Hanya Punya 19.505 KTP, Ichsanuddin Noorsy Meminta Maaf
A
A
A
JAKARTA - Bakal calon Gubernur yang akan maju melalui jalur independen Ichsanuddin Noorsy meminta maaf kepada pendukungnya karena tidak memenuhi syarat dukungan. Ichsanuddin Noorsy hanya mampu mengumpulkan dukungan sebanyak 19.505 KTP.
Tim Komunitas Pendukung Ichsanuddin Noorsy (KPIN) yang dikomandoi oleh Budi Mulyawan secara lisan menyebut jika pengumpulan KTP sudah mencapai 600.000 fotokopi KTP. Namun ternyata hanya 19.505 KTP yang diterima KPU DKI.
Dalam rilis yang diterima oleh Sindonews, Ichsanuddin menjelaskan ternyata dirinya hanya mendengar kepastian secara lisan oleh Budi Mulyawan ini. "Sejak Jumat, 05 Agustus malam, beberapa sejawat Ichsanuddin Noorsy mendengarkan laporan perhitungan jumlah KTP yang dikumpulkan. Budi Mulyawan menyatakan bahwa jumlah KTP yang dikumpulkan mencapai 600.000 KTP," ujar Ichsanuddin dalam rilis, Selasa (9/8/2016).
Singkat cerita pada Sabtu 6 Agustus malam sekira pukul 20.00 WIB, dihadapan puluhan sejawat yang berkumpul di rumah Ichsanuddin Noorsy, Ketua Tim KPIN Cepi, panggilan akrab Budi Mulyawan juga menyatakan hal tersebut di atas.
"Data entri sedang terus dilakukan agar tersimpan dalam piranti lunak dan bahkan dalam kebingungan memfotokopi KTP yang sudah berhasil dikumpulkan. Semua itu dikerjakan agar memenuhi syarat yang ditentukan KPUD Jakarta. Saya bersama sahabat-sahabat yang lain memercayai laporan itu tanpa melakukan verifikasi," tukasnya.
Patut dicatat, sikap tidak memverifikasi disebabkan sikap kepercayaan atas hasil kerja tim KPIN. Ini karena tim telah bekerja mengumpulkan KTP sejak November 2015.
Akhirnya pada Minggu, 7 Agustus 2016 lalu pada pukul 13.00 WIB menjelang keberangkatan menuju kantor KPUD Jakarta, Ichsanuddin Noorsy bertanya berkali-kali kepada tim, apakah seluruh kebutuhan yang disyaratkan KPUD Jakarta telah disiapkan dengan baik.
"Mereka menjawab, data KTP mendahului rombongan menuju kantor KPUD di Salemba. Tim akan menginformasikan waktu yang tepat untuk berangkat. Setelah menunggu beberapa saat akhirnya diinfokan bahwa keberangkatan menuju kantor KPUD pada jam 13:40," tukasnya.
Maka berangkatlah Ichsanuddin bersama bakal cawagub DKI Ahmad Daryoko dengan keyakinan bahwa hasil kerja tim telah memenuhi syarat KPUD yang ditentukan. Saat tiba di kantor KPUD, dukungan KTP mencapai 9 dus. Ternyata, dukungan itu belum sepenuhnya terbawa.
Dan karena sudah melewati jam 16.00 WIB, pihak KPUD menyatakan menutup pintu atas upaya melengkapi data dukungan. "KPUD hanya menghitung data dukungan yang ada hingga jam 16.00 WIB. KPUD menutup pintu untuk data dukungan tambahan. Hasilnya, pencalonan Ichsanuddin Noorsy tidak memenuhi syarat. Padahal akhir Maret lalu, KPIN menyatakan telah mengumpulkan 200 ribu KTP. Untuk memverifikasi hal ini, sejak pagi jam 08.00-15.00 WIB, saya berusaha kontak Budi Mulyawan dan anggota tim yang lain melalui sambungan telepon, pesan singkat, dan WA," tukasnya.
