13 Juli Tahun Ajaran Baru, Pemkot Bogor Belum Izinkan KBM Tatap Muka
loading...
A
A
A
BOGOR - Tahun ajaran baru 2020/2021 akan dimulai pada Senin, 13 Juli 2020. Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor belum mengizinkan kegiatan belajar mengajar (KBM) digelar secara tatap muka di sekolah sehubungan Kota Bogor belum memasuki wilayah zona hijau.
"Kota Bogor ini belum memasuki wilayah zona hijau. Maka, pembelajaran harus dilakukan dengan metode pembelajaran jarak jauh (daring)," kata Kepala Disdik Kota Bogor Fahrudin, Sabtu (11/7/2020).
Sementara ini, siswa belajar di rumah, guru mengajar dari rumah atau guru mengajar dari sekolah sesuai kebutuhan masing-masing. (Baca juga: Dibuka Lagi, Ini Aturan Peribadatan di Gereja Katedral Jakarta)
Menurutnya, pembelajaran jarak jauh tentunya tidak mengutamakan pada pencapaian target secara keseluruhan yang ditetapkan dalam kurikulum, namun lebih mengutamakan pada pendidikan keterampilan hidup atau life skill pada pembentukan karakter, tanggung jawab, penambahan pengetahuan, pembentukan akhlak yang baik melalui pembiasaan baik yang dilakukan di rumah.
"Pendidikan atau proses pembelajaran jarak jauh itu harus dilakukan dengan menyenangkan, tidak membebani siswa dan orang tua," ujar Fahmi, sapaan akrab Fahrudin.
Untuk itu, perlu ada kerja sama yang baik, sinergi antara sekolah, guru, siswa dan orang tua sehingga hambatan-hambatan yang terjadi pada proses pembelajaran daring bisa diselesaikan atau didiskusikan secara bersama-sama. (Baca juga: Hati-hati! Begini Modus Baru Penipuan Menyasar Ranmor)
"Kota Bogor ini belum memasuki wilayah zona hijau. Maka, pembelajaran harus dilakukan dengan metode pembelajaran jarak jauh (daring)," kata Kepala Disdik Kota Bogor Fahrudin, Sabtu (11/7/2020).
Sementara ini, siswa belajar di rumah, guru mengajar dari rumah atau guru mengajar dari sekolah sesuai kebutuhan masing-masing. (Baca juga: Dibuka Lagi, Ini Aturan Peribadatan di Gereja Katedral Jakarta)
Menurutnya, pembelajaran jarak jauh tentunya tidak mengutamakan pada pencapaian target secara keseluruhan yang ditetapkan dalam kurikulum, namun lebih mengutamakan pada pendidikan keterampilan hidup atau life skill pada pembentukan karakter, tanggung jawab, penambahan pengetahuan, pembentukan akhlak yang baik melalui pembiasaan baik yang dilakukan di rumah.
"Pendidikan atau proses pembelajaran jarak jauh itu harus dilakukan dengan menyenangkan, tidak membebani siswa dan orang tua," ujar Fahmi, sapaan akrab Fahrudin.
Untuk itu, perlu ada kerja sama yang baik, sinergi antara sekolah, guru, siswa dan orang tua sehingga hambatan-hambatan yang terjadi pada proses pembelajaran daring bisa diselesaikan atau didiskusikan secara bersama-sama. (Baca juga: Hati-hati! Begini Modus Baru Penipuan Menyasar Ranmor)
(jon)