Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Dibunuh November 2021, Korban Mutilasi di Bekasi Bernama Angela Hindriati
loading...
Seragam wanita korban mutilasi di Desa Lambang Sari, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Korban disebut karyawan salah satu supermarket. Foto: MPI/Jonathan Simanjuntak
A
A
A
JAKARTA - Polisi mulai menemukan titik terang korban mutilasi di Kabupaten Bekasi. Berdasarkan hasil pemeriksaan DNA disebutkan bahwa korban bernama Angela Hindriati (54).
”Hasil pemeriksaan DNA hari ini hasil kolaborasi antara kedokteran mengindikasikan bahwa korban adalah firmed atas nama Angela Hindriati 54 tahun,” kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi, Jumat (6/1/2023).
Saat ini tim penyidik Ditkrimum Polda Metro Jaya dibantu sejumlah pihak tengah memastikan identitas korban dengan mengedepankan scientific crime investigation.Penyidik juga terus mendalami motif pelaku tega melakukan mutilasi terhadap korban.
Perbuatan tersebut tergolong kejahatan yang tak memiliki hati nurani. ”Tim penyidik tetap menganalisa terkait motif dan lain sebagainya termasuk latar belakang tersangka yang melakukan tindak kejahatan yang cukup keji ini,” jelasnya.
Pembunuhan dan mutilasi tersebut terjadi sekitar bulan November 2021. Dan selama kurun waktu kurang lebih 1 tahun 1 bulan, jenazah disimpan di TKP yang merupakan kos tersangka yang juga sering digunakan tersangka apabila tidak berada di rumahnya.
Penyidik akan mendalami peristiwa tersebut dengan menjalin kerja sama dengan asosiasi psikologi forensik (APSIFOR) dan juga psikiatri forensik.
”Hasil pemeriksaan DNA hari ini hasil kolaborasi antara kedokteran mengindikasikan bahwa korban adalah firmed atas nama Angela Hindriati 54 tahun,” kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi, Jumat (6/1/2023).
Saat ini tim penyidik Ditkrimum Polda Metro Jaya dibantu sejumlah pihak tengah memastikan identitas korban dengan mengedepankan scientific crime investigation.Penyidik juga terus mendalami motif pelaku tega melakukan mutilasi terhadap korban.
Perbuatan tersebut tergolong kejahatan yang tak memiliki hati nurani. ”Tim penyidik tetap menganalisa terkait motif dan lain sebagainya termasuk latar belakang tersangka yang melakukan tindak kejahatan yang cukup keji ini,” jelasnya.
Pembunuhan dan mutilasi tersebut terjadi sekitar bulan November 2021. Dan selama kurun waktu kurang lebih 1 tahun 1 bulan, jenazah disimpan di TKP yang merupakan kos tersangka yang juga sering digunakan tersangka apabila tidak berada di rumahnya.
Penyidik akan mendalami peristiwa tersebut dengan menjalin kerja sama dengan asosiasi psikologi forensik (APSIFOR) dan juga psikiatri forensik.
(ams)
Explore More