Sejarah Bekasi, Peninggalan Ibu Kota Kerajaan Tarumanegara Penguasa Bumi Nusantara Tahun 358 Masehi
loading...
A
A
A
BEKASI - Bekasi merupakan salah satu wilayah yang mempunyai sejarah panjang. Di sini pernah berdiriKerajaan Tarumanegara, kerajaan kuno sang penguasa Nusantara pada tahun 358 Masehi. Kerajaan tua ini menjadi cikal bakal berdirinya kerajaan Pasundan.
Dalam peninggalanManuskrip Prasasti Tatar Sunda Kuno yang ditemukan dibeberapa tempat disebutkanDayeuh Sundasembawa atau Jayagiri adalah sebutan Bekasi tempo dulu sebagai IbuKota Kerajaan Tarumanegara (358-669).
Luas kerajaan itu mencakup wilayah Bekasi, Sunda Kelapa, Depok, Cibinong, Bogor hingga ke wilayah Sungai Cimanuk di Indramayu, Jawa Barat.Tarumanegara merupakan kerajaan tertua kedua di Indonesia setelah Kutai.
Berdasarkan catatan Pemkab dan Pemkot Bekasi, letak Dayeuh Sundasembawa atau Jayagiri sebagai IbuKota Tarumanegara adalah di wilayah Bekasi sekarang ini. Purnawarman adalah raja ketiga Kerajaan Tarumanegara yang memerintah tahun 395-434 masehi.
Di bawah kekuasaannya, Kerajaan Tarumanegara mencapai puncak kejayaannya. Pada masa pemerintahan Purnawarman, rakyat dipimpin secara bijaksana dan Tarumanegara berhasil menguasai 48 kerajaan daerah.
Wilayah kekuasaan Kerajaan Tarumanegara meliputi hampir seluruh Jawa Barat. Selain itu, ia juga menjalankan beberapa proyek besar. Selama berkuasa, Purnawarman dikenal banyak membuat prasasti yang berisi perjuangan dan pencapaiannya.
Dayeuh Sundasembawa daerah asal Maharaja Tarusbawa (669-723 M) pendiri Kerajaan Sunda dan seterusnya menurunkan raja-raja sampai generasi ke- 40 yaitu Ratu Ragumulya (1567-1579 M) Raja Sunda Kelapa (Disebut juga Kerajaan Padjajaran) yang terakhir.
Wilayah Bekasi tercatat sebagai daerah yang banyak memberikan informasi tentang keberadaan Tatar Sunda pada masa lampau atau jamankuno. Diantaranya dengan ditemukannya empat prasasti yang dikenal dengan nama Prasasti Kebantenan.
Keempat prasasti ini merupakan keputusan (piteket) dari Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi, Jayadewa 1482--1521 M) yang ditulis dalam lima lembar lempeng tembaga.
Dalam peninggalanManuskrip Prasasti Tatar Sunda Kuno yang ditemukan dibeberapa tempat disebutkanDayeuh Sundasembawa atau Jayagiri adalah sebutan Bekasi tempo dulu sebagai IbuKota Kerajaan Tarumanegara (358-669).
Luas kerajaan itu mencakup wilayah Bekasi, Sunda Kelapa, Depok, Cibinong, Bogor hingga ke wilayah Sungai Cimanuk di Indramayu, Jawa Barat.Tarumanegara merupakan kerajaan tertua kedua di Indonesia setelah Kutai.
Berdasarkan catatan Pemkab dan Pemkot Bekasi, letak Dayeuh Sundasembawa atau Jayagiri sebagai IbuKota Tarumanegara adalah di wilayah Bekasi sekarang ini. Purnawarman adalah raja ketiga Kerajaan Tarumanegara yang memerintah tahun 395-434 masehi.
Di bawah kekuasaannya, Kerajaan Tarumanegara mencapai puncak kejayaannya. Pada masa pemerintahan Purnawarman, rakyat dipimpin secara bijaksana dan Tarumanegara berhasil menguasai 48 kerajaan daerah.
Wilayah kekuasaan Kerajaan Tarumanegara meliputi hampir seluruh Jawa Barat. Selain itu, ia juga menjalankan beberapa proyek besar. Selama berkuasa, Purnawarman dikenal banyak membuat prasasti yang berisi perjuangan dan pencapaiannya.
Dayeuh Sundasembawa daerah asal Maharaja Tarusbawa (669-723 M) pendiri Kerajaan Sunda dan seterusnya menurunkan raja-raja sampai generasi ke- 40 yaitu Ratu Ragumulya (1567-1579 M) Raja Sunda Kelapa (Disebut juga Kerajaan Padjajaran) yang terakhir.
Wilayah Bekasi tercatat sebagai daerah yang banyak memberikan informasi tentang keberadaan Tatar Sunda pada masa lampau atau jamankuno. Diantaranya dengan ditemukannya empat prasasti yang dikenal dengan nama Prasasti Kebantenan.
Keempat prasasti ini merupakan keputusan (piteket) dari Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi, Jayadewa 1482--1521 M) yang ditulis dalam lima lembar lempeng tembaga.