Cerita Sopir Ambulans yang Mobilnya Dihadang Pemotor saat Bawa Pasien
loading...
A
A
A
DEPOK - Pengendara sepeda motor yang menghadang mobil ambulans di Sawangan, Depok seketika viral di dunia maya.
Peristiwa terjadi pada Sabtu (11/7/2020) ketika ambulans membawa pasien yang hendak check up ke salah satu rumah sakit di Jalan Margonda, Depok. Saat itu, ambulans dikendarai Slamet dan didampingi seorang perawat serta keluarga pasien.
Ambulans mulai meluncur sekitar pukul 08.15 WIB menuju RS Mitra Keluarga Depok dari rumah pasien di Telaga Golf Sawangan. “Pas kejadian dari mulai depan RSUD Depok sampai pertigaan Pancoran Mas yang mau ke Rawadenok. Terjadi crashnya disitu, ngga jauh dari situ akhirnya stuck dekat Perumahan BDN Sawangan. Sempat senggolan karena memang kita ambil kanan ngga masuk, ngga ngepas, maksa masuk dari kiri ya udah otomatis pasti kena,” kata Slamet, Minggu (12/7/2020). (Baca juga: 13 Juli Tahun Ajaran Baru, Pemkot Bogor Belum Izinkan KBM Tatap Muka)
Dia sempat adu argumen dengan pengendara motor tersebut. Dari omongan yang terlontar, si pengendara motor ingin diprioritaskan layaknya ambulans. Padahal, dia saat itu sedang membawa pasien yang hendak ke rumah sakit.
“Jadi emang dari omongan si bapak ini dia tetap ingin diprioritaskan setara ambulans. Sedangkan kita kalau tidak ada evakuasi kita ikut normal jadi warga biasa, kalau kita lagi evakuasi ya tetap utamakan pasien,” ucapnya.
Dari omongan dan perilaku si pengendara motor sepertinya tidak ingin mengalah dan memberi jalan untuk ambulans. Padahal, dia sudah memberi tanda agar ambulans dapat melintas dan segera sampai ke rumah sakit tujuan.
“Iya ngga mau ngalah, ngga kasih jalan. Udah saya klakson, pengen kita punya akses tapi tetap ngga kasih jalan. Kita kanan dia kanan, kita kiri dia kiri,” ceritanya. (Baca juga: Anies: Reklamasi Ancol Kendalikan Banjir, Proyek 17 Pulau Hasilkan Banjir)
Selain menghalangi jalan ambulans, pengendara motor itu juga mengeluarkan kata-kata kasar. Namun, dia tetap fokus pada pasien yang dibawa. “Ya memang ada ucapan kasar,” katanya.
Untuk meyakinkan pengendara, Slamet mengajak si pengendara menuju ambulans untuk melihat pasien. Dia bahkan membuka kabin agar terlihat oleh si pengendara. Sebelumnya, si pengendara sempat mengetok pintu mobil ambulans.
“Pertama kali sebelum cekcok sempat gedor kaca ambulans bagian driver. Saya juga ngajak suruh lihat ada pasien, saya buka kabin dan pengendara yang lain lihat ada isinya,” tuturnya.
Setelah adu argumen akhirnya Slamet melanjutkan perjalanan. Namun, dia tetap diikuti oleh pengendara motor karena si pengendara motor ingin menyelesaikan kasus ini di kepolisian. “Dia pengen bawa ini ke polres. Kita urus pasien dulu, kita susul (ke polres), tapi sudah pergi tanpa noleh kita,” ujar Slamet.
Peristiwa terjadi pada Sabtu (11/7/2020) ketika ambulans membawa pasien yang hendak check up ke salah satu rumah sakit di Jalan Margonda, Depok. Saat itu, ambulans dikendarai Slamet dan didampingi seorang perawat serta keluarga pasien.
Ambulans mulai meluncur sekitar pukul 08.15 WIB menuju RS Mitra Keluarga Depok dari rumah pasien di Telaga Golf Sawangan. “Pas kejadian dari mulai depan RSUD Depok sampai pertigaan Pancoran Mas yang mau ke Rawadenok. Terjadi crashnya disitu, ngga jauh dari situ akhirnya stuck dekat Perumahan BDN Sawangan. Sempat senggolan karena memang kita ambil kanan ngga masuk, ngga ngepas, maksa masuk dari kiri ya udah otomatis pasti kena,” kata Slamet, Minggu (12/7/2020). (Baca juga: 13 Juli Tahun Ajaran Baru, Pemkot Bogor Belum Izinkan KBM Tatap Muka)
Dia sempat adu argumen dengan pengendara motor tersebut. Dari omongan yang terlontar, si pengendara motor ingin diprioritaskan layaknya ambulans. Padahal, dia saat itu sedang membawa pasien yang hendak ke rumah sakit.
“Jadi emang dari omongan si bapak ini dia tetap ingin diprioritaskan setara ambulans. Sedangkan kita kalau tidak ada evakuasi kita ikut normal jadi warga biasa, kalau kita lagi evakuasi ya tetap utamakan pasien,” ucapnya.
Dari omongan dan perilaku si pengendara motor sepertinya tidak ingin mengalah dan memberi jalan untuk ambulans. Padahal, dia sudah memberi tanda agar ambulans dapat melintas dan segera sampai ke rumah sakit tujuan.
“Iya ngga mau ngalah, ngga kasih jalan. Udah saya klakson, pengen kita punya akses tapi tetap ngga kasih jalan. Kita kanan dia kanan, kita kiri dia kiri,” ceritanya. (Baca juga: Anies: Reklamasi Ancol Kendalikan Banjir, Proyek 17 Pulau Hasilkan Banjir)
Selain menghalangi jalan ambulans, pengendara motor itu juga mengeluarkan kata-kata kasar. Namun, dia tetap fokus pada pasien yang dibawa. “Ya memang ada ucapan kasar,” katanya.
Untuk meyakinkan pengendara, Slamet mengajak si pengendara menuju ambulans untuk melihat pasien. Dia bahkan membuka kabin agar terlihat oleh si pengendara. Sebelumnya, si pengendara sempat mengetok pintu mobil ambulans.
“Pertama kali sebelum cekcok sempat gedor kaca ambulans bagian driver. Saya juga ngajak suruh lihat ada pasien, saya buka kabin dan pengendara yang lain lihat ada isinya,” tuturnya.
Setelah adu argumen akhirnya Slamet melanjutkan perjalanan. Namun, dia tetap diikuti oleh pengendara motor karena si pengendara motor ingin menyelesaikan kasus ini di kepolisian. “Dia pengen bawa ini ke polres. Kita urus pasien dulu, kita susul (ke polres), tapi sudah pergi tanpa noleh kita,” ujar Slamet.
(jon)