Ajak Wartawan Blusukan, Sinyal Risma ke Jakarta Menguat

Kamis, 11 Agustus 2016 - 19:01 WIB
Ajak Wartawan Blusukan,...
Ajak Wartawan Blusukan, Sinyal Risma ke Jakarta Menguat
A A A
SURABAYA - Meski beberapa kali mengaku masih ingin tetap di Surabaya, namun sinyal Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk mengikuti Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017 kembali menguat. Indikasi tersebut diketahui dari sejumlah kegiatan blusukan yang dilakukan Risma beberapa hari terakhir ini.

Pagi tadi misalnya, wali kota perempuan pertama Surabaya ini blusukan ke kawasan Pakal dan Benowo. Melihat pembangunan Taman Cahaya, mengunjungi SD Sumberrejo serta melihat sistem pengolahan limbah sampah TPA Benowo.

Kegiatan lapangan ini sejatinya memang rutin dan biasa dikakukan Risma selama ini. Saat pagi hari misalnya, Risma seringkali dijumpai tengah berada di pinggir saluran air untuk membersihkan sampah. Namun, apa yang terjadi pada kunjungan lapangan tadi terlihat berbeda.

Ini karena Risma mengajak serta sejumlah wartawan dalam kunjungan itu. Mereka bahkan diajak berada dalam satu rombongan bus dan berangkat dari kediamannya di Wiyung. Ajakan Risma ini bahkan telah disebarkan ke sejumlah media sehari sebelumnya.

Padahal, selama ini aktivitas lapangan Risma selalu dilakukan secara diam-diam. Tanpa mengikutsertakan wartawan. Bahkan bagian dokumentasi Humas Pemkot Surabaya pun jarang dilibatkan. Informasi yang dihimpun, Risma tidak begitu senang bila aktivitas blusukan itu didokumentasikan.

Lalu bagaimana dengan blusukan ke Pakal dan Benowo pagi tadi?

Pengamat komunikasi politisik Universitas Airlangga (Unair) Suko Widodo mengatakan, ada sesuatu di balik acara blusukan orang nomor satu di Surabaya itu. Yakni membangun citra atau menumbuhkan kesan bagus di masyarakat.

Menurut Suko, saat ini Risma tengah mengalami proses negosiasi. Risma tengah menunggu dan ingin mengetahui apakah public sungguh-sungguh mendukungnya ke Jakarta, begitu juga partai politik.

"Jika ada yang mendukung dan potensi menangnya tinggi, maka Bu Risma pasti akan ikut Pilgub DKI Jakarta," kata Suko kepada SINDO, Kamis (11/8/2016).

Suko menjelaskan, sejauh ini alasan Risma bahwa masih diinginkan warga untuk memimpin Surabaya, bukan berarti penolakan. Sebaliknya, justru ada isyarat kemauan. Hanya saja, Risma tidak ingin hal itu terihat vulgar.

"Istilah jawanya tidak ingin nggege mongso (terburu nafsu). Ada kemauan, tetapi masih mengukur, dukungannya kuat atau tidak," jelasnya.

Suko yakin, ketika dukungan warga dan partai politik dirasa kuat, maka saat itu Risma akan mendeklarasikan untuk ikut di Pilgub DKI. "Nah, jaminan dari warga dan partai politik inilah yang sedang ditunggu oleh Bu Risma," tuturnya.

Kesan ini pula lanjut Suko yang muncul pada saat Risma menjawab setiap pertanyaan wartawan, bahwa maju tidaknya di Pilgub DKI adalah tergantung takdir Tuhan. "Jadi itu bukan penolakan," tegasnya.

Sementara itu, Risma mengaku baru pulang dari Jakarta untuk bertemu seseorang. Sayang, Risma tidak menjelaskan seseorang yang dimaksud. Termasuk juga agenda pertemuan itu. "Tadi malam aku ketemu orang. Aku di Jakarta," ujarnya.

Apakah pertemuan itu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Risma tidak menjawab. Dia hanya megatakan, pasti ada saatnya Megawati menyatakan keputusan partai kepada publik.

"Sudahlah, ada saatnya Ibu (Megawati Soekarnoputri) itu bicara, ya," ujarnya. (Baca: Ditangisi Anak SD, Risma Berharap Bisa Selesaikan Jabatannya)

Risma mengaku, kalau nanti Megawati Soekarnoputri memanggil, dia akan menyampaikan aspirasi masyarakat Surabaya yang masih menginginkan dirinya di Surabaya.

"Saya minta teman-teman (wartawan) percaya. Nanti ada saatnya. Ibu tidak begitu, pasti komunikasi. Kalau dikasih rekom, nanti aku pasti dipanggil. Kalau enggak ya enggak," katanya.

Risma mengakui, saat ini banyak masyarakat mempercayai bahwa dirinya akan menang melawan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bila maju di Pilgub DKI. Namun, persepsi itu dianggap Risma tidak baik.

"Enggak boleh begitu. Ini bukan masalah menang atau kalah. Masalahnya itu, bisa enggak membuat orang sejahtera? Sekali lagi, ini bukan untuk Aku berkuasa, atau PDIP berkuasa. Tetapi untuk membuat warga di Jakarta lebih sejahtera," katanya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5479 seconds (0.1#10.140)