Kematian Misterius Satu Keluarga di Kalideres, Pedagang Jamu: Gelagat Aneh, Berwajah Pucat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Seorang pedagang jamu langganan korban sekeluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat berinisial R mengaku, terakhir kali melihat anggota keluarga tersebut sekitar dua bulan lalu. Dia melihat korban Dian bersama ayahnya berjalan kaki bawa kresek hitam dari pasar.
”Dian jalan kaki sama bapaknya bawa kresek hitam, jalan. Jadi Dian di depan bapaknya di belakang jalan. Terus tukang bubur ini nanya ke saya, ‘itu Dian kan mba, iya kata saya, kok diem aja ya?’ iya. gitu. Biasanya kan dia negor "mba" gitu,” ucap R, Selasa (15/11/2022).
R mengaku ada gelagat yang tak biasa dari Dian. Menurutnya, sosok Dian yang awal dikenalnya memiliki pribadi yang ramah, seketika berubah menjadi cuek dan memiliki wajah pucat. Bahkan, dari bentuk tubuh yang awalnya gemuk, seketika mengurus.
”Iya beda banget. Kayak orang lagi sakit. orang yang tadinya badannya gemuk gede tinggi, putih, cantik, badannya sampe kecil banget turun,” tuturnya.
Sebelum dikabarkan tewas tak wajar bersama tiga anggota keluarganya yang lain, R mengatakan, korban biasa membeli jamunya setiap sebulan sekali. Meski sering mengantar, Ia mengaku tak pernah masuk ke area dalam rumah korban hanya berdiri di depan pintu gerbang rumah.
Seingat R, terakhir kali ia mengantar jamu ke rumahnya saat pandemi Covid-19 awal Maret 2020 lalu. Setelah itu, korban tidak pernah memesan jamunya lagi. ”Pokoknya semenjak corona (Covid-19) itu bu Dian ga pernah mesen jamu. Saya taunya pas masih sehat aja,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, ditemukan empat mayat dalam sebuah rumah di Blok AC Jalan Taman Asri 3, RT 7 RW 15, Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat pada Kamis (12/11/2022) malam. Keempat mayat tersebut diketahui merupakan satu keluarga.
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Pasma Royce menyebut empat warga yang ditemukan tewas itu sudah tewas sekitar tiga minggu lalu. Hal itu diketahui berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan oleh tim dokter forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Adapun keempat identitas mayat itu yakni RY (71) laki-laki, RN (68) perempuan dan DF (42) anaknya perempuan dan DG (69) merupakan ipar dari bapaknya.
”Dian jalan kaki sama bapaknya bawa kresek hitam, jalan. Jadi Dian di depan bapaknya di belakang jalan. Terus tukang bubur ini nanya ke saya, ‘itu Dian kan mba, iya kata saya, kok diem aja ya?’ iya. gitu. Biasanya kan dia negor "mba" gitu,” ucap R, Selasa (15/11/2022).
R mengaku ada gelagat yang tak biasa dari Dian. Menurutnya, sosok Dian yang awal dikenalnya memiliki pribadi yang ramah, seketika berubah menjadi cuek dan memiliki wajah pucat. Bahkan, dari bentuk tubuh yang awalnya gemuk, seketika mengurus.
”Iya beda banget. Kayak orang lagi sakit. orang yang tadinya badannya gemuk gede tinggi, putih, cantik, badannya sampe kecil banget turun,” tuturnya.
Sebelum dikabarkan tewas tak wajar bersama tiga anggota keluarganya yang lain, R mengatakan, korban biasa membeli jamunya setiap sebulan sekali. Meski sering mengantar, Ia mengaku tak pernah masuk ke area dalam rumah korban hanya berdiri di depan pintu gerbang rumah.
Seingat R, terakhir kali ia mengantar jamu ke rumahnya saat pandemi Covid-19 awal Maret 2020 lalu. Setelah itu, korban tidak pernah memesan jamunya lagi. ”Pokoknya semenjak corona (Covid-19) itu bu Dian ga pernah mesen jamu. Saya taunya pas masih sehat aja,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, ditemukan empat mayat dalam sebuah rumah di Blok AC Jalan Taman Asri 3, RT 7 RW 15, Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat pada Kamis (12/11/2022) malam. Keempat mayat tersebut diketahui merupakan satu keluarga.
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Pasma Royce menyebut empat warga yang ditemukan tewas itu sudah tewas sekitar tiga minggu lalu. Hal itu diketahui berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan oleh tim dokter forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Adapun keempat identitas mayat itu yakni RY (71) laki-laki, RN (68) perempuan dan DF (42) anaknya perempuan dan DG (69) merupakan ipar dari bapaknya.
(ams)