Kronologis Kebakaran di Pul Busway Rawa Buaya
A
A
A
JAKARTA - Dalam kebakaran yang terjadi di pul bus Rawa Buaya, Jakarta Barat, petugas sempat mencoba memadamkan api. Sayangnya, api cepat membesar hingga merambat ke bus yang berada di sebelahnya.
Seorang saksi mata sekaligus pegawai pool, Hamdan (41) menerangkan, awalnya dia melihat api di kolong bus. Bersama rekannya, Hamdan bergegas mengambil Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang berada di pos masuk Pul, sekitar 50 meter dari lokasi.
"Belum saya semprot, api malah membesar dan menghanguskan dua bus dalam kurun waktu satu menit," ujarnya kepada SINDO, di lokasi, Selasa (1/9/2015). (Baca: Kebakaran di Pul, 20 Bus Transjakarta Hangus)
Melihat kondisi demikian, membuat Hamdan dan teman-temannya menjadi panik. Seolah tak ingin mempertaruhkan nyawanya, sejumlah pegawai pul bergegas meninggalkan lokasi sembari mencoba menghubungi pihak pemadam kebakaran dan kepolisian.
Kuatnya angin yang berhembus di sore itu membuat api sekita menjalar ke beberapa bus yang terparkir itu. Hamdan sendiri mengakui, selama api membara, dua kali ledakan hebat terdengar.
Diduga kuat ledakan berasal dari Bahan Bakar Gas (BBG) yang masih tersimpan di beberapa tangki mobil yang terbakar. "Dua kali saya dengar, kencang banget," terang Hamdan.
Bersamaan, Staf Operasional Dalam Pul Rawa Buaya, Budi Setiawan mengatakan akibat kebakaran ini telah membuat 16 bus (sebelumnya ditulis 20 bus) dari 23 bus Transjakarta yang terparkir di halaman timur ludes terbakar.
Meski demikian, dirinya membantah bus yang terbakar merupakan bus yang tidak lagi beroperasi dan sedang di karantina. "Ini bus rusak, tidak terpakai dan digunakan," terang Budi.
Pria berkemeja merah itu pun membantah penyebab kebakaran disebabkan karena kelalaian petugas. Bahkan menurutnya, saat api pertama terlihat, sejumlah petugas telah mencoba untuk memadamkannya, sekalipun diakui APAR sendiri belum sempat di semprotkan ke titik api.
Terkait kerugian akibat kebakaran itu, Budi mengaku pihaknya masih melakukan penghitungan terhadap harta benda yang terbakar. "Masih kami lakukan penghitungan," jelas Budi.
Sementara itu, Perwira piket Sudin Pencegahaan dan Penanggulangan Kebakaran Jakarta Barat, Hasan Basri mengutarakan pihaknya baru bisa memadamkan api sekitar pukul 20.00 WIB setelah 31 unit damkar di turunkan.
"Awalnya laporannya dari busway pinggir jalan, makanya waktu itu kami cuman bawa dua unit. Pas sampai dilokasi taunya dari pool, makanya kami kerahkan semua unit terdekat," terang Hasan.
Hasan menduga sumber api berasal dari kolong bus yang terbakar di tengah parkiran timur. "Dugaannya kearah sana," tegasnya.
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Metro Cengkareng, Jakarta Barat, AKP Torsiadi Jamal memastikan kebaran sendiri tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka. Hingga saat ini Torsiadi belum dapat memastikan secara pasti api berasal dari kolong bus.
"Dugaannya ada, tapi kita harus penyidikan dan olah tkp dari labfor Polri dulu," tegas Tosriadi.
Terkait kerugiannya, senada dengan Hasan, kepolisian Sektor Metro Cengkareng sendiri masih melakukan penyidikan dan meminta keterangan sejumlah saksi mata yang kebetulan berada di lokasi. "Sejauh ini ada 16 bus yang terbakar, tapi nilainya belum kami hitung pasti," tutup Torsiadi.
