whb)