Maka untuk maksud mendudukan masalah pada tempatnya, Ichsanuddin Noorsy memohon maaf mendalam atas kenyataan kapasitas Tim KPIN. Kepada seluruh khalayak baik yang sudah memberikan fotokopi KTP maupun yang menyatakan siap memberikan tambahan dukungan KTP, disampaikan terima kasih atas kepecayaan yang diberikan.
Tim Komunitas Pendukung Ichsanuddin Noorsy (KPIN) yang dikomandoi oleh Budi Mulyawan secara lisan menyebut jika pengumpulan KTP sudah mencapai 600.000 fotokopi KTP. Namun ternyata hanya 19.505 KTP yang diterima KPU DKI.
Dalam rilis yang diterima oleh Sindonews, Ichsanuddin menjelaskan ternyata dirinya hanya mendengar kepastian secara lisan oleh Budi Mulyawan ini. "Sejak Jumat, 05 Agustus malam, beberapa sejawat Ichsanuddin Noorsy mendengarkan laporan perhitungan jumlah KTP yang dikumpulkan. Budi Mulyawan menyatakan bahwa jumlah KTP yang dikumpulkan mencapai 600.000 KTP," ujar Ichsanuddin dalam rilis, Selasa (9/8/2016).
Singkat cerita pada Sabtu 6 Agustus malam sekira pukul 20.00 WIB, dihadapan puluhan sejawat yang berkumpul di rumah Ichsanuddin Noorsy, Ketua Tim KPIN Cepi, panggilan akrab Budi Mulyawan juga menyatakan hal tersebut di atas.
"Data entri sedang terus dilakukan agar tersimpan dalam piranti lunak dan bahkan dalam kebingungan memfotokopi KTP yang sudah berhasil dikumpulkan. Semua itu dikerjakan agar memenuhi syarat yang ditentukan KPUD Jakarta. Saya bersama sahabat-sahabat yang lain memercayai laporan itu tanpa melakukan verifikasi," tukasnya.
Patut dicatat, sikap tidak memverifikasi disebabkan sikap kepercayaan atas hasil kerja tim KPIN. Ini karena tim telah bekerja mengumpulkan KTP sejak November 2015.
Akhirnya pada Minggu, 7 Agustus 2016 lalu pada pukul 13.00 WIB menjelang keberangkatan menuju kantor KPUD Jakarta, Ichsanuddin Noorsy bertanya berkali-kali kepada tim, apakah seluruh kebutuhan yang disyaratkan KPUD Jakarta telah disiapkan dengan baik.
"Mereka menjawab, data KTP mendahului rombongan menuju kantor KPUD di Salemba. Tim akan menginformasikan waktu yang tepat untuk berangkat. Setelah menunggu beberapa saat akhirnya diinfokan bahwa keberangkatan menuju kantor KPUD pada jam 13:40," tukasnya.
Maka berangkatlah Ichsanuddin bersama bakal cawagub DKI Ahmad Daryoko dengan keyakinan bahwa hasil kerja tim telah memenuhi syarat KPUD yang ditentukan. Saat tiba di kantor KPUD, dukungan KTP mencapai 9 dus. Ternyata, dukungan itu belum sepenuhnya terbawa.
Dan karena sudah melewati jam 16.00 WIB, pihak KPUD menyatakan menutup pintu atas upaya melengkapi data dukungan. "KPUD hanya menghitung data dukungan yang ada hingga jam 16.00 WIB. KPUD menutup pintu untuk data dukungan tambahan. Hasilnya, pencalonan Ichsanuddin Noorsy tidak memenuhi syarat. Padahal akhir Maret lalu, KPIN menyatakan telah mengumpulkan 200 ribu KTP. Untuk memverifikasi hal ini, sejak pagi jam 08.00-15.00 WIB, saya berusaha kontak Budi Mulyawan dan anggota tim yang lain melalui sambungan telepon, pesan singkat, dan WA," tukasnya.
Maka untuk maksud mendudukan masalah pada tempatnya, Ichsanuddin Noorsy memohon maaf mendalam atas kenyataan kapasitas Tim KPIN. Kepada seluruh khalayak baik yang sudah memberikan fotokopi KTP maupun yang menyatakan siap memberikan tambahan dukungan KTP, disampaikan terima kasih atas kepecayaan yang diberikan.
(whb)