Preman Bayaran yang 'Kuasai' Trisakti Paling Banyak dari Senayan
A
A
A
JAKARTA - Polisi menyebutkan, jika enam kelompok preman yang berada di Universitas Trisakti dan digelandang polisi itu berasal Jatinegara, Senayan, Karet, Bekasi, dan Depok. Saat ini, masih seluruh preman bayaran itu masih dimintai keterangan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Awi setiyono mengatakan, terkait preman yang menduduki kampus Trisakti telah diamankan sebanyak 75 orang. Begitu juga bambu runcing dan tongkat yang diduga dibawa kawanan preman tersebut ke dalam kampus.
Saat ini, suasana di kampus sudah kondusif, tapi polisi masih melakukan penyisiran di dalam kampus tersebut untuk menetralisir kampus dari adanya preman yang masih bersembunyi.
"Semua preman sudah dikumpulkan penyidik, termasuk alat buktinya. Saat ini penyidik juga masih menyisir area kampus, itu bukan mahasiswa semua, itu orang dari luar (preman)," ujarnya pada wartawan, Rabu (24/8/2016).
Awi menambahkan, dari 75 orang yang diamankann itu, mereka berasal dari kelompok yang berbeda, yakni dari kelompok Jatinegara 20 orang, kelompok Senayan 38 orang, kelompok Karet 6 orang, kelompok Bekasi 2 orang, dan kelompok Depok 7 orang.
"Dari pengakuan mereka, katanya ada yang nelpon dan disuruh datang ke Trisakti dengan bayaran Rp 150 ribu. Pada intinya orang-orang tersebut dibantu disuruh menjaga," pungkasnya.
Sekedar diketahui, para preman tersebut menduduki kampus Trisakti lantaran rektor baru Prof Edi Suwandi Hamid menjadi polemik dikampusnya. Dia ditolak oleh mahasiswa untuk menjadi rektor. Sehingga, di duga prof Edi menaruh preman guna mengamankan gedung rektor.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Awi setiyono mengatakan, terkait preman yang menduduki kampus Trisakti telah diamankan sebanyak 75 orang. Begitu juga bambu runcing dan tongkat yang diduga dibawa kawanan preman tersebut ke dalam kampus.
Saat ini, suasana di kampus sudah kondusif, tapi polisi masih melakukan penyisiran di dalam kampus tersebut untuk menetralisir kampus dari adanya preman yang masih bersembunyi.
"Semua preman sudah dikumpulkan penyidik, termasuk alat buktinya. Saat ini penyidik juga masih menyisir area kampus, itu bukan mahasiswa semua, itu orang dari luar (preman)," ujarnya pada wartawan, Rabu (24/8/2016).
Awi menambahkan, dari 75 orang yang diamankann itu, mereka berasal dari kelompok yang berbeda, yakni dari kelompok Jatinegara 20 orang, kelompok Senayan 38 orang, kelompok Karet 6 orang, kelompok Bekasi 2 orang, dan kelompok Depok 7 orang.
"Dari pengakuan mereka, katanya ada yang nelpon dan disuruh datang ke Trisakti dengan bayaran Rp 150 ribu. Pada intinya orang-orang tersebut dibantu disuruh menjaga," pungkasnya.
Sekedar diketahui, para preman tersebut menduduki kampus Trisakti lantaran rektor baru Prof Edi Suwandi Hamid menjadi polemik dikampusnya. Dia ditolak oleh mahasiswa untuk menjadi rektor. Sehingga, di duga prof Edi menaruh preman guna mengamankan gedung rektor.
(ysw)