Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Pemkot Jakbar Beri Bantuan untuk Warga Terdampak Kebakaran di Kebayoran Lama
loading...
Ratusan korban kebakaran di Kebayoran Lama mengungsi dan mendapat bantuan dari Pemkot Jakarta Barat. Foto: MPI/Dimas Choirul
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat memberikan sejumlah bantuan berupa pangan kepada warga terdampak korban kebakaran di Jalan Raya Kebayoran Lama, Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk. Bantuan akan diberikan selama empat hari.
"Kita sudah berikan bantuan makanan 200 boks untuk warga korban kebakaran hari ini selama empat hari," kata Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Barat Suprapto saat dihubungi, Senin (31/10/2022).
Suprapto mengatakan, bantuan itu diberikan guna membantu warga terdampak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Selain makanan, pihaknya juga memberikan bantuan berupa pakaian.
Hingga saat ini beberapa korban kebakaran masih mengungsi di pos pengungsian yang ada di kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Jakarta Barat.
"Kami memastikan akan terus memantau kondisi para korban kebakaran dari segi kesehatan hingga kebutuhan pangan sehari-hari," pungkasnya.
Sebelumnya, sebanyak 50 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 200 jiwa mengungsi akibat dampak kebakaran di Jalan Kebayoran Lama, Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Minggu (30/10/2022).
"Total 50 Kepala Keluarga (KK) 200 jiwa, Terdiri dari enam rumah, 13 kontrakan dan 40 lapak (rongsokan dan kayu) dengan luas area 1.470 meter persegi," kata Plt Camat Kebon Jeruk Joko Suparno kepada wartawan di lokasi, Minggu 30 Oktober 2022.
Adapun peristiwa kebakaran itu terjadi sekitar pukul 12.00 WIB. Titik api diduga berawal dari salah satu rumah kontrakan hingga merambat ke sejumlah rumah lainnya.
Puluhan warga terdampak kemudianberduyun-duyun lari menyelamatkan diri dan barang-barang mereka.
Asap tebal imbas kebakaran tersebut juga membuat sejumlah pasien yang ada di Rumah Sakit (RS) Medika Permata Hijau harus dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Total sebanyak 28 pasien dievakuasi.
Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Slamet mengatakan, penyebab awal dugaan terjadinya kebakaran lantaran terjadi korsleting listrik di salah satu rumah kontrakan.
"Dugaan masih itu, masih kita dalami lagi," pungkasnya.
"Kita sudah berikan bantuan makanan 200 boks untuk warga korban kebakaran hari ini selama empat hari," kata Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Barat Suprapto saat dihubungi, Senin (31/10/2022).
Suprapto mengatakan, bantuan itu diberikan guna membantu warga terdampak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Selain makanan, pihaknya juga memberikan bantuan berupa pakaian.
Hingga saat ini beberapa korban kebakaran masih mengungsi di pos pengungsian yang ada di kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Jakarta Barat.
"Kami memastikan akan terus memantau kondisi para korban kebakaran dari segi kesehatan hingga kebutuhan pangan sehari-hari," pungkasnya.
Sebelumnya, sebanyak 50 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 200 jiwa mengungsi akibat dampak kebakaran di Jalan Kebayoran Lama, Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Minggu (30/10/2022).
"Total 50 Kepala Keluarga (KK) 200 jiwa, Terdiri dari enam rumah, 13 kontrakan dan 40 lapak (rongsokan dan kayu) dengan luas area 1.470 meter persegi," kata Plt Camat Kebon Jeruk Joko Suparno kepada wartawan di lokasi, Minggu 30 Oktober 2022.
Adapun peristiwa kebakaran itu terjadi sekitar pukul 12.00 WIB. Titik api diduga berawal dari salah satu rumah kontrakan hingga merambat ke sejumlah rumah lainnya.
Puluhan warga terdampak kemudianberduyun-duyun lari menyelamatkan diri dan barang-barang mereka.
Asap tebal imbas kebakaran tersebut juga membuat sejumlah pasien yang ada di Rumah Sakit (RS) Medika Permata Hijau harus dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Total sebanyak 28 pasien dievakuasi.
Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Slamet mengatakan, penyebab awal dugaan terjadinya kebakaran lantaran terjadi korsleting listrik di salah satu rumah kontrakan.
"Dugaan masih itu, masih kita dalami lagi," pungkasnya.
(mhd)
Explore More