Indikasi Kuat, Ahok-Djarot Tinggal Tunggu Mekanisme Partai
A
A
A
JAKARTA - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat mengakui, ada indikasi kuat partainya akan mengusung kembali Ahok-Djarot.
Hal ini berdasar pada pertemuan antara Ahok dengan DPP PDIP pada Hari Kemerdekaan RI ke-71 di Kantor DPP PDIP, Jalan Pangeran Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat. Namun hingga kini masih menunggu mekanisme partai.
"Memang indikasinya ke sana. Tapi kami lihat juga untuk menunggu mekanisme partai. Mekanisme ini nanti sampai dengan keluarnya keputusan. Mekanismenya kewenangan Sekjen yang sampaikan. Sampai keluar rekomendasi (dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri)," kata Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis 18 Agustus 2016.
Djarot mengutip pernyataan Megawati yang menyebut, jika melihat pemerintahan Ahok-Djarot selama kurang lebih 2,5 tahun terlihat cukup baik. Sehingga Mega menyarankan, sebaiknya diteruskan kembali selama lima tahun.
Sementara itu, Djarot mengatakan, sebagai kader partai harus siap ditugaskan sebagai apapun. Maka itu, kata dia, dirinya siap berjuang untuk partai.
"Ini bukan untuk kepentingan orang per orang. Bukan untuk kepentingan meraih kekuasaan dan jabatan. Tapi untuk suatu sarana, jalan mewujudkan kesejahteraan rakyat, keadilan kemakmuran. Jadi mimpi kami ke situ. Bukan sekadar meraih kemenangan saja. Tapi setelah itu mau apa," katanya.
Namun mengenai adanya perpecahan suara di internal PDIP, dia menanggapinya dengan santai. Menurutnya, itu hal biasa dalam berpolitik.
"Itu biasa. Sebelum keluar rekomendasi tertulis biasanya ada perbedaan pendapat. Itu dinamika terjadi. Begitu ada perintah dari ketua umum dari DPP partai, pasti mereka setuju," pungkasnya.
Hal ini berdasar pada pertemuan antara Ahok dengan DPP PDIP pada Hari Kemerdekaan RI ke-71 di Kantor DPP PDIP, Jalan Pangeran Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat. Namun hingga kini masih menunggu mekanisme partai.
"Memang indikasinya ke sana. Tapi kami lihat juga untuk menunggu mekanisme partai. Mekanisme ini nanti sampai dengan keluarnya keputusan. Mekanismenya kewenangan Sekjen yang sampaikan. Sampai keluar rekomendasi (dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri)," kata Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis 18 Agustus 2016.
Djarot mengutip pernyataan Megawati yang menyebut, jika melihat pemerintahan Ahok-Djarot selama kurang lebih 2,5 tahun terlihat cukup baik. Sehingga Mega menyarankan, sebaiknya diteruskan kembali selama lima tahun.
Sementara itu, Djarot mengatakan, sebagai kader partai harus siap ditugaskan sebagai apapun. Maka itu, kata dia, dirinya siap berjuang untuk partai.
"Ini bukan untuk kepentingan orang per orang. Bukan untuk kepentingan meraih kekuasaan dan jabatan. Tapi untuk suatu sarana, jalan mewujudkan kesejahteraan rakyat, keadilan kemakmuran. Jadi mimpi kami ke situ. Bukan sekadar meraih kemenangan saja. Tapi setelah itu mau apa," katanya.
Namun mengenai adanya perpecahan suara di internal PDIP, dia menanggapinya dengan santai. Menurutnya, itu hal biasa dalam berpolitik.
"Itu biasa. Sebelum keluar rekomendasi tertulis biasanya ada perbedaan pendapat. Itu dinamika terjadi. Begitu ada perintah dari ketua umum dari DPP partai, pasti mereka setuju," pungkasnya.
(mhd)