Dorong Pelestarian, PSMTI: Instansi dan Organisasi Bisa Gunakan Kebaya Tiap Pekan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Panguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) mendorong agar pakaian kebaya di Tanah Air dapat dilestarikan. Sebab, kebaya merupakan identitas kaum perempuan Indonesia.
Kepala Departeman sosial PSMTI Pusat Megawati Wijaya meminta instansi pemerintahan maupun swasta hingga organisasi dapat memakai kebaya di hari tertentu dalam sepekan.
”Semoga anak-anak kita tetap harus bisa lestari kan kebaya yang mungkin sudah terlupakan. Semoga di setiap instansi dan kegiatan organisasi pada hari-hari tertentu memakai kebaya seperti hari Jumat atau terserah instansinya. Bravo kebaya Indonesia,” kata Mega, Minggu (6/11/2022).
Mega mengaku senang sebagai pengurus PSMTI dari keturunan bisa meramaikan acara Parade Budaya Nusantara tersebut.
”Senang kita sebagai keturunan bisa berbakti dan ikut meramaikan kegiatan yang diadakan tadi pagi oleh BNPT, walau dalam masa pandemi ini, kita tetap prokes (protokol kesehatan) dalam setiap kegiatan khususnya kegiatan Parade Budaya Nusantara ini,” ucapnya.
Lebih lanjut, PSMTI juga mendukung pakaian kebaya dapat diakui di dunia dalam naungan UNESCO. Mega menyebutkan upaya yang telah dilakukan mulai dari sosialisasi dari tingkat keluarga hingga mengadakan lomba pakaian kebaya.
”Pertama, sosialisasi kan dulu ke lingkungan keluarga seperti anak karena sebagai generasi penerus, kedua sosialiasi ke semua provinsi yang ada cabang PSMTI dan keluarganya,” ungkapnya.
”Ketiga koordinasi dengan pemimpin PSMTI untuk mengadakan lomba kebaya bagi muda-mudi dan orang tuanya walau sudah manula tetap harus eksis dengan budaya kebaya, dan keempat koordinasi dengan Menteri untuk kegiatan sosialisasi budaya kebaya,” tuturnya.
Lihat Juga: Komitmen Tuntaskan Permasalahan di Halmahera Tengah, Putra Daerah Edi Langkara Banjir Dukungan
Kepala Departeman sosial PSMTI Pusat Megawati Wijaya meminta instansi pemerintahan maupun swasta hingga organisasi dapat memakai kebaya di hari tertentu dalam sepekan.
”Semoga anak-anak kita tetap harus bisa lestari kan kebaya yang mungkin sudah terlupakan. Semoga di setiap instansi dan kegiatan organisasi pada hari-hari tertentu memakai kebaya seperti hari Jumat atau terserah instansinya. Bravo kebaya Indonesia,” kata Mega, Minggu (6/11/2022).
Mega mengaku senang sebagai pengurus PSMTI dari keturunan bisa meramaikan acara Parade Budaya Nusantara tersebut.
”Senang kita sebagai keturunan bisa berbakti dan ikut meramaikan kegiatan yang diadakan tadi pagi oleh BNPT, walau dalam masa pandemi ini, kita tetap prokes (protokol kesehatan) dalam setiap kegiatan khususnya kegiatan Parade Budaya Nusantara ini,” ucapnya.
Lebih lanjut, PSMTI juga mendukung pakaian kebaya dapat diakui di dunia dalam naungan UNESCO. Mega menyebutkan upaya yang telah dilakukan mulai dari sosialisasi dari tingkat keluarga hingga mengadakan lomba pakaian kebaya.
”Pertama, sosialisasi kan dulu ke lingkungan keluarga seperti anak karena sebagai generasi penerus, kedua sosialiasi ke semua provinsi yang ada cabang PSMTI dan keluarganya,” ungkapnya.
”Ketiga koordinasi dengan pemimpin PSMTI untuk mengadakan lomba kebaya bagi muda-mudi dan orang tuanya walau sudah manula tetap harus eksis dengan budaya kebaya, dan keempat koordinasi dengan Menteri untuk kegiatan sosialisasi budaya kebaya,” tuturnya.
Lihat Juga: Komitmen Tuntaskan Permasalahan di Halmahera Tengah, Putra Daerah Edi Langkara Banjir Dukungan
(ams)