Gerindra Diminta Pertimbangkan Pencalonan Sandiaga Uno
A
A
A
JAKARTA - Partai Gerindra diminta untuk berpikir ulang mengusung nama Sandiaga Uno sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta. Pasalnya, Sandiaga Uno disebut-sebut dalam berbagai korupsi dan skandal dengan artis Dewi Persik.
Ketua Umum Koalisi Rakyat Pemerhati Jakarta Baru (KATAR), Sugiyanto mengatakan, Gerindra harus berpikir ulang. Karena, calon yang akan diusung harus benar-benar clear atau tanpa cacat. Karena ini bisa berakibat patal bagi partai.
"Jika calon banyak masalah ini akan sangat rawan dan bisa menjadi serangan dari kubu lawan. Tentu ini akan mematikan langkah bagi cagub itu sendiri," kata Sugiyanto dalam keterangan rilis yang diterima wartawan, Rabu (31/8/2016).
Kerawanan mengusung Sandiaga, menurut Sugiyanto ada di dugaan kasus korupsi, kasus penipuan sampai dengan kasus pelecehan terhadap artis dangdut Dewi Persik. Sebaiknya, Gerindra berpikir ulang sebelum terlanjur.
"Gerindra harus mempertimbangkan kembali untuk mengusung Sandiaga Uno sebagai cagub. Karena untuk DKI ini harus orang-orang yang teruji track recordnya, bebas dari masalah baik etika maupun hukum. Jika ini dipaksakan, akan merugikan Gerindra di Pemilu 2019 nantinya," katanya.
Dihubungi terpisah, Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman meminta, agar penegak hukum untuk kembali memeriksa Sandiaga Uno, dalam dugaan kasus korupsi pembangunan Depo Minyak Pertamina di Banten, yang merugikan negara US$6,4 juta.
"Penegak hukum harus berani dan kasus ini harus tetap jalan. Jangan dipetieskan," kata Boy biasa disapa.
Boy pun menilai, semua orang yang dianggap tahu dalam kasus itu harus dimintai keterangan. Penegak hukum jangan tebang pilih. Kasus ini harus transparan. Apalagi, Sandiaga akan maju di Pilgub DKI.
"Ini harus dibuka ke publik, agar jelas bagaimana kasusnya. Jangan sampai jika terpilih, justru akan menjadi beban bagi dirinya apalagi bagi rakyat Jakarta," tandasnya.
Ketua Umum Koalisi Rakyat Pemerhati Jakarta Baru (KATAR), Sugiyanto mengatakan, Gerindra harus berpikir ulang. Karena, calon yang akan diusung harus benar-benar clear atau tanpa cacat. Karena ini bisa berakibat patal bagi partai.
"Jika calon banyak masalah ini akan sangat rawan dan bisa menjadi serangan dari kubu lawan. Tentu ini akan mematikan langkah bagi cagub itu sendiri," kata Sugiyanto dalam keterangan rilis yang diterima wartawan, Rabu (31/8/2016).
Kerawanan mengusung Sandiaga, menurut Sugiyanto ada di dugaan kasus korupsi, kasus penipuan sampai dengan kasus pelecehan terhadap artis dangdut Dewi Persik. Sebaiknya, Gerindra berpikir ulang sebelum terlanjur.
"Gerindra harus mempertimbangkan kembali untuk mengusung Sandiaga Uno sebagai cagub. Karena untuk DKI ini harus orang-orang yang teruji track recordnya, bebas dari masalah baik etika maupun hukum. Jika ini dipaksakan, akan merugikan Gerindra di Pemilu 2019 nantinya," katanya.
Dihubungi terpisah, Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman meminta, agar penegak hukum untuk kembali memeriksa Sandiaga Uno, dalam dugaan kasus korupsi pembangunan Depo Minyak Pertamina di Banten, yang merugikan negara US$6,4 juta.
"Penegak hukum harus berani dan kasus ini harus tetap jalan. Jangan dipetieskan," kata Boy biasa disapa.
Boy pun menilai, semua orang yang dianggap tahu dalam kasus itu harus dimintai keterangan. Penegak hukum jangan tebang pilih. Kasus ini harus transparan. Apalagi, Sandiaga akan maju di Pilgub DKI.
"Ini harus dibuka ke publik, agar jelas bagaimana kasusnya. Jangan sampai jika terpilih, justru akan menjadi beban bagi dirinya apalagi bagi rakyat Jakarta," tandasnya.
(mhd)