Alumni & Mahasiswa IPDN Tersinggung, Ahok: Itu Hak Mereka

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak memperdulikan ketersinggungan alumni dan mahasiswa Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) atas usulannya membubarkan sekolah itu. Karena, Indonesia adalah negara yang mengedepankan demokrasi.

"Saya kira semua orang berhak, ini negara demokrasi," ujar Ahok di Jakarta, Selasa (8/9/2015).

Menurut mantan anggota Komisi II DPR ini, seyogianya anak didik IPDN terganggu ketika ada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tidak mengistimewakan lagi para alumni IPDN, dan berhak merekrut pegawai dari non PNS.

"Di dalam UU ASN itu ada dua, ada yang pegawai kontrak yang PPK, dua dengan PNS. Nah kalau ngomong begitu, kenapa kamu enggak bilang rezeki kamu diambil? Terus kami ada fit and proper test, sekarang apakah semua lurah, camat di DKI adalah lulusan IPDN? Tidak. Apakah anak-anak IPDN pasti lebih baik dari anak non IPDN? enggak juga," tukas Ahok.

Menurut Ahok, seharusnya mereka yang memprotes bisa bertanya apakah pelayanan publik di Jakarta khususnya sudah mulai baik ditangani oleh anak dari lulusan IPDN.

"Saya mau tanya pelayanan publik kepada masyarakat Indonesia selama ini semua PTSP baik enggak pelayanan publik kami dahulu? Siapa yang jadi lurah camat dahulu? Alumni. Siapa yang berantem, berapa banyak orang mati di IPDN, saya mau tanya. Sekarang saya tanya di Jakarta PTSP dipegang IPDN apa bukan sekarang? Bukan. Ada juga yang dipegang kalau bagus ya bagus," tukas Ahok.

PILIHAN:

Alumni & Mahasiswa IPDN Terluka Akibat Usulan Ahok

Usul Bubarkan IPDN, Mungkin Ahok Lagi Pusing Urus Jakarta

Usul IPDN Dibubarkan, Mendagri: Ahok Sudah Lawan Undang-undang