PAN Tegaskan Usung Cagub yang Memiliki Etika & Sopan Santun
A
A
A
JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) akan mendukung bakal calaon (Balon) Gubernur DKI Jakarta yang memiliki etika sopan santun dan tatakrama.
Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno mengatakan, sesuai dengan kriteria idel PAN tentang sosok pemimpin, salah satunya memiliki etika sopan santun dan tatakrama. Berdasarkan pengamatannya, proses Pilgub DKI Jakarta itu biasanya cenderung mengutamakan sosok balon Gubernur yang maju itu.
Namun, sosok itu ditampilkan dengan cara yang saling menyindir dan menyentil satu sama lainnya. Padahal, seharusnya yang ditampilkan terkait pertarungan gagasan dan konsep yang akan dibawa oleh balon Gubernur tersebut.
Pasalnya, masyarakat Jakarta itu wajib tahu akan perubahan yang akan dilakukan dari Balon Gubernur tersebut."Mengapa dari awal masyarakat diberikan pemahaman tentang gagasan yang mewakili aspirasi mereka? Seharusnya yang dijual itu konsep, gagasan, dan programnya," ujar Eddy di Jalan Taman Empu Sendok, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 14 April 2016 kemarin.
Eddy melanjutkan, masyarakat perlu tahu konsep, gagasan, dan program apa saja yang bisa memakmurkan warga Jakarta itu lantaran persoalan yang dihadapi kota Jakarta itu kompleks."PAN itu rumah besar bagi seluruh anak bangsa. Semua nama yang memiliki kompetensi kami pertimbangan untuk maju di Pilgub DKI 2017," tuturnya.
Eddy membeberkan, PAN sejatinya memiliki kriteria akan sosok pemimpin yang baik. Seperti, mampu merangkul masyarakat Jakarta yang memiliki sifat heterogen, mampu mengikuti perkembangan zaman, memiliki jiwa kepemimpinan tegas, punya visi jangka panjang, dan leadership.
Selain itu, pemimpin haruslah memiliki kemampuan untuk mengubah kota Jakarta ini mampu untuk dihuni semua lapisan masyarakat, bukan masyarakat yang terdiri dari kelas mapan belaka. "Kalau secara umum Ahok itu melakukan reformasi birokrasi, tegas.Tapi, tetap ada kekurangannya, khususnya dalam cara penggusuran," paparnya.
Eddy menilai, Ahok sebagai pemimpin, harusnya menjadi panutan. "Masyarakat kita ini juga kan mengedepankan sopan santun, tatakrama, nah ini yang mengusik kami. Dan saya yakin masyarakat Jakarta ingin pemimpin yang baik," imbuhnya.
Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno mengatakan, sesuai dengan kriteria idel PAN tentang sosok pemimpin, salah satunya memiliki etika sopan santun dan tatakrama. Berdasarkan pengamatannya, proses Pilgub DKI Jakarta itu biasanya cenderung mengutamakan sosok balon Gubernur yang maju itu.
Namun, sosok itu ditampilkan dengan cara yang saling menyindir dan menyentil satu sama lainnya. Padahal, seharusnya yang ditampilkan terkait pertarungan gagasan dan konsep yang akan dibawa oleh balon Gubernur tersebut.
Pasalnya, masyarakat Jakarta itu wajib tahu akan perubahan yang akan dilakukan dari Balon Gubernur tersebut."Mengapa dari awal masyarakat diberikan pemahaman tentang gagasan yang mewakili aspirasi mereka? Seharusnya yang dijual itu konsep, gagasan, dan programnya," ujar Eddy di Jalan Taman Empu Sendok, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 14 April 2016 kemarin.
Eddy melanjutkan, masyarakat perlu tahu konsep, gagasan, dan program apa saja yang bisa memakmurkan warga Jakarta itu lantaran persoalan yang dihadapi kota Jakarta itu kompleks."PAN itu rumah besar bagi seluruh anak bangsa. Semua nama yang memiliki kompetensi kami pertimbangan untuk maju di Pilgub DKI 2017," tuturnya.
Eddy membeberkan, PAN sejatinya memiliki kriteria akan sosok pemimpin yang baik. Seperti, mampu merangkul masyarakat Jakarta yang memiliki sifat heterogen, mampu mengikuti perkembangan zaman, memiliki jiwa kepemimpinan tegas, punya visi jangka panjang, dan leadership.
Selain itu, pemimpin haruslah memiliki kemampuan untuk mengubah kota Jakarta ini mampu untuk dihuni semua lapisan masyarakat, bukan masyarakat yang terdiri dari kelas mapan belaka. "Kalau secara umum Ahok itu melakukan reformasi birokrasi, tegas.Tapi, tetap ada kekurangannya, khususnya dalam cara penggusuran," paparnya.
Eddy menilai, Ahok sebagai pemimpin, harusnya menjadi panutan. "Masyarakat kita ini juga kan mengedepankan sopan santun, tatakrama, nah ini yang mengusik kami. Dan saya yakin masyarakat Jakarta ingin pemimpin yang baik," imbuhnya.
(whb)