Batasi Aksi Demo, Buruh: Ahok Arogan dan Lebay
A
A
A
JAKARTA - Menanggapi Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 228 Tahun 2015 tentang demo, buruh menilai kalau Ahok arogan dan lebay.
Pimpinan Kolektif Komite Persiapan Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia, Michael mengatakan tindakan tersebut sama saja membungkam proses demokrasi.
"Di sini terlihat jelas bahwa Ahok arogan dan juga ada kekhawatiran berlebihan," kata Michael di kantor LBH Jakarta, Senin (2/11/2015).
Michael menambahkan, Ahok mengekang kebebasan rakyat untuk menyampaikan pendapat. Terlebih para buruh sebagai rakyat tengah berjuang memperjuangkan kesejahteraan hidupnya. "Ahok anti demokrasi. Ini melanggar konstitusi. Kita bisa judicial review soal pergub itu," tambahnya.
Michael membantah jika dikatakan aksi buruh pada 30 Oktober kemarin merupakan aksi represif.
"Kita dalam sejarah gak pernah berbuat anarkis saat demo. Kalau gak boleh di Istana, bundaran HI sekalian saja demonya digeser ke Ragunan," tutupnya.
Kejadian pada 30 Oktober 2015 kemarin akan dijadikan pelajaran berharga untuk ke depannya bagi para buruh saat menyampaikan pendapat.
Pihaknya dengan tegas menyatakan akan terus menyuarakan aspirasi meskipun sudah ada Pergub yang mengatur aksi unjuk rasa.
PILIHAN:
Kantor Go-Jek di Kemang Dihujani Tembakan
Tukang Ngintip Ditemukan Tewas di Plafon Tetangga
Pimpinan Kolektif Komite Persiapan Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia, Michael mengatakan tindakan tersebut sama saja membungkam proses demokrasi.
"Di sini terlihat jelas bahwa Ahok arogan dan juga ada kekhawatiran berlebihan," kata Michael di kantor LBH Jakarta, Senin (2/11/2015).
Michael menambahkan, Ahok mengekang kebebasan rakyat untuk menyampaikan pendapat. Terlebih para buruh sebagai rakyat tengah berjuang memperjuangkan kesejahteraan hidupnya. "Ahok anti demokrasi. Ini melanggar konstitusi. Kita bisa judicial review soal pergub itu," tambahnya.
Michael membantah jika dikatakan aksi buruh pada 30 Oktober kemarin merupakan aksi represif.
"Kita dalam sejarah gak pernah berbuat anarkis saat demo. Kalau gak boleh di Istana, bundaran HI sekalian saja demonya digeser ke Ragunan," tutupnya.
Kejadian pada 30 Oktober 2015 kemarin akan dijadikan pelajaran berharga untuk ke depannya bagi para buruh saat menyampaikan pendapat.
Pihaknya dengan tegas menyatakan akan terus menyuarakan aspirasi meskipun sudah ada Pergub yang mengatur aksi unjuk rasa.
PILIHAN:
Kantor Go-Jek di Kemang Dihujani Tembakan
Tukang Ngintip Ditemukan Tewas di Plafon Tetangga
(ysw)