PILIHAN:
Tiba di Depan Istana, Ratusan Buruh Sindir Jokowi
Seorang saksi mata sekaligus pegawai pool, Hamdan (41) menerangkan, awalnya dia melihat api di kolong bus. Bersama rekannya, Hamdan bergegas mengambil Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang berada di pos masuk Pul, sekitar 50 meter dari lokasi.
"Belum saya semprot, api malah membesar dan menghanguskan dua bus dalam kurun waktu satu menit," ujarnya kepada SINDO, di lokasi, Selasa (1/9/2015). (Baca: Kebakaran di Pul, 20 Bus Transjakarta Hangus)
Melihat kondisi demikian, membuat Hamdan dan teman-temannya menjadi panik. Seolah tak ingin mempertaruhkan nyawanya, sejumlah pegawai pul bergegas meninggalkan lokasi sembari mencoba menghubungi pihak pemadam kebakaran dan kepolisian.
Kuatnya angin yang berhembus di sore itu membuat api sekita menjalar ke beberapa bus yang terparkir itu. Hamdan sendiri mengakui, selama api membara, dua kali ledakan hebat terdengar.
Diduga kuat ledakan berasal dari Bahan Bakar Gas (BBG) yang masih tersimpan di beberapa tangki mobil yang terbakar. "Dua kali saya dengar, kencang banget," terang Hamdan.
Bersamaan, Staf Operasional Dalam Pul Rawa Buaya, Budi Setiawan mengatakan akibat kebakaran ini telah membuat 16 bus (sebelumnya ditulis 20 bus) dari 23 bus Transjakarta yang terparkir di halaman timur ludes terbakar.
Meski demikian, dirinya membantah bus yang terbakar merupakan bus yang tidak lagi beroperasi dan sedang di karantina. "Ini bus rusak, tidak terpakai dan digunakan," terang Budi.
Pria berkemeja merah itu pun membantah penyebab kebakaran disebabkan karena kelalaian petugas. Bahkan menurutnya, saat api pertama terlihat, sejumlah petugas telah mencoba untuk memadamkannya, sekalipun diakui APAR sendiri belum sempat di semprotkan ke titik api.
Terkait kerugian akibat kebakaran itu, Budi mengaku pihaknya masih melakukan penghitungan terhadap harta benda yang terbakar. "Masih kami lakukan penghitungan," jelas Budi.
Sementara itu, Perwira piket Sudin Pencegahaan dan Penanggulangan Kebakaran Jakarta Barat, Hasan Basri mengutarakan pihaknya baru bisa memadamkan api sekitar pukul 20.00 WIB setelah 31 unit damkar di turunkan.
"Awalnya laporannya dari busway pinggir jalan, makanya waktu itu kami cuman bawa dua unit. Pas sampai dilokasi taunya dari pool, makanya kami kerahkan semua unit terdekat," terang Hasan.
Hasan menduga sumber api berasal dari kolong bus yang terbakar di tengah parkiran timur. "Dugaannya kearah sana," tegasnya.
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Metro Cengkareng, Jakarta Barat, AKP Torsiadi Jamal memastikan kebaran sendiri tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka. Hingga saat ini Torsiadi belum dapat memastikan secara pasti api berasal dari kolong bus.
"Dugaannya ada, tapi kita harus penyidikan dan olah tkp dari labfor Polri dulu," tegas Tosriadi.
Terkait kerugiannya, senada dengan Hasan, kepolisian Sektor Metro Cengkareng sendiri masih melakukan penyidikan dan meminta keterangan sejumlah saksi mata yang kebetulan berada di lokasi. "Sejauh ini ada 16 bus yang terbakar, tapi nilainya belum kami hitung pasti," tutup Torsiadi.
PILIHAN:
Tiba di Depan Istana, Ratusan Buruh Sindir Jokowi
(ysw)