Kisah Manusia Kolong yang Bertahun-tahun Tinggal di Gelapnya Jalan Tol Wiyoto Wiyono

Kamis, 17 November 2022 - 16:40 WIB
loading...
A A A
Sama halnya saat tinggal di bantaran kali, Jamiati juga membangun rumah semipermanen dengan tembok yang terbuat dari kayu tripleks. Alhasil, kawasan permukiman kolong tol ini terbangun.

Kolong Tol Kerap Dilintasi Penjambret

Hampir sama dengan Jamiati, penghuni kolong Tol Jembatan Tiga Penjaringan, Jakarta Utara bernama Alexander Rudi atau disapa Acun mengaku nyaman tinggal di kolong tol dibanding tinggal di rumah aslinya.

Dia menjadi manusia kolong sejak 2001. "Sejak tol jadi sudah di sini sekitar 1996 tepatnya lima tahun setelah jadi tahun 2001. Saya lebih nyaman saja dan tidak pusing. Saya juga punya rumah di sebelah, tapi saya pilih di sini karena berdagang dan tinggal di sini," ujar Acun.

Menurut dia, di kolong tol Jembatan Tiga sudah beberapa kali pelaku kejahatan ditangkap. "Sering ditangkap itu cuma narkoba sekitar empat kali di kolong tol ini," ucapnya.

Tak hanya kasus narkoba, tempat tinggalnya juga kerap dilewati penjambret. "Di sini juga sering melintas penjambret, tapi dia bukan orang sini. Tapi, sekarang sudah nggak ada karena polisi Penjaringan sekarang mulai intensif dan penjambret jarang," katanya.

Warga kolong tol yang sebagian besar adalah pendatang luar Jakarta dengan pekerjaan pedagang cukup kompak dan tertib aturan. "Kita sering gotong-royong bersihin sampah, bahkan seperti siskamling di sini juga terjamin. RT/RW kita juga ada sampai iuran sampah Rp10 ribu per bulan," ujar Acun.
(jon)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1848 seconds (0.1#10.140)