Selain Mega, Pengurus DPP PDIP Berperan Tentukan Cagub DKI
A
A
A
JAKARTA - Meski keputusan akhir berada di tangan Megawati Soekarnoputri, pengurus DPP PDIP juga berperan memberikan saran kepada Megawati tentang cagub yang akan diusung dalam Pilkada DKI Jakarta.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD PDIP DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan, partainya masih menggodok cagub-cawagub yang akan diusung dalam Pilkada DKI Jakarta.
Menurut Gembong, DPD PDIP DKI Jakarta telah bersikap tidak mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Sikap Ahok yang arogan dan tidak mengikuti mekanisme partai menjadi pertimbangan.
Meski demikian, restu terhadap calon gubernur DKI ditentukan oleh 27 pengurus DPP untuk nantinya dipertimbangkan oleh Megawati. Hampir sebagian pengurus DPP PDIP telah menyatakan tidak mendukung Ahok.
Hingga kemarin, Gembong menegaskan dari 32 pendaftar, hanya 26 calon yang lolos seleksi, dan telah dikerucutkan menjadi enam calon, di antaranya, Djarot Saiful Hidayat, Tri Rismaharini, Benny Mokalu, hingga Boy Sadikin. "Kami tidak ingin menjadi pengikut dan pelengkap penderita," tegasnya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (12/8/2016).
Apa pun keputusannya nanti, Gembong menegaskan mesin partai akan bekerja secara optimal. "Saya akui, tidak semua anggota dan kader nantinya mendukung. Karena itu mereka harus siap menanggung konsekuensinya."
Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD PDIP DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan, partainya masih menggodok cagub-cawagub yang akan diusung dalam Pilkada DKI Jakarta.
Menurut Gembong, DPD PDIP DKI Jakarta telah bersikap tidak mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Sikap Ahok yang arogan dan tidak mengikuti mekanisme partai menjadi pertimbangan.
Meski demikian, restu terhadap calon gubernur DKI ditentukan oleh 27 pengurus DPP untuk nantinya dipertimbangkan oleh Megawati. Hampir sebagian pengurus DPP PDIP telah menyatakan tidak mendukung Ahok.
Hingga kemarin, Gembong menegaskan dari 32 pendaftar, hanya 26 calon yang lolos seleksi, dan telah dikerucutkan menjadi enam calon, di antaranya, Djarot Saiful Hidayat, Tri Rismaharini, Benny Mokalu, hingga Boy Sadikin. "Kami tidak ingin menjadi pengikut dan pelengkap penderita," tegasnya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (12/8/2016).
Apa pun keputusannya nanti, Gembong menegaskan mesin partai akan bekerja secara optimal. "Saya akui, tidak semua anggota dan kader nantinya mendukung. Karena itu mereka harus siap menanggung konsekuensinya."
(zik)