Ini Kata Bupati Bogor Setelah Ribuan Warganya Ingin Pindah ke Bekasi

Selasa, 24 Mei 2016 - 19:51 WIB
Ini Kata Bupati Bogor...
Ini Kata Bupati Bogor Setelah Ribuan Warganya Ingin Pindah ke Bekasi
A A A
BOGOR - Aksi protes ribuan warga Vila Nusa Indah 2, Desa Bojongkulur, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, yang menginginkankan pindah ke Bekasi mendapat respons dari Bupati Bogor Nurhayanti. Pemkab Bogor berjanji segera memperbaiki jalan rusak di kompleks perumahan tersebut.

Bupati Bogor Nurhayanti mengatakan, sudah menerjunkan tim yang dipimpin Asisten Pemerintahan Burhanudin. Tim sudah ke lokasi pada Senin kemarin untuk memetakan penanganan yang harus dilakukan.

Nurhayanti mengungkapkan, sedang merumuskan penanganan strategis jangka pendek agar masyarakat warga Desa Bojongkulur, yang menuntut pindah ke Bekasi tidak menjalankan aksi serupa. "Saat ini kita masih merumuskan cara mengatasi banjir dan untuk infrastruktur jalan rusak di sana sedang dalam pelelangan, segera kita perbaiki," ungkapnya kepada wartawan, Selasa (25/5/2016).

Nurhayanti menjelaskan, dalam memperbaiki infrastruktur ini bukan hanya kewenangan Pemkab Bogor ada juga yang memang sudah menjadi kewenangan pemerintah pusat. "Kita sedang kordinasi dengan pemerintah pusat dan hasil nanti diinformasikan, pekerjaan jalan Desa Bojongkulur sebetulnya sudah diprogramkan pada 2016 ini, tinggal menunggu pelelangan saja," ungkapnya.

Sekadar diketahui aksi protes ribuan warga Perumahan Vila Nusa Indah 2, Desa Bojongkulur terus berlanjut di sepanjang jalan Bojongkulur yang tembus ke Bekasi. Mereka meminta pindah kependudukan dari Kabupaten Bogor ke Kota Bekasi.(Baca: Kecewa Bupati Bogor, Warga Bojongkulur Minta Pindah Bekasi)

Koordinator Aksi Warga Bojongkulur, Tri Hernanto menuturkan, keinginan pindah administrasi diklaimnya mendapat dukungan sedikitnya dari delapan rukun warga (RW) di perumahan dan warga sekitar perumahan. Tuntutan tersebut bukan tanpa alasan.

Menurut Tri, awalnya perumahan Vila Nusa Indah saat masih dikelola pengembang sangat mendapat perhatian. Semua jalan mulus, saluran air lancar dan warga merasa nyaman hidup bertetangga.

"Kemudian pada akhir 2005 pengembang menyerahkan fasilitas sosial dan fasilitas umum perumahan kepada Pemkab Bogor. Saat itulah warga mulai dengan swadaya masyarakat menjaga lingkungan tetap baik. Karena mengandalkan Pemkab Bogor tak kunjung diperhatikan," paparnya.

Sekitar awal 2007, terjadilah kerusakan jalan yang cukup parah karena saat itu terjadi banjir besar melanda perumahan akibat meluapnya Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas.(Baca: Ini Alasan Warga Vila Nusa Indah Ingin Pindah ke Bekasi)
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1956 seconds (0.1#10.140)