Bus Transjakarta Terbakar, Masyarakat Butuh Investigasi Terbuka
A
A
A
JAKARTA - Kasus kebakaran yang menimpa bus Transjakarta hingga saat ini belum mendapatkan titik terang untuk mengetahui pasti dan menemukan solusinya. Padahal, transportasi massal yang menggunakan bahan bakar gas (BBG) itu banyak diminati masyarakat.
"Hingga saat ini belum ada investigasi yang transparan atas setiap peristiwa terbakarnya bus Transjakarta. Padahal, publik selaku pemangku kepentingan layak mengetahui," kata Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Compressed Natural Gas Indonesia (APCNGI) Robbi Sukardi kepada wartawan di Jakarta, Selasa (18/8/2015).
Maka itu, dia meminta, agar diadakannya investigasi yang komprehensif, independen, dan melibatkan banyak pihak. Sehingga masyarakat umum dapat memahami penyebab dari terbakarnya bus Transjakarta yang sebagian besar adalah kendaraan bermesin BBG.
"Pemprov DKI Jakarta seakan melemparkan kesalahan pada pemanfaatan bus berbahan bakar gas (BBG). Kesimpulan yang diambil memvonis, bahwa yang bermasalah adalah dari jenis BBG," kata dia.
Alhasil, lanjut Robbi, keputusan yang diambil adalah mendatangkan bus berbahan bakar diesel. Atas dasar itu, APCNGI meminta Pemprov DKI melakukan suatu investigasi bersama dan menyeluruh baik terkait teknis, seperti aplikasi sistem CNG pada bus, dan juga terkait operasional seperti tata kelola perawatan dan pengunaan bus bermesin CNG.
"Seharusnya Pemprov memeriksa kelaikan kendaraannya, bisa jadi masalah pabrikasi dari perusahaan yang memproduksi bus yang tidak memenuhi standar. Perlu juga kajian teknis, apakah tabung yang digunakan sesuai standar, apakah kompartmen mesin dan tabung gas sudah tepat, dan lain-lain hingga ke persoalan maintainace," tuturnya.
PILIHAN:
Bus Transjakarta Terbakar Diduga Akibat Kerusakan Mesin
Bus Transjakarta Terbakar di Halte UI, Jalan Salemba Macet Parah
"Hingga saat ini belum ada investigasi yang transparan atas setiap peristiwa terbakarnya bus Transjakarta. Padahal, publik selaku pemangku kepentingan layak mengetahui," kata Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Compressed Natural Gas Indonesia (APCNGI) Robbi Sukardi kepada wartawan di Jakarta, Selasa (18/8/2015).
Maka itu, dia meminta, agar diadakannya investigasi yang komprehensif, independen, dan melibatkan banyak pihak. Sehingga masyarakat umum dapat memahami penyebab dari terbakarnya bus Transjakarta yang sebagian besar adalah kendaraan bermesin BBG.
"Pemprov DKI Jakarta seakan melemparkan kesalahan pada pemanfaatan bus berbahan bakar gas (BBG). Kesimpulan yang diambil memvonis, bahwa yang bermasalah adalah dari jenis BBG," kata dia.
Alhasil, lanjut Robbi, keputusan yang diambil adalah mendatangkan bus berbahan bakar diesel. Atas dasar itu, APCNGI meminta Pemprov DKI melakukan suatu investigasi bersama dan menyeluruh baik terkait teknis, seperti aplikasi sistem CNG pada bus, dan juga terkait operasional seperti tata kelola perawatan dan pengunaan bus bermesin CNG.
"Seharusnya Pemprov memeriksa kelaikan kendaraannya, bisa jadi masalah pabrikasi dari perusahaan yang memproduksi bus yang tidak memenuhi standar. Perlu juga kajian teknis, apakah tabung yang digunakan sesuai standar, apakah kompartmen mesin dan tabung gas sudah tepat, dan lain-lain hingga ke persoalan maintainace," tuturnya.
PILIHAN:
Bus Transjakarta Terbakar Diduga Akibat Kerusakan Mesin
Bus Transjakarta Terbakar di Halte UI, Jalan Salemba Macet Parah
(mhd)