BRIN Prediksi Cuaca Ekstrem, Kelurahan Pluit Siapkan Pompa hingga Perahu Evakuasi

Selasa, 27 Desember 2022 - 19:14 WIB
loading...
BRIN Prediksi Cuaca...
Kelurahan Pluit telah mengantisipasi cuaca ekstrem yang dipediksi bakal terjadi diJabodetabek besok. Bahkan, pompa air mobile dan perahu evakuasi telah disiapkan. Foto: Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Dalam upaya mengantisipasi badai ekstrem yang diperkirakan Badan Riset dan Inovasi Nasional ( BRIN ) akan menerjang wilayah Jabodetabek pada Rabu 28 Desember 2022. Kelurahan Pluit, Jakarta Utara, telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi.

Lurah Pluit Sumarno mengatakan, pihaknya telah menyiagakan sejumlah pompa air yang akan difungsikan di wilayah rawan banjir. Salah satunya, kata dia, pesisir di wilayah Muara Angke.

"Kami sih sudah siapkan pompa air, terus kami juga sudah koordinasi dengan SDA Kecamatan untuk stand by pompa mobile di RW 22 khususnya yang parah itu. Kita juga sudah siapkan perahu," katanya di Jakarta, Selasa (27/12/2022).

Selain antisipasi yang dilakukan, Sumarno menambahkan, pemerintah juga berencana melakukan peninggian tanggul yang ada di pesisir Jakarta Utara. Peninggian tanggul ini akan dilakukan secara bertahap.

Sebelumnya, BRIN memprediksi wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) termasuk Banten akan diterjang hujan badai pada Rabu 28 Desember 2022 besok.

Peneliti Pusat Riset dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Brin Bandung Erma Yulihastin mengatakan, prediksi hujan badai ini seluruh masyarakat diimbau untuk waspada dengan hujan ekstrem dan badai.



"Sudah mulai terkoneksi, artinya sistem yang berada di Samudra Hindia ini terhubung dengan Selat Sunda dan Laut Jawa. Untuk selanjutnya badai ini akan masuk merangsang ke darat," kata Erma saat dikonfirmasi, Selasa (27/12/2022).

Menurut Erna, dengan adanya kondisi tersebut, masyarakat harus mewaspadai hal ini. Karena titik sentral masuknya badai kemungkinan ada di wilayah Jakarta Depok Bogor Tangerang Bekasi (JabodetabekI.

Erna juga menjelaskan, dengan adanya fenomena badai yang akan memproduksi cuaca ekstrem ini belum diketahui persis apakah siklus badai ini akan pendek atau berkepanjangan.

"Pendek artinya kalau pendek dia akan cepat meluruh begitu tapi jika dia lebih dari enam jam artinya dia badai yang long lasting," kata Erna.

"Kemungkinan-kemungkinan ini ada karena suplai kelembaban itu tadi yang seperti kita sampaikan bukan hanya dari Samudra Hindia tetapi juga dari Laut Jawa," lanjutnya.

Erna juga menambahkan, terdeteksi tarikan karena selain tekanan rendah yang ada di Selatan NTT sekarang juga masih ada. Sehingga dua sistem besar ini kondisinya masih tarik-menarik membuat cuaca sangat tidak stabil. "Oleh karena itu titik awal dari penguatan badai ini harus kita waspadai bersama," pungkasnya.

Adapun badai terjadi di Samudra Hindia yang terhubung dengan Selat Sunda dan Laut Jawa.
(mhd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1229 seconds (0.1#10.140)