Ada Sekolah Ambruk, Wanita Emas Sebut Ahok Tak Peduli Pendidikan
A
A
A
JAKARTA - Bakal calon (Balon) Gubernur DKI Jakarta Hasnaeni Moein yang pupuler dijuluki wanita emas mengkritisi ketidakpedulian Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terhadap dunia pendidikan di Ibu Kota.
Kritik Hasnaeni ini disampaikan usai melihat Gedung SDN Malaka Sari 14 Pagi, Duren Sawit, Jakarta Timur yang telah ambruk. "Gubernurnya ke mana? Lurah, Camat, Sudin dan Dinas ke mana? Harusnya mereka peka dong terhadap persoalan, apalagi ini menyangkut pendidikan, beli UPS buat apa? Kalau masih ada sekolah yang roboh seperti ini," kata Hasnaeni di SDN Malaka Sari 14, Kamis (10/3/2016).
Si wanita emas menambahkan, kualitas pendidikan sangat dipengaruhi dari fasilitas sekolah yang memadai terutama bangunannya. Ketika bangunan yang digunakan aman dan nyaman, siswa menjadi termotivasi untuk belajar dengan baik.
"Saya turun ke lapangan kok masih ada anak tidak sekolah, anak gizi buruk, kebanjiran dan lain-lain. Saya melihat anggaran pendidikan Pemda DKI ini triliiunan loh, nah uang itu dikemanakan," tambahnya.
Jika terpilih menjadi Gubernur mendatang, Hasnaeni mengaku, bakal membuat program yang berpihak sepenuhnya terhadap masyarakat. Apalagi persoalan pendidikan dinilai penting dan wajib yang harus diterima setiap warga DKI.
Pantauan Sindonews, dari enam ruang kelas, dua diantaranya hancur. Atap sekolah dan tembok bangunan juga terlihat sudah hancur. Di lantai berserakan bekas- bekas kayu dan genteng yang pecah. Kondisi tersebut sudah berlangsung sejak tiga tahun yang lalu.
Terkait rencana Ahok menggandeng Kepala BPKAD Jakarta Heru Budianto sebagai pasangan cagub dan cawagub dari jalur independen pada Pilkada DKI 2017, Hasnaeni Moein menuturkan, semua pilihan itu merupakan hak Ahok sebagai warga negara.
"Itu hak warga negara maju jalur independen. Tinggal bagaimana cara dia menarik simpati masyarakat," kata Hasnaeni kepada wartawan, Kamis (10/3/2016).
Wanita yang juga akan mencalonkan diri sebagai gubernur DKI itu yakin akan memenangkan ajang pemilu kepala daerah yang diadakan tiap lima tahun sekali itu. "Kalau saya, saya yakin bisa mengalahkan Ahok mau jalur partai maupun independen," tegasnya.
Kritik Hasnaeni ini disampaikan usai melihat Gedung SDN Malaka Sari 14 Pagi, Duren Sawit, Jakarta Timur yang telah ambruk. "Gubernurnya ke mana? Lurah, Camat, Sudin dan Dinas ke mana? Harusnya mereka peka dong terhadap persoalan, apalagi ini menyangkut pendidikan, beli UPS buat apa? Kalau masih ada sekolah yang roboh seperti ini," kata Hasnaeni di SDN Malaka Sari 14, Kamis (10/3/2016).
Si wanita emas menambahkan, kualitas pendidikan sangat dipengaruhi dari fasilitas sekolah yang memadai terutama bangunannya. Ketika bangunan yang digunakan aman dan nyaman, siswa menjadi termotivasi untuk belajar dengan baik.
"Saya turun ke lapangan kok masih ada anak tidak sekolah, anak gizi buruk, kebanjiran dan lain-lain. Saya melihat anggaran pendidikan Pemda DKI ini triliiunan loh, nah uang itu dikemanakan," tambahnya.
Jika terpilih menjadi Gubernur mendatang, Hasnaeni mengaku, bakal membuat program yang berpihak sepenuhnya terhadap masyarakat. Apalagi persoalan pendidikan dinilai penting dan wajib yang harus diterima setiap warga DKI.
Pantauan Sindonews, dari enam ruang kelas, dua diantaranya hancur. Atap sekolah dan tembok bangunan juga terlihat sudah hancur. Di lantai berserakan bekas- bekas kayu dan genteng yang pecah. Kondisi tersebut sudah berlangsung sejak tiga tahun yang lalu.
Terkait rencana Ahok menggandeng Kepala BPKAD Jakarta Heru Budianto sebagai pasangan cagub dan cawagub dari jalur independen pada Pilkada DKI 2017, Hasnaeni Moein menuturkan, semua pilihan itu merupakan hak Ahok sebagai warga negara.
"Itu hak warga negara maju jalur independen. Tinggal bagaimana cara dia menarik simpati masyarakat," kata Hasnaeni kepada wartawan, Kamis (10/3/2016).
Wanita yang juga akan mencalonkan diri sebagai gubernur DKI itu yakin akan memenangkan ajang pemilu kepala daerah yang diadakan tiap lima tahun sekali itu. "Kalau saya, saya yakin bisa mengalahkan Ahok mau jalur partai maupun independen," tegasnya.
(whb)