Tak Maksimal, DKI Keluarkan Subsidi Rp1,2 Juta per Unit Bus

Rabu, 27 April 2016 - 07:57 WIB
Tak Maksimal, DKI Keluarkan Subsidi Rp1,2 Juta per Unit Bus
Tak Maksimal, DKI Keluarkan Subsidi Rp1,2 Juta per Unit Bus
A A A
JAKARTA - Pemprov DKI klaim, bila operasional bus Transjakarta ke Bekasi dan Depok semakin diminati pengguna walaupun belum maksimal. Dalam sekali perjalan, DKI keluarkan subsidi sebesar Rp1,2 juta satu unit operasional bus.

Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, Andri Yansyah mengatakan, meski kurang sosialisasi, operasional bus Transjakarta ke Bekasi dan Depok semakin diminati. Apalagi ke Bekasi yang pada awal perjalanan hanya ditumpangi 12 orang, kini sudah terlihat penuh berdiri.

Kendati demikian, kata Andri, pihaknya belum menambah operasional bus 20 unit yang ada saat ini. Dimana lima di antaranya ke Depok. Sebab, apabila bus ditambah dan kondisi penumpang tidak stabil atau berada di bawah 50% dari jumlah sheet bus single, pihaknya terlalu banyak untuk menanggung operasional bus.

"Operasional satu perjalanan ke depok itu saja menghabiskan Rp1,2 juta. Kami subsidi harganya menjadi Rp3.500, Rp1,2 juta itu bukan bensin saja, mencangkup semua operasionalnya," kata Andri di Jakarta, Selasa 26 April 2016.

Andri menjelaskan, untuk mengoptimalkan operasional bus Transjakarta ke daerah mitra, pihaknya sudah menemui kepala dinas perhubungan daerah setempat dan meminta agar mereka menyiapkan fasilitas pendukungnya, baik itu jalur khusus, rambu-rambu ataupun halte. Sedangkan untk park and ride, mereka bisa mengajukan proposal ke Pemprov DKI untuk pembangunannya. Terpenting, lahanya sudah disediakan.

Selain itu, lanjut Andri, pihaknya juga telah menemui kepala Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) untuk disediakn jalur khusus bus yang berada disebelah kanan. Apakah itu saat jam-jam sibuk ataupun seperti apa, BPTJ sedang membahasnya.

"Kami sudah ke Tangerang dan Tangerang Selatan. Pekan depan sudah bisa beroperasi. Jumlah bus-nya akan disesuaikan dengan kebutuhan. Tim kami sedang mengkajinya," ungkapnya.

Untuk operasional Transjakarta ke Bogor, lanjut Andri, pihaknya masih menunggu sistem rupiahnya keluar di Lembaga Kajian Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP). Menurutnya, kemungkinan bisa lebih dari yang ada saat ini.

Andri tidak mempermasalahkan besaran subsisi satu unit bus tersebut. Sebab, pada tahun ini dia telah menganggarkan biaya subsidi sebesar Rp1,6 triliun.

"Ke Bekasi itu Rupiah perkilometernya kita sesuaikan tarif sebelumnya Rp 11.000, ke depok dan Tangerang Rp 9.000. Kami tidak bisa mempercepat LKPP," pungkasnya.

Sementara itu, Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Sereida Tambunan meminta agar Pemprov DKI memperhitungkan semuanya dengan matang terlebih dahulu sebelum mengoperasikan armada bus ke daerah mitra.

Politikus PDIP ini menyarankan, sebaiknya bus yang datang dari Kementerian Perhubungan dioperasikan terlebih dahulu ke dalam koridor mengingat banyak bus Transjakarta di dalam sudah tidak layak.

"Di dalam koridor sendiri masih banyak yang tua, mogok dan terbakar. Rupiah perkilometernya sudah jelas. Integrasi ke luar daerh sangat penting, tapi kalau semuanya sudah matang. Sosialisasi saja terus melalui rambu-rambu, spanduk, media dan sebagainya sambil menunggu kesiapan," kata Sereida.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7941 seconds (0.1#10.